"Hey Estella darling. Apa kabarmu? Aku ingin langsung ke Hogwarts begitu tau kau beradu mulut dengan si darah pengkhianat. Tapi Cissy selalu melarangku."
"Tidak apa apa Aunt Bella, aku pamit ke kamar dulu ya. Kepalaku ingin meledak rasanya sekarang." Estella melepaskan pelukannya.
"Estella, malam ini pakailah gaun formalmu, Lucius akan mengundang beberapa tamu."
"Baik Aunt Cissy." Estella bergegas ke kamarnya dan menutup pintu dan naik ke kasurnya untuk beristirahat.
xxxxxxxxxxxxxxxx
"Estella, ayo bersiap. Mother menyuruhku untuk membangunkanmu. Aunt Bella sudah pulang dari tadi begitu tau kau kelelahan."
"Iya Draco, aku bangun."
"Estella, ada yang ingin aku sampaikan. Tapi berjanjilah untuk tidak marah padaku, karena ini kesempatan terakhirku."
"Apa yang kau sembunyikan Draco?""Aku menyayangimu Estella."
"Kau sedang mabuk? Aku tau kau menyayangiku. Aku juga menyayangimu bodoh.""Bukan itu maksudku. Bukan sayang sebagai adik sebagaimana semestinya Estella. Aku menyayangimu sebagai seorang pria terhadap wanita."
"Draco, stop. Kau adalah sepupuku. Kau tidak boleh berkata seperti itu.""Keluarga Black bahkan menikah dengan sepupu mereka. Nenekmu dan kakekmu juga begitu. Dan kita hanya sepupu. Bukan saudara kandung. Sekarang aku tanya kepadamu, apa kau merasakan hal yang sama?"
"Ya! Draco, ya! Aku juga merasakannya. Tapi kita tidak bisa seperti ini. Uncle Lucius akan menentangnya!"
"Aku tau. Ini kesempatan terakhirku. Aku mohon kau jangan marah kepadaku nanti. Sekarang kau bersiap. Aku tunggu di ruang tamu."
xxxxxxxxxxxxxxxx
"Selamat datang di Malfoy Manor. Silahkan duduk." Lucius mempersilahkan para tamu untuk masuk.
"Kemana Estella?"
"Dia sedang bersiap di kamarnya. Dobby, letakkan hidangan diatas meja."
"Baik Mrs.Malfoy"Keluarga Malfoy berbincang dengan para tamu, mulai dari masalah bisnis sampai masalah kementrian
"Draco, kau bilang akan menunggu di ruang tamu."
Mata Estella membulat melihat tamu yang datang sudah tiba.
"Maafkan aku Mrs. Zabini." Estella meminta maaf sambil menunduk.
"It's okay darling. Ayo duduk dan makan bersama."Estella duduk di sebelah Draco dan keningnya mengerut ketika melihat Blaise di hadapannya. Dan memberi isyarat bertanya pada Blaise apa yang dia lakukan disini. Blaise hanya tersenyum sedih dan menggeleng. Setelah mereka selesai makan. Lucius membuka suaranya.
"Kudengar Estella dan Blaise dekat. Bukan begitu?"
"Aku juga dekat dengan Draco, Pansy dan Theo Mr.Malfoy"
"Aku mengerti. Ibumu sudah memberitahumu hal ini sebelumnya kan?"
Tidak ada balasan dari Blaise, dia hanya bisa menunduk saat ini.
"Ayo buat semua ini mudah. Estella dan Blaise, kalian terlibat perjodohan. Hal ini sudah aku rancang bersama Narcissa, Mrs.Zabini dan suaminya"Estella POV
Aku menoleh terkejut ke arah uncle Lucius. Blaise sudah mengetahui ini dan dia menyembunyikannya dariku? Bagaimana perasaan Pansy? Aku bukan orang bodoh yang tidak peka terhadap keadaan sekitar. Pansy menyukai Blaise, begitupun sebaliknya. Entah apa yang ada di pikiran Blaise menutupinya dariku."Bagaimana kalau aku menolak, Uncle?"
"Tidak bisa, aku sudah merancangnya untuk kalian."
"Blaise? Kau mengetahui ini tapi kau tidak bilang kepadaku? Dan Draco? Aku tau pasti kau sudah mengetahuinya juga. Blaise lakukan sesuatu. Draco, kau tau siapa yang aku mau, lakukan sesuatu Draco. Please" aku menggenggam erat tangan Draco. Berharap salah satu diantara mereka melakukan sesuatu untuk membatalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasyAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...