"Ada tanda kegelapan di Quidditch World Cup? Itulah mengapa Uncle Lucius menyuruhmu untuk membawaku pulang dengan cepat?"
"Mungkin saja. Bagaimana Liburanmu eh? Kita hanya bisa bertemu sebentar.""Aku selalu di kamar saja. Father seperti tidak mempunyai waktu untukku. Dia selalu bilang dia sibuk saat aku mau mengajaknya bicara. Untunglah Uncle Moony dan tentunya Aunt Bella sesekali berkunjung" Estella memutar matanya.
"Salahmu sendiri tidak mau ikut denganku pergi ke Bulgaria. Dan siapa Uncle Moony?" Draco bertanya padaku.
"Aku pikir, aku bisa mengenal dekat ayahku. Ternyata tidak. Profesor Lupin, dia menyuruhku memanggilnya begitu karena kataya dia bukan lagi profesor Dan bagaimana liburan kalian?"
"Mother mengencani pria baru lagi. Aku tidak tau namanya dan aku tidak begitu menyukainya." Blaise menghela nafas berat.
"Aku ikut father pergi karena urusan kementrian dan itu sangat membosankan." Pansy menopang kepalanya dengan tangan
"Aku seperti biasa, hanya mempelajari beberapa mantra yang belum aku ketahui." Theo menyenderkan tubuhnya mencari posisi nyaman."Aku dengar tahun ini Hogwarts menjadi tuan rumah turnamen Triwizard." Ujar Pansy
"Dan dari mana saja pesertanya?"
"Durmstrang dan Beauxbeaton sepertinya."
"Dan akan ada si tampan krum tentu saja." Estella tersenyum meledek ke arah Draco
"Siapa yang kau bilang tampan huh? Kesini kau." Draco menggelitiki Estella dan menciumi pipinya."Hey, pergilah dari sini jika ingin berdua. Masih ada orang disini kawan." Theo memutar matanya.
"Katakan saja kalau kau iri Theodore Nott." Estella mengedipkan matanya pada Theo.
xxxxxxxxxxxxxxxx
"Tahun ini, kastel ini bukan hanya rumah kalian, melainkan juga rumah bagi tamu - tamu yang sangat istimewa. Kau lihat, Hogwarts telah dipilih..." Dari arah pintu, terlihat Filch yang sedang lari tergesa-gesa menghampiri Dumbledore.
"Apa yang squib kotor itu lakukan?"
"Entahlah Pansy, Bangunkan aku saat pidatonya selesai." Estella meletakkan kepalanya di meja dengan tumpukan tangannya. Tidak lama setelah itu
Bukk...
"Ada apa Miss.Parkinson? Bahkan aku baru mencoba untuk tidur."
"Sebaiknya kau bangun dan awasi kekasihmu Miss.Black jangan sampai dia menatap seseorang dengan liur menetes."
"Aku tidak memiliki kekasih dan diam sebentar."
"Bangunlah Estella Black dan lihatlah apa yang Draco lakukan."
Estella yang tidak tahan dengan ocehan Pansy akhirnya bangun dan menatap ke arah Draco seperti apa yang Pansy katakan. Yang benar saja, Estella melempar gulungan kertas yang ada di depannya ke arah Draco. "Apa mereka lebih menarik dibandingkan aku?" yang hanya dibalas dengan cengiran Draco. "Aku hanya melihat salah satu temanmu, kau ingat Fleur? kalian berkenalan saat kita pergi ke Perancis dulu."
"Tentu saja aku ingat, saat itu juga kau memandangnya seperti memujanya" Estella memutar bola matanya. "Tenang saja, kau yang tercantik saat ini."
Pintu kembali terbuka menampilkan anak anak dari sekolah sihir Durmstrang. Mereka menampilkan sebuah atraksi.
"Estella lihat, di paling belakang ada si tampan Krum. Aku harap dia memilih meja slytherin untuk diduduki." Estella melirik sedikit kearah Draco dan tersenyum jahil "Tentu saja Pansy, aku harap juga begitu." Dan saat anak anak dari Durmstrang selesai mereka memilih duduk di kursi Slytherin yang membuat Draco memutar matanya pada Estella.
"Setelah dipertimbangkan matang - matang, Kementrian telah memutuskan bahwa demi kebaikan kalian, Para siswa dibawah 17 tahun tidak diizinkan mengajukan nama mereka untuk Turnamen Triwizard. Keputusan ini sudah Final." kericuhan terjadi, anak anak yang merasa diri mereka pantas mulai menunjukkan keberatan
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasyAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...