Chapter 28

1.1K 146 0
                                    

"Bagaimana denganmu, Ms.Granger? Apa pekerjaan orangtuamu di dunia muggle?"
"Orangtuaku dokter gigi."
"Mereka merawat gigi orang."

Aku baru mendengar ada dokter khusus yang merawat gigi orang. Saat ini aku sedang diundang ke perjamuan makan malam oleh Profesor Slughorn. Aku dan Blaise pergi bersama tadi. Blaise juga diundang secara khusus untuk pergi ke perjamuan ini. Sementara aku disini, Draco sedang pergi ke room of requirement. Beberapa hari ini, aku dan dia sering pergi kesana untuk menyelesaikan tugas yang diberikan The Dark Lord meskipun belum ada hasil.

"Kau akan langsung pergi ke perpustakaan Blaise?"
"Ya, aku akan langsung kesana untuk meminjam beberapa buku. Dan kau? Akan langsung ke asrama?"
"Tidak. Aku akan mencari Draco terlebih dahulu. Dia bilang akan berkeliling"

Aku berjalan beriringan keluar dari ruangan Profesor Slughorn. Kemudian berpisah dengan Blaise menuju lorong kamar kebutuhan. Aku langsung masuk dan menghampiri Draco yang sedang menyebut mantra.

"Draco, jangan terlalu dipaksakan. Aku tau kau sudah lelah."
"Bagaimana kalau aku gagal dalam tugas? Apa yang akan diberikan The Dark Lord untukku?"
"Kita akan lakukan bersama. The Dark Lord tidak akan menghukummu."

Kenapa aku begitu santai? Saat bertemu dengan The Dark Lord kemarin, dia berkata tidak akan melakukan hal macam macam pada orang terdekatku karena katanya aku sangat mirip dengannya. Aku membenci si Potter itu, diperlakukan tidak adil oleh ayahku dan tentunya kemampuan duelku dapat menyainginya.

"Aku sudah gagal dengan rencanaku yang kemarin Estella. Aku takut dia membocorkan bahwa aku yang menyuruhnya."
"Dia sudah bersumpah untuk tidak memberi tau siapapun Draco. Kau pasti paham arti sumpah dalam dunia sihir kan?"
"Aku tau tapi tetap saja. Apa yang nanti akan dilakukan The Dark Lord pada keluargaku jika aku gagal kali ini."

"Dia tidak akan begitu. Ayo kita kembali ke asrama. Besok kau ada pertandingan Quidditch. Dan kau harus menang."

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Aku tau kau akan ada disini, Draco."
"Maaf aku tidak bisa memenangkan pertandingannya."
"Tidak apa, kau sudah berusaha maksimal."
Pemandangan malam di menara astronomi sangat indah malam ini. Walaupun bersalju, bulan tetap bersinar terang.

"The moon is beautiful isn't it?"
Aku menatap Draco dan tersenyum kemudian mengambil lengannya.

"Kau tidak merasa dingin?"
"Kau tau aku Estella. Aku biasa kesini saat pikiranku sedang tidak baik baik saja."
"Jangan menyiksa dirimu sendiri, Drake."

"Kau tau? Aku sudah memikirkan rencana lain untuk membunuhnya."
"Rencananya apa?"
"Saat malam dimana para pelahap maut bisa masuk ke Hogwarts, aku akan membunuh Dumbledore disini."
"Kau harus persiapkan matang matang rencana kali ini Draco."

Draco mengangguk dan menarik diriku mendekat, dan membalikkan badanku untuk berhadapan dengannya dan kemudian mencium bibirku dengan lembut
Untuk pertama kalinya kurasakan angin malam di menara astronomi begitu hangat.

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Apa kau tidak apa apa melakukannya sendirian? Aku bisa saja tidak hadir di pesta Slughorn."
"Aku bisa kau tenang saja. Aku sudah berbicara dengan Theo juga tadi untuk mengawasi si Potter itu."
"Baiklah aku pergi dulu. Jangan sampai tertangkap Filch, Draco." Aku mengecup bibir Draco dan pergi menghampiri Theo

"Ew, gross."
"Oh C'mon Theo, kau seperti itu hanya karena kau belum memiliki kekasih."
"Aku tidak ingin repot repot mengurusi urusan percintaan sementara aku sedang diberi beban yang berat."
Theo memang tidak diperintahkan untuk ikut membantuku dan Draco. Dia dan beberapa anggota pelahap maut yang baru sedang diberikan banyak latihan duel.

Saat ini aku sudah masuk kedalam ruangan Profesor Slughorn. Blaise tentu saja mengajak Pansy untuk pergi dengannya.

"Oh salazar, kau berselingkuh dengan Theo, Estella?"
"Pansy, aku akan langsung mati saat itu juga kalau aku berpacaran dengan Estella. Draco mempunyai urusan jadi dia menyuruhku datang kesini untuk menemani kekasihnya."
"Kau kira aku ini monster Theo?" Aku memukul lengan Theo

"Estella, tentu saja Theo bilang akan langsung mati kalau berpacaran denganmu. Tenagamu itu cukup besar untuk seukuran perempuan Estella."
"Oh shut up Blaise, kau mau kupukul juga?" Blaise mengangkat kedua tangannya sambil tertawa dengan Pansy.

Terlihat Filch masuk sambil menyeret seorang siswa. Draco? Aku langsung berpandangan dengan Theo.
"Aku temukan anak ini, sembunyi di koridor lantai atas."
"Katanya dia kau undang di pestamu."
"Baik. Aku memang tak diundang. Puas?"
"Aku akan temani dia keluar " untung saja disini ada Profesor Snape. Squib sialan itu banyak berulah.

"Baik, semuanya, lanjutkan."

xxxxxxxxxxxxxxxx

Liburan kembali tiba, kami semua sedang berada di Hogwarts Express saat ini. Pansy dan Blaise berpamitan untuk pergi terlebih dahulu. Tersisa aku, Draco dan Theo di gerbong kereta ini.

"Estella, aku harus menyampaikan sesuatu padamu. Ini sangat penting tapi sebelum itu, aku ingin bertanya padamu. Apa alasanmu tergabung menjadi pelahap maut?" Theo bertanya padaku dengan raut wajah panik

"Aku membenci si Potter, dia mengambil semua perhatian ayahku. Semua orang membelanya. Hanya Aunt Bella yang berpihak padaku. Aku ingin membalas budiku pada Aunt Bella."

"Dengan bergabung menjadi pelahap maut?"
"Ya, apa ada masalah dengan itu?"
"Ya, masalah besar. Aku tidak pernah bercerita ya kalau ibuku dan ibumu adalah teman semasa mereka sekolah dulu?"
"Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Itu tidak penting. Sadarlah Estella, aku dan Draco menyesal sudah tergabung dengan pelahap maut. Ibumu juga pasti kecewa dengan pilihanmu. Kumohon sadarlah, tidak hanya Aunt Bella yang mengerti dirimu. Aku dan Draco mengerti dirimu. Kau juga banyak bercerita tentang Profesor Lupin yang selalu ada untukmu. Fred dan George yang selalu menghiburmu. Sadarlah Estella. Sebenarnya apa yang The Dark Lord katakan padamu sehingga kau bisa menjadi seperti ini?"

"Aku mirip dengannya. Aku membenci si Potter itu, diperlakukan tidak adil oleh ayahku, tidak ada yang mengerti aku. Kemampuanku cukup baik sayang kalau tidak dikembangkan. Dia juga berjanji tidak akan menyakiti orang yang aku sayangi."

"Itu semua bohong Estella. Kau hanya membenci si Potter itu. Tapi kau tidak membenci orang yang ada di sekitarnya. Kau tidak sendirian. Semua orang menyayangimu. Bahkan ayahmu juga menyayangimu. Ayah dan ibumu akan kecewa jika tau kau tetap berpihak pada the dark Lord."

"Theo, tenanglah sedikit."
"Bagaimana aku bisa tenang Draco? The dark Lord menyuruhku untuk membakar rumah yang ditinggali the Weasley. Sekarang katakan bagaimana aku bisa tenang!"

"Theo, membakar rumah keluarga weasley katamu tadi?"
"Ya, 100 poin untukmu Estella, aku dan beberapa pelahap maut akan melakukan penyerangan saat sabtu malam nanti. Dan juga, setelah Draco berhasil membenarkan Vanishing cabinet nya tidak lama lagi dia akan menyerang Hogwarts. Menyerang orang yang kau sayangi Estella. Tujuannya hanya satu Estella, menguasai dunia sihir dan memberantas yang dia anggap tidak pantas atas sihir."
"Bagaimana caraku untuk keluar dari semua ini?"
"Tidak ada jalan untuk keluar. Satu satunya cara adalah kau ikuti alur permainannya."

Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx

Hii! Besok masuk sekolah nih:((

Don't forget to Vote!
Kesalahan penulisan adalah milik saya.
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter.

See you in the next episode!
Stay safe!

11.07.21

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang