Chapter 20

1.5K 204 13
                                    

Author POV

"Hey sist, can i come in?"
"Kalau kau hanya ingin memarahiku, pergilah."
Tonks dan Remus langsung masuk kedalam kamar Estella kemudian duduk di sisi kasur tepat di hadapan Estella.

"Aku tau kau sedang dalam amarah, aku mengerti perasaanmu. Tapi, kau disini juga harus mengerti situasi. Keadaan sedang genting saat ini. The dark Lord sudah bangkit, dia ingin menguasai dunia sihir. Dia berfikir para muggleborn tidak layak untuk sihir."
"Ya, aku paham, Uncle Moony. Tapi aku tak pernah paham alasan mengapa father selalu membela dan menyayangi si Potter itu. Andai saja si Potter tidak ada di dunia ini. Tentram sudah hidupku." Estella tersenyum miring.

"ESTELLA!"
"Honey, Don't!"
"Kenapa Tonks? Mau membela si Potter juga? Sana kau pergi. Aku tidak membutuhkanmu. Kau sama saja dengan si Potter."

"Enough, Estella aku perlu menjelaskan sedikit kepadamu. Dulu, aku, ayahmu, ayahnya Harry dan satu lagi bernama Petter berteman. Kami selalu bersama kemanapun kami pergi. Kami mempunyai nama The Mauraders." Remus tersenyum mengingat kenangannya.

"Sirius sangat dekat dengan James. Mereka bisa disebut paling jahil diantara kami. Sirius kemudian dijadikan ayah baptis oleh James. Dulu James bilang pada kami, jika anaknya lahir, salah satu dari kami akan ditunjuk menjadi ayah baptisnya. James juga bilang bahwa dia menitipkan Harry pada siapapun yang nanti akan dia tunjuk. Awalnya aku bingung mengapa dia bilang seperti itu. Dan aku baru sadar, James pernah bilang dia sering dapat penglihatan penglihatan aneh yang nantinya akan betulan terjadi. Saat itu Sirius sangat merasa bersalah saat dia dimasukkan ke Azkaban dan menitipkan Harry sementara padaku."

"Oke, thank you Uncle Moony. You're the best. Tapi menurutku perlakuan father terhadapku sangat tidak adil. Apapun alasannya aku juga anaknya. Aku anak kandungnya. I'm his fuckin' daughter!"

"Aku akan meninggalkanmu dulu agar kau dapat menenangkan pikiranmu. Keluarga Weasley dan juga Hermione akan datang esok hari. Kalau kau butuh apapun, aku selalu siap membantumu." Remus berkata pada Estella dengan nada lembut
"I'm sorry, Tonks"
"It's allright" Tonks mengusap kepala Estella kemudian pergi dari kamar Estella.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Estella POV

Aku membuka mataku. Astaga berisik sekali sih pagi pagi. Apa yang mereka lakukan di rumahku. Aku bangun dan merapihkan diriku kemudian pergi ke rak buku untuk mengambil beberapa buku untuk kujadikan bacaan ringanku. Tetapi, aku tidak bisa fokus untuk membaca buku. Pikiranku melayang mengingat kejadian kemarin. Aku sudah berlaku tidak sopan pada Father. Bisa bisa dia makin sayang pada si Potter itu nanti.

Aku beranjak meletakkan kembali bukuku, dan keluar kamar untuk pergi menemui Father.

"Hey Estella"
"Apa kabar?"

"Hi Fred, George. Keributan apa yang kalian lakukan di rumahku pagi pagi?"
"Bersenang senang seperti biasa"
"Dan kuberi tau, ini sudah bukan pagi."

Aku mengangguk sebagai respon dan turun ke bawah untuk menemui Father yang ternyata sedang berbincang dengan Mr. Dan Mrs. Weasley dan juga Uncle Moony.

"Father? Bisa bicara sebentar?"
"Aku sedang berbicara dengan Arthur,Molly dan juga Remus. Nanti saja."
"Ok." Aku tersenyum sedih sebagai respon dan membalikkan badanku.

"Estella? Kau butuh sesuatu?"
"No, thanks Uncle Moony" aku menjawab tanpa berbalik badan dan kemudian melanjutkan langkahku menuju halaman belakang.

Duduk, menutup mata dan menikmati udara di kursi halaman belakang sangat membantuku menghilangkan rasa sedihku terhadap apa yang biasa kulakukan jika father berlaku seperti itu padaku.

"Oh look, siapa yang sedang menyendiri disini. Aku mendengar dari sirius semalam, kau berlaku tidak sopan padanya."
"Bisakah kau diam sebentar"
"Pantas saja Sirius lebih menyayangi Harry dibanding dirimu."
"Aku bilang diam!" Aku berteriak marah kearah si weaselbee dan Granger. Sebenarnya hanya si weaselbee yang berbicara tapi aku juga ikut kesal pada si Granger karena hanya diam saja saat temannya mengejekku.

"Estella? Apa kau mau ikut denganku?"
"Fred dan aku baru saja berhasil menciptakan sebuah ramuan."

Aku menarik nafasku dan mulai tersenyum kemudian mengangguk kearah Fred dan George. Setidaknya, mereka berbeda dengan adiknya.

"Kemana Tonks pergi?"
"Hey ayo kemari Estella. George sini, Kau yang jadi kelinci percobaan"
"Kurang ajar kau Fred. Aku tidak mau."
"Kau harus patuh pada perintah kakakmu ini." Aku tertawa mendengar perdebatan mereka. Aku tau mereka sedang menghindari pertanyaanku. Tapi, mereka juga berusaha menghiburku. Setidaknya, liburan kali ini aku tidak akan dibuat kesal terus menerus.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Saat ini aku sedang berada di kamarku. Setelah menyaksikan percobaan ramuan yang diciptakan oleh fred dan George aku pamit ke kamarku dan meminta Kreacher untuk membawakan makanan untukku ke kamarku setelah itu aku tertidur dan bangun saat hari sudah malam.

Aku berniat membuat teh dan meminta maaf pada Father. Saat aku membuka pintu, kulihat ada si weaselbee dan Granger yang sedang adu mulut. Aku memutar mataku melihatnya.

Saat ditangga aku berpapasan dengan si Potter. Mau apa dia kemari? Pasti father yang menyuruhnya. Dia berusaha memanggilku tapi tidak aku hiraukan dan tetap pergi kebawah menemui Father.

"Father? Apa kau punya waktu?"
"Aku masih memeriksa beberapa berkas ini. Nanti saja ya."
"Baik Father. Dimana Uncle Moony?"

"Here! Kau sudah makan?"
"Sudah. Aku menyuruh Kreacher membawa makanan ke kamarku tadi siang."
"Itu tandanya kau belum makan malam. Tunggu disini, kita makan bersama. Molly sedang memasak beberapa makanan."

Memasak? Aunt Cissy selalu melarangku membantu para house elf untuk memasak. Aku pernah sekali diajarkan oleh Kreacher. Tentunya dengan sembunyi sembunyi. Dan menurutku sangat menyenangkan. Aku pun segera menghampiri Mrs. Weasley

"Mrs. Weasly, can i help you?"
"Just call me Molly. Tidak usah, makanannya sudah akan jadi, aku hanya perlu membereskannya sedikit lagi."
"Biar aku bantu bawakan piringnya"
"Thank you darling"

"Anak anak, makanan sudah siap, turun kebawah!" Aunt Molly berteriak memanggil yang lainnya turun kebawah untuk makan.

Aku menempatkan diriku diantara Fred dan George. Mereka makan sambil tertawa tawa, kalau mereka ada di Malfoy Manor, bisa habis kena marah oleh Aunt Cissy. Aku menggelengkan kepalaku.

Makanan yang dimasak oleh Aunt Molly sangat lezat. Benar benar berbeda dengan masakan yang dibuat para house elf.

"Bagaimana rasanya Estella? Apa kau menyukainya?" Aunt Molly bertanya padaku.
"Perfect. Thanks Aunt Molly." Aku tersenyum kepadanya dan melanjutkan makanku.

"Sirius, bisa kita berbicara sebentar?" Aku memegang garpu dan sendok ku kuat kuat.
"Sure. Aku selalu punya waktu untukmu Harry"
Prang..
Kubanting Garpu dan sendokku. Sudah cukup aku menahannya. Apa tadi katanya? Selalu punya waktu untuk Harry. Sedangkan untuk anaknya? Aku berdiri dan tersenyum miring.

"Menjijikan." Kutendang kursi yang tadi ku duduki. Kemudian pergi berjalan ke arah pintu.

"Estella? Kau butuh bicara?" Uncle Moony bertanya dengan nada khawatir.

"Tidak, terimakasih. Aku sudah kenyang." Kulanjutkan langkahku ke kamarku dan kubanting pintu kamar. Lihat saja apa yang akan aku lakukan.

Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx

Pagi semua!
Stay safe dimanapun kalian berada yaa!

Don't forget to Vote!
Kesalahan penulisan adalah milik saya.
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter.

See you in the next episode!
05.07.21

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang