Chapter 26

1.3K 171 0
                                    

Uncle moony melepaskan pelukannya dan mengajakku untuk pergi kedalam untuk membuat coklat panas. Rasa bersalah masih terus hinggap di hatiku. Aku selalu salah sangka pada ayahku. Ayahku menyayangiku. Kalau saja tidak ada si Potter semua ini tidak akan terjadi.

"Harry? Ada yang bilang Harry?" Terdengar suara Aunt Molly dari lantai atas

Si Potter itu masih mempunyai muka untuk datang kehadapanku. Segera aku berjalan cepat menuju si Potter itu. Dengan tampang tidak bersalahnya, dia masih memeluk semua orang dengan muka tersenyum.

Brukk.
Aku mendorong bahu si Potter itu sampai dia terjatuh.
"Kau masih punya muka untuk mengunjungi orang orang huh? Kalau aku jadi kau, aku tidak akan menampakkan diriku. Orang yang menganggapmu keluarga, mati karenamu. Seharusnya kau malu karena hal itu Potter!" Aku menunjuk wajahnya dengan jariku.

Fred dan George langsung memegang kedua bahuku, mungkin agar mencegah aku bertindak lebih jauh.

"Aku tidak akan pernah bisa memaafkanmu, Potter! Kau yang membuatku jauh dengan ayahku. Kau juga yang menjadi penyebab ayahku dibunuh. Entah harga apa yang harus kau bayarkan untuk menebus itu semua. Fred George lepaskan aku. Aku tidak sudi terus terusan berada di hadapan pembawa masalah ini!" Aku langsung berapparate entah kemana.

Ini dunia Muggle. Bodoh. Estella Bodoh. Bagaimana aku bisa ber apparate sampai sini? Aku tidak tau seluk beluk dunia Muggle ini. Aku hanya pernah sekali kesini saat aku diajak Uncle Moony liburan waktu itu.

Aku terus berjalan menyusuri jalanan. Entah kemana, aku membiarkan kakiku terus menuntunku. Aku menemukan sebuah taman disana. Aku duduk di salah satu kursinya dan memejamkan mata.

"Estella? Apa yang kau lakukan disini?"
Aku membuka mata dan melihat seseorang yang sangat aku kenal dan langsung memeluknya.
"Aku tiba tiba ber apparate kesini. Aku hanya ingin pergi dari hadapan si Potter itu. Dia yang menyebabkan semua ini terjadi. Ayahku mati karena kesalahan si Potter itu. Entah harga apa yang harus dibayarkan untuk menebus kesalahannya itu."

"Sshh, tenanglah. Aku ada disini. Jangan pernah merasa sendirian."
"Kau sendiri, Apa yang kau lakukan disini? Seorang Draco Malfoy yang sangat anti dengan Muggle sedang berada di dunia muggle."
Draco melepas pelukanku dan menangkup wajahku dengan kedua tangannya.

"Aku akan menceritakan ini kepadamu. Hanya kepadamu. Aku hanya minta kau untuk percaya kepadaku."
"Aku selalu percaya padamu, Draco."

"The dark Lord, menyuruhku untuk mencari cara agar pada Death Eater bisa masuk ke Hogwarts pada malam dimana aku akan membunuh Profesor Dumbledore."

"Draco, membunuh Profesor Dumbledore adalah hal yang paling mustahil untuk dilakukan. Kau tau sendiri, bahwa Profesor Dumbledore adalah penyihir yang sangat hebat."
"The dark Lord bilang, dia akan mengutus salah seorang Death Eater untuk membantuku. Entah siapa."

Aku langsung terdiam. Draco belum tau kalau aku juga merupakan salah satu Death Eater. The dark Lord belum pernah memberiku tugas sama sekali. Bisa jadi yang membantu Draco adalah aku.

"Estella, kau mendengarku?"
"Ah, iya aku mendengarmu Draco. Dan bagaimana bisa kau menjadi bagian dari Death Eater?"
"Father adalah biang dari ini semua. Estella, jangan sampai kau masuk kedalam bagian ini. Kalau kau sudah masuk, tidak ada cara untuk bisa keluar."
"Aku tidak bisa berjanji Draco." Ya, aku tidak bisa berjanji karena aku sudah masuk di dalamnya.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Draco POV
Saat ini sebagian Death Eater sedang berkumpul di Malfoy Manor. The dark Lord mengatakan padaku, aku akan bertemu dengan orang yang akan membantuku melaksanakan tugasku nanti. Suasana sangat menegangkan, Aunt Bella berkata bahwa orang yang membantuku, akan memiliki kemampuan setara dengannya karena sudah dilatih selama seminggu belakangan ini.

Mendengar bahwa orang yang membantuku kemampuannya setara dengan Aunt Bella, aku jadi teringat Estella. Sudah 2 minggu sejak pertemuanku dengannya di dunia muggle. Dia bilang ingin pergi menenangkan pikiran dan jangan mencoba untuk mencarinya. Anak itu sangat sulit untuk ditebak.

"Nah, ayo masuk dan duduk disebelah Draco." Aku langsung menengok ke arah pintu begitu mendengar The Dark Lord membuka suaranya. Estella. Bagaimana bisa dia ada disini. Dia bilang dia ingin menenangkan diri, tapi apa ini? Tangannya dipenuhi goresan luka yang baru mengering. Ada apa dengannya?

"Aku sudah melihat kemampuanmu secara langsung kemarin, kau dapat bersanding denganku sama seperti Bella. Kemampuanmu tidak dapat diragukan."
"Terimakasih, my Lord. Sebuah kehormatan untukku dapat bersanding denganmu."

"Nah Draco, dia yang akan membantumu membunuh Dumbledore dan memberikan akses masuk ke Hogwarts untuk para pelahap maut. Bagaimana Draco?"
"Sebuah kehormatan untukku bisa bekerja sama dengan Estella, My Lord."
Aku menatap Estella dengan penuh tanda tanya. Aku khawatir kepadanya, bagaimana dia bisa masuk ke dalam lingkaran berisi orang orang yang kejam?

xxxxxxxxxxxxxxxx

Estella POV.

Hari ini aku dan Draco diajak pergi ke Borgin and Burkes di knockturn alley untuk melihat sesuatu yang dipercaya bisa menjadi jalan masuk bagi para Death Eater. Aku izin pada Aunt Cissy untuk pergi sebentar ke toko WWW di diagon Alley untuk membalas dendamku pada Potter.

Tentu saja itu hanya alasan yang kugunakan pada Aunt Cissy. Aku ingin memberikan selamat pada Fred dan George untuk pembukaan tokonya. Setelah membeli beberapa mainan, aku bergegas menyusul Draco dan Aunt Cissy yang pasti sudah masuk ke Borgin and Burkes.

Aku mengikat rambutku asal asalan dan memasuki knockturn alley yang gelap dan sempit, tapi aku menemukan Potter dan teman temannya seperti sedang mengintip. Kurasa dia pasti melihat Draco dan Aunt Cissy.

"Jangan menghalangi jalanku Potter, aku bisa kalah mendapatkan barang yang kumau dari Draco. Kau juga awas Weaselbee. Granger, kau harus awasi teman temanmu." Aku menyenggol bahu si Potter dan berlalu masuk ke Borgin and Burkes.

"Bagaimana Draco? Apa yang kau dapatkan?"
"Vanishing cabinett. Satunya lagi di Hogwarts. Sepertinya rusak kita harus memperbaikinya."
"Hogwarts? Dimana kita bisa mendapatkannya?"
"Room of requirement."

xxxxxxxxxxxxxxxx

Aku sedang duduk menyandarkan tubuhku ke bahu Draco sampai tiba tiba Kumpulan asap datang memenuhi gerbong yang aku dan teman temanku tempati. Kali ini ada apa lagi? Draco dan aku bangun kemudian mencoba pergi ke gerbong depan untuk melihat situasinya yang ternyata tidak ada asap sama sekali. Ini aneh.

"Apa itu? Blaise?" Draco bertanya dengan nada heran
"Entahlah."

"Santai saja,  hanya ada anak baru yang sedang berkelakar."

"Ayolah, Draco, Estella. Duduk. Kita akan segera tiba di Hogwarts."
"Hogwarts. Sekolah yang tak bermutu."
Aku tau Draco sedang kesal dari semalam karena aku yang hanya memberi penjelasan seadanya tentang mengapa aku tergabung kedalam Death Eater.

"Ku rasa aku akan melompat dari menara astronomi jika kurasa aku harus melanjutkan selama dua tahun lagi."
"Apa artinya itu?" Pansy bertanya pada Draco.
"Kurasa kau takkan melihatku dan Draco di kelas mantra tahun depan."

Blaise dan Theo tertawa kecil mendengar ucapanku.
"Kalian berdua ingin menikah?" Theo tertawa. Tentu saja Theo tau alasan aku berkata seperti itu. Tapi mungkin dia sedang mencairkan suasana.

"Kau senang, Theo? Blaise? Lihat saja siapa yang tertawa paling akhir."
"Draco sedang sensitif, jangan dimasukan ke hati apapun perkataannya ya." Draco hanya memutar matanya.

Kereta berhenti, aku segera merapihkan jubahku dan menggandeng tangan Draco untuk turun.

"Kau dan yang lain turun dulu. Aku mau memeriksa sesuatu."
"Aku menunggumu didepan." Aku mengecup bibir Draco dan pergi bersama Pansy Blaise dan Theo.

Aneh. Apalagi yang Draco ingin periksa? Barang bawaannya sudah di cek 3 kali oleh Aunt Cissy. Tidak mungkin ada yang tertinggal.

Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx

Hii semuanya!
Don't forget to Vote!
Kesalahan penulisan adalah milik saya.
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter.

See you in the next episode!
Stay safe!

10.07.21

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang