Perisai pelindung yang dibuat oleh para Profesor Hogwarts sudah semakin rusak. Aku segera bergegas mencari Uncle Moony dan beberapa orang yang mungkin aku kenal.
Didepan sana aku melihat ada Uncle moony dan mentri sihir sementara, Kingsley Shacklebolt.
"Kualitas keyakinan seseoranglah yang menentukan kesuksesan, bukan jumlah pengikutnya." Uncle Moony terdengar berbicara dengannya.
"Siapa yang bilang begitu?" Kingsley bertanya pada Uncle Moony.
"Aku.""Uncle Moony!" Dia langsung berbalik dan membuka tangannya untuk memelukku. Tentu saja aku langsung berhambur ke pelukannya.
"Aku tidak peduli apa yang akan dilakukan the dark Lord saat tau aku berada di pihak Hogswart. Sungguh aku tidak peduli. Aku hanya tidak ingin orang yang aku sayangi kembali kecewa padaku." Aku mulai menitikkan air mataku, merenungi kebodohan yang telah kupilih dulu.
"It's okay. Everyone make mistakes."
"Thankyou. Dimana Tonks?"
"Menjaga Teddy di rumah."
"Who's Teddy?"
"Aku belum sempat bercerita denganmu karena aku belum melihatmu lagi. Teddy, anakku dan Tonks."
"Oh salazar, Congratulations Uncle Moony!"
"Thank you Estella. Dimana Draco?""Dia sedang mengurus sesuatu. Dimana Fred dan George? Aku belum melihatnya."
"Dia sedang di depan sana. Sebaiknya kau menyusul mereka!"
Aku mengangguk dan berpamitan dengan Uncle Moony dan Kingsley.Aku menghampiri Fred dan George yang terlihat sedang berbicara serius. Tidak perlu banyak basa basi, aku memeluk mereka berdua dari belakang.
"I miss you guys so much. Maafkan aku karena pertemuan terakhir kali tidak begitu baik." Mereka membalas pelukanku dengan erat.
"I miss you too Estella. So how's life?" Fred mengusap kepalaku setelah mereka melepas pelukan
"Worst, of course. Aku memutuskan untuk berpindah pihak. Aku tidak bisa mengandalkan egoku yang begitu benci pada si Potter itu dan terus terusan berada pada kelompok itu. Pikiranku tentang mereka salah."
"Keputusanmu sangat bijak. We're so proud of you." George mengusap bahuku.
"Thankyou. Aku tidak bisa menyakiti orang yang aku sayangi tentu saja."
Setelah itu kami terdiam cukup lama. Pantulan sihir sihir mencoba menembus perisai pelindung mencoba merusaknya. Entah sampai kapan pelindung itu dapat bertahan.
"Kau baik baik saja, Estella?" George bertanya padaku
"Ya." Aku memandang George yang ternyata matanya terlihat berkaca-kaca.
"Good. Aku juga." Fred juga terlihat berkaca-kaca. Seolah ini akan menjadi yang terakhir kalinya kami bisa seperti ini.
"Boys, Estella, sudah waktunya. Percy, kau pergi dengan Fred kearah depan sana. George, kau pergi dengan Estella ke sebrangnya." Uncle Moony datang bersama Percy dan memberi instruksi.
"Ey, Percy, long time no see"
"Estella, nice to meet you!" Aku langsung memeluk Fred dan memisahkan diriku dari mereka bersama George."George, mereka sudah mulai masuk. Kau jaga dibelakangku dan aku akan menjaga di belakangmu." Aku langsung mengambil posisi. Terlihat para pelahap maut datang ke arahku dan George.
"Ms.Black, bisa kau bayangkan apa yang ada di pikiran bibi tersayangmu jika tau kau berpindah pihak?"
"Pikirkanlah nasibmu kali ini bodoh. Stupefy!" Setelah berhasil membuatnya terlempar aku langsung melancarkan beberapa serangan yang membuatnya terkapar tak berdaya"George! On your left!"
"Thanks."
Makin banyak pelahap maut yang datang, makin banyak juga yang mencaci maki aku."Estella! Sepertinya kita harus membantu Percy dan Fred. Mereka tampaknya sedang kesulitan." George memegang tanganku dan menuntunku menuju Percy dan Fred.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasiAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...