Chapter 23

1.3K 187 4
                                    

Liburan Natal telah tiba

Kemarin, aku diminta pulang lebih dulu oleh Father, katanya ada hal penting yang mengharuskanku pulang lebih dulu. Berat rasanya pergi meninggalkan Draco dan teman temanku yang lain. Apalagi, kondisi Theo yang kulihat sangat mengkhawatirkan. Dia lebih sering melamun dan tidak fokus jika diajak bicara.

Beberapa minggu ini dia juga sering bercerita kepadaku. Dia tergabung menjadi Death Eater. Tentu saja bukan atas kemauannya sendiri. Dia melakukan itu untuk melindungi keluarganya. Jika dia menolak bergabung, dia dan keluarganya akan dibunuh. Tentu saja aku ikut sedih mendengarnya, Theo yang biasanya sangat ceria, sarkas dan banyak bicara tiba tiba menjadi pendiam karena ada hal berat yang dipikulnya.

Father memintaku pulang karena Mr. Weasley diserang oleh nagini, ular milik the Dark Lord. Pasti ada suatu alasan kenapa Mr. Weasley diserang. Aku sempat bertanya pada Uncle Moony, dan jawabannya 'Arthur mencoba menyelamatkan Harry' apa yang si Potter itu lakukan sampai semua orang menyayanginya hingga mau berkorban nyawa?

Walaupun begitu, Mr. Weasley baik padaku. Sangat baik seperti Uncle Moony. Hal itu membuat pandanganku kepadanya berubah, Uncle Lucius selalu bilang, bahwa Arthur Weasley adalah orang yang hina dan kotor, tanpa mau memberitahu alasannya. Aku turut sedih atas penyerangan ini. Andai saja dia tidak mencoba 'menyelamatkan' si Potter itu, dia tidak akan diserang seperti ini.

Keluarga Weasley kembali tinggal di rumahku liburan ini. Aku tidak merasa keberatan, kecuali untuk Potter dan teman temannya. Tadi pagi, aku membuat kue bersama Aunt Molly. Banyak sekali hal baru yang kupelajari yang tentu saja tidak akan diizinkan jika aku belajar di Malfoy Manor.

Father sedikit berubah kepadaku, dia mulai mengajakku berbicara yang kupikir, tentu saja dia melakukan ini, si Potter belum ada disini. Tapi, setidaknya aku senang atas perlakuannya.

"Kau pergi duluan saja menemui Molly, Arthur sudah sampai juga tadi. Sebaiknya kau temui mereka."
"Okay Father."

Aku melangkahkan kakiku ke tempat keluarga Weasley berada. Dan terlihat mereka sedang bercanda saat aku masuk ke ruangan.
"Hai Mr. Weasley, aku turut senang atas kesembuhanmu."
"Terimakasih Estella. Ayo ikut makan bersama kami." aku mengangguk dan  menempatkan diriku diantara Fred dan George.

"Silahkan duduk, Semuanya. Duduk. Baik. Sekarang. Hadiah." Aunt Molly kemudian membagikan hadiah yang sudah dia persiapkan untuk anak anaknya.

"Nah Estella, ini untukmu. Harganya memang tidak seperti baju bajumu yang lain, tapi aku harap kau menyukainya karena aku menjahitnya sendiri untukmu."
"Thank you, Aunt Molly. Aku menyukainya."
Aku memeluknya erat seraya berterimakasih. Kemudian dia melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah belakang.

"Oh, Harry, Harry. Disitu kau rupanya. Nah ini untukmu." Harry berjalan masuk diikuti Father di belakangnya. Ternyata, dia menyuruhku duluan karena ingin menyambut Harry?

"Ayo bersulang"
"Untuk Harry Potter. Tanpanya aku tak akan di sini." Ya, untuk Harry Potter. Tanpanya, Mr. Weasley akan baik baik saja. Aku tersenyum dan menghabiskan makananku. Dan berpamitan untuk pergi ke kamar terlebih dahulu dengan alasan Profesor Snape memberikan tugas Essay pada anak anak Slytherin. Saat keluar ruangan, aku berpapasan dengan Kreacher yang memasang wajah sinisnya.

"Oh Kreacher, kau sudah makan?"
"Sudah."
"Tenanglah Kreacher. Bukan hanya kau yang kesal dia ada disini. Akupun kesal karena si Potter ada disini."
"Kenapa tidak kau usir saja Nona Estella?"
"Kau juga tau bagaimana ayahku. Aku pergi ke kamar dulu."

Aku pergi ke kamarku untuk mengistirahatkan pikiranku. Tak berselang lama terdengar teriakan Father.
"Kreacher! Sudah cukup ocehanmu. Pergi sana!" Tidak seharusnya dia berteriak pada Kreacher. Pasti untuk membela si Potter lagi. Aku segera turun dari kasurku dan pergi keluar kamar dengan perlahan.

"Are you allright, Kreacher?" Kataku berbisik pada Kreacher yang sedang membersihkan lukisan nenekku.
"Tidak apa miss. Peri rumah sudah biasa diperlakukan seperti itu."
"Aku minta maaf atas nama ayahku ya. Dimana dia sekarang?"
"Di ruang pohon keluarga bersama bocah sialan itu."
"Thank you, Kreacher."

Aku jalan mengendap endap ke arah ruangan family tree. Aku ingin tau, apa saja yang Father bicarakan jika bersama si Potter itu. "Namaku diledakkan oleh orang tuaku saat tau aku tidak mau bertanggung jawab saat menghamili seorang perempuan. Aku tidak akan pernah menerima wanita itu sampai kapanpun, dia menghancurkan hidupku, memisahkanku dari kekasihku dan juga..."

Aku tidak kuat lagi mendengar semuanya. Kini aku paham, kenapa Father memperlakukanku seperti tidak menerimaku. Aku pergi ke kamarku dan berkemas. Maafkan aku Mother, mungkin dengan cara ini, aku akan merasa diterima oleh orang lain tanpa harus dibandingkan. Aku mengirimkan surat kepada Aunt Bella dan Kemudian aku pamit pada ayahku untuk pergi menemui Tonks. Dengan alasan aku ingin mengunjungi Aunty Andromeda.

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Apa kau yakin akan keputusanmu? Kau tidak bisa keluar jika sudah tergabung di dalamnya."
"Sure. The dark Lord mengincar si Potter itu kan? Untuk apa aku berada di pihak si Potter itu setelah tau dia mengambil seluruh perhatian Father? Aku saja tidak diharapkan oleh Father. Aku lahir dari sebuah kesalahan."

"Kau adalah gadis yang kuat. Kemampuanmu juga luar biasa. Aku dan para Death Eater akan membantumu melatih kemampuanmu agar kau dapat membantu mengalahkan si Potter itu. Aku yang akan memberikan tanda kegelapan untukmu setelah sebelumnya aku menemui The Dark Lord dan memberitahukan tentangmu. Sekarang, kemarikan tanganmu."

Aku mengulurkan tangan kiriku kehadapan Aunt Bella. Dia menggerakan tongkatnya ke arah tanganku. Rasanya sangat sakit, tapi aku masih bisa menahannya. Dan sekarang, aku resmi menjadi pengikut The Dark Lord.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Saat ini aku sedang membaca buku di ruang rekreasi. Suasanya senang sepi saat ini, karena anak anak yang lain kebanyakan sudah tidur dan tim penyelidik sedang kembali bertugas.

"Hey Estella, kau tidak tidur?"
"Hey Theo. Aku menunggu Draco datang. Kau tau, semenjak aku tinggal dengan ayahku, aku tidak pernah bersama Draco selama liburan. Aku mau menghabiskan lebih banyak waktuku dengannya."
"That's too cheesy. Apa kau sudah dengar berita yang beredar di Daily prophet?"
"Sudah. Pelarian besar besaran para pelahap maut yang ditangkap saat perang sihir pertama."

"Ya kau benar. Itu tandanya, aku akan segera mendapat tugas dari The Dark Lord. Bagaimana jika tugasnya sangat mustahil untuk dilakukan? Nyawaku dan nyawa kedua orang tuaku akan menjadi taruhannya."
"Theo, look at me. Apapun yang diperintahkan oleh The Dark Lord, aku yakin kau pasti akan bisa melakukannya."
"Thank you Estella. Terimakasih telah membuatku sedikit tenang."
"Jika ini bisa membuatmu sangat tenang, akan kutunjukkan."

Aku menarik keatas, baju yang menutupi lengan kiriku. Dan terlihatlah wajah terkejut Theo.

"Estella, kau..?"
"Jangan beritahu siapapun termasuk Draco."

Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx

Hii, malam semuanya

Don't forget to Vote!
Kesalahan penulisan adalah milik saya.
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter.

See you in the next episode!
Stay safe!

08.07.21

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang