Estella POV
Liburan musim panas tiba, saat ini aku dan teman temanku sedang berada di Hogwarts express untuk pulang ke rumah masing masing. Pansy sedang berbincang dengan Daphne, teman satu asramaku tapi entahlah, aku tidak begitu nyambung berbicara dengannya. Sedangkan Draco, berkeliling kereta dengan 2 temannya yang bisa kubilang, mungkin pengawalnya?"Apa yang akan kalian lakukan di liburan kali ini?" Theo memecah keheningan.
"Entahlah, mungkin belajar beberapa mantra dengan Aunt Bella atau pergi berjalan jalan dengan Draco seperti biasanya?" Aku menjawab dengan bingung.
"Aku akan berdiam di manor dan mengulang beberapa materi. Aku tidak begitu dekat dengan mother. Kalian tau sendiri bagaimana sifat mother. Sudah 3 kali aku berganti ayah." Blaise berkata dengan memutar matanya.
"Liburanmu sama membosankannya denganku Blaise. Aku juga akan berdiam diri di Manor. Mother selalu mempunyai acara dengan temannya." Theo berkata dengan muka cemberut
"Tenanglah teman teman, kalian bisa ke Malfoy Manor. Aku dan Draco selalu menyambut kalian" aku berusaha menenangkan mereka.
"Sebaiknya kalian bersiap. Kereta sedikit lagi telah sampai." Setelah itu, Blaise beranjak bangun untuk bersiap siap.
Saat kereta sudah sampai, Theo dan Pansy langsung berpamitan karena sudah dijemput orangtua mereka.
"Draco meninggalkanmu lagi?" Blaise bertanya padaku sambil menengok ke kanan dan ke kiri.
"Sepertinya iya. Apakah kau juga belum dijemput oleh ibumu?"
"Sudah. Aku meminta mother menunggu sebentar untuk membantumu mencari Draco."
"Itu Aunt Cissy, ayo kesana" aku dan Blaise menghampiri Aunt Cissy dan Draco yang ternyata sudah ada disana.
"Kenapa kau meninggalkanku bodoh?" Ucapku sambil memukul belakang kepalanya
"Crabbe dan Goyle langsung mengajakku keluar tadi, maafkan aku." Draco berkata sambil mengusap kepalanya yang tadi kupukul.
"Mrs. Malfoy, aku pergi dulu. Mother sudah menungguku sedari tadi."
"Terima kasih Blaise. Sampaikan salamku untuk Ibumu." Blaise mengangguk dan pergi dari sini.
"C'mon kids, kita harus segera kembali. Bella sudah berada di Manor sedari tadi dengan tidak sabaran. Peganglah tanganku."
Sedetik kemudian kami sudah sampai di Malfoy Manor. Dan terlihatlah Aunt Bella dengan senyum lebar.
"Betapa aku merindukanmu. Surat tidak membalaskan rasa rinduku padamu. Aku ingin pergi ke Hogwarts tapi aku dilarang oleh Cissy."
Aku tertawa mendengarnya. Setelah itu aku berpamitan ke kamarku untuk mengistirahatkan badanku.
xxxxxxxxxxxxxxxx
Liburan kali ini telah selesai. Aku belajar banyak mantra dari Aunt Bella. Aku juga sering bermain dengan Pansy Theo dan Blaise. Walaupun Theo dan Pansy tidak selalu ikut, tapi Blaise selalu bermain denganku dan Draco.
Saat ini aku sedang bersiap di stasiun untuk menaiki Hogwarts Express. Aku tidak sabar mengikuti tahun keduaku. Ya walaupun kadang merasa sakit hati dengan cacian beberapa murid Hogwarts, Aunt Bella selalu mengajariku bagaimana menghadapi mereka.
Draco memberitahuku bahwa dia akan masuk tim Quidditch Slytherin tahun ini. Uncle Lucius juga sudah membelikannya Nimbus 2001, sapu terbang keluaran terbaru tahun ini.
Aku keluar kereta bersama teman temanku. Kali ini aku tidak menggunakan perahu. Aku menaiki kereta kuda yang ditarik oleh sebuah makhluk besar mirip kuda?
"Makhluk apa yang menarik kereta kudanya?"
"Apa? Kereta kudanya berjalan sendiri dengan sihir. Jangan mengada ada." Theo berkata sambil menaiki keretanya.
"Tenanglah Estella. Aku juga melihatnya. Itu Thestral. Kau pasti pernah membaca tentangnya. Hanya orang yang pernah melihat kematian yang bisa melihatnya." Blaise berbisik di sebelah telingaku.
Aku mengangguk dan segera menaiki kereta disusul Blaise yang duduk disampingku.
Author POV
Estella dan teman temannya segera menuju great hall untuk makan dan menyaksikan murid tahun pertama di seleksi."Kemana si anak emas itu?" Tanya Pansy sambil memperhatikan meja Gryffindor.
"Entahlah. Weaselbee juga tidak ada di mejanya. Hanya ada si mudblood dan teman temannya" Draco menjawab sambil menyantap makanannya.
Setelah mereka makan dan menyaksikan murid tahun pertama di seleksi, mereka pergi ke asrama masing masing untuk beristirahat.
"Drake. Kita perlu bicara." Ajak Estella
"Oke. Di ruang rekreasi saja ya" Draco menarik tangan Estella untuk pergi ke asramanya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Apakah kau menyadari bahwa kita tidak begitu dekat seperti dulu? Kau sibuk dengan 2 pengawalmu itu dan aku selalu bersama Theo, Pansy dan Blaise. Itupun kalau Pansy tidak bermain dengan temannya yang lain. Dan Theo tidak sibuk dengan buku dan tugasnya. Aku hanya bisa berbincang dengan Blaise." Ucap Estella panjang lebar.
"Maafkan aku. Aku tidak tau kalau kau akan merasa seperti itu. Bukannya kau juga suka membaca buku?"
"Aku suka membaca buku saat aku sendirian. Aku tidak bisa fokus saat banyak orang di sekitarku. Aku hanya merasa kita jauh Draco. Kau sepupuku. Aku tidak mau kita berjauhan Draco."
"Maafkan aku Estella. Untuk kedepannya aku akan lebih memperhatikanmu. Sekarang kau istirahat lah. Aku tau kau lelah." Suruh Draco pada Estella
"Baiklah. Terima kasih Draco. Kau juga segeralah istirahat." Estella pergi dari sana menuju kamarnya.
Draco POV
Andai kau tau mengapa aku menjaga jarak denganmu Estella. Semuanya terasa salah. Diriku, rencana Father, semuanya. Semuanya terasa salah.xxxxxxxxxxxxxxxx
AUTHOR POV
Hari ini mereka berada di kelas PTIH. Dengan guru yang baru tentu saja karena profesor Quirell sudah lenyap? Mati? Entahlah.Profesor Gilderoy Lockhart. Seorang selebriti dunia sihir yang sudah menerbitkan buku. Para perempuan disini sudah terpesona dengan senyumannya. Tentu saja kecuali Estella dan Pansy. Mereka berpikir apa yang merasuki pikiran anak Gryffindor dan Slytherin hari ini.
Mereka mulai belajar. Profesor Lockhart membuka kandang yang berisi banyak pixies nakal yang kemudian mengacaukan keadaan kelas. Dan dia sendiri? Kabur dari kelas itu. Keadaan kelas sudah sangat kacau dan pada akhirnya Hermione menyebutkan mantra yang pada akhirnya pixies itu bergerak dengan sangat lambat.
xxxxxxxxxxxxxxxx
Membaca buku di depan perapian sambil menyenderkan badan ke sofa. Perpaduan yang nyaman untuk Estella. Teman temannya sedang menyalin tugas Estella sedangkan Draco sedang berlatih Quidditch dengan para seniornya.
Setelah teman temannya selesai menyalin tugas Estella, mereka merebahkan diri di samping Estella yang ternyata sudah tertidur. Theo kemudian ikut terlelap di sebelah Estella
"Blaise, apa Estella sudah tau tentang hal itu?" Pansy bertanya dengan nada pelan.
"Kurasa belum. Aku sudah bilang pada mother untuk menolak hal ini. Draco sepertinya sudah tau dan dia menjauh dari Estella. Aku tau apa yang dirasakan Draco." Jawab Blaise dengan nada pelan
"Bagaimana denganku Blaise?"
"Kita akan mencari jalan keluarnya. Tenang saja." Blaise menyenderkan kepalanya di samping Pansy dan kemudian menutup matanya.
Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx
Malam gais, yang ringan ringan dulu aja yaa. Tugas akhir aku baru selesai, mangkanya baru buka wp lagi.Don't forget to Vote yaa!
Kesalahan penulisan adalah milik saya
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter.17.06.21
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasyAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...