Estella POV
"Knock knock"
"Who's there?"
"Your handsome boy"
"Really Fred? Bukannya menenangkan Estella kau hanya akan membuatnya tambah kesal."
"Oh c'mon Georgie, aku yakin Estella sedang tertawa dibalik pintu ini"
"Whatever you say, freddie."
"Hey perempuan cantik yang di dalam. Apakah kau tidak ingin membuka pintu untuk 2 orang tampan ini?"
"Kalau tidak ada jawaban aku anggap kau mengizinkanku masuk. Ayo Freddie, kita masuk kedalam."Aku tertawa mendengar perbincangan konyol yang ada di luar kamarku.
"See, Georgie? Estella sedang tertawa. Aku tau aku ini lucu."
"Oh shut up Fred." Aku memutar mataku sambil terus tertawa.
"Bagaimana perasaanmu?"
"I'm fine. Thanks to you guys." Aku memeluk mereka berdua dengan erat."I wanna tell you something, Estella."George duduk disampingku
"Jika kau ingin membandingkanku dengan si Potter seperti apa yang adikmu lakukan, aku tidak mau dengar."
"No, of course not. Tenang saja, anggap saja we're on your side. Aku tidak membenarkan sikap Sirius padamu tapi kita juga tidak membenarkan sikapmu Estella." Fred berkata padaku dengan nada lembut dan duduk di samping kiriku.
"Look, kadang melakukan suatu hal tanpa kau pikir lebih dulu tidaklah baik. Sebagai Contoh, kami melempari belakang kepala profesor Quirrel dengan bola salju yang berakhir, mom dipanggil ke Hogwarts dan memarahi kami habis habisan."
"Tapi terkadang, Hal tersebut dapat menghibur diri. It was pretty fun tho."
"Jangan dengarkan Fred, dia mengajarkanmu pada kesesatan."
Fred memutar matanya dan aku tertawa melihat tingkah mereka berdua."Tapi, kalian bisa lihat sendiri kan? Father hampir selalu tidak punya waktu untukku. Tapi untuk si Potter? Dia selalu mendapatkan segalanya."
"Sirius sayang padamu Estella. Apapun yang ingin kau dapatkan pasti kau akan dapat."
"Ya, Estella. Kami harus menunggu sangat lama untuk mendapatkan barang yang kami inginkan."
"Semua itu tidak akan berarti. Aku iri pada kalian." Aku memandang Fred dan George bergantian
"Apa yang bisa kau iri kan pada kami?" George bertanya dengan nada bingung"Kalian mendapatkan kasih sayang. Itu yang tidak aku dapatkan. Mungkin aku mendapat kasih sayang dari Aunt Bella dan Aunt Cissy. Tapi mereka berdua tidak sejalan denganku. Mereka selalu mengajarkan, Darah murni adalah yang terbaik diantara yang terbaik. Bertentangan dengan pesan yang mother berikan denganku. Kadang jika aku lelah dengan sikap Father, aku berfikiran untuk mengikuti prinsip yang Aunt Cissy dan Aunt Bella pegang. Tapi aku sering berfikir bahwa aku akan mengkhianati Mother. Mother akan kecewa kalau aku memegang prinsip seperti itu."
Fred menggenggam tangan kiriku dan berkata dengan nada sedih. "Kami akan selalu ada untukmu. Jangan bertindak yang tidak sesuai dengan hatimu. Jika kau mengikuti apa yang kedua bibimu ajarkan, otomatis kau juga akan diajak untuk ikut kedalam pasukan kegelapan, Death Eater. Tentunya kau akan melawan kami. Tapi, bagaimana bisa kami melawanmu Estella?"
"Kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Jangan berfikiran lagi untuk mengikuti bibimu ya? Aku tidak akan bisa kalau disuruh untuk melawanmu."
Aku tersenyum pada mereka dan kembali memeluk erat mereka. Niatku untuk menghubungi Aunt Bella kuurungkan lagi karena mereka berdua. Mereka berdua benar benar seperti sosok kakak bagiku. Draco pengecualian, dia kekasihku sekarang. Ingat itu.xxxxxxxxxxxxxxxx
"Kemana si Potter itu?" Aku bertanya pada Uncle Moony yang sedang meminum teh sambil membaca Daily prophet di halaman belakang
"Dia sedang diantar Arthur ke kementrian. Kemarin, sejumlah Dementor menyerangnya dan dia menggunakan mantra Expecto patronum dan tentu saja itu dilarang karena dia menggunakan sihir di kawasan muggle."
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasyAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...