Draco berdiri dan memberikan pandangan terkejutnya padaku. "Really? The Weasley?"
"Pasti kau sudah gila. Coba beri tau aku. Weasley yang mana?"
Tiba tiba Gideon menangis kencang dan memeluk kakiku. Aku langsung segera menggendongnya.
"Mommy, ayo pulang, Uncle ini sepertinya tidak suka sama kita."
"Jangan menangis dulu okay? Setelah dari sini kita mampir beli coklat yang banyak."
"Mommy janji? Tapi aku mau langsung pulang sekarang."
"Janji. Ayo, berpamitan dulu pada Uncle dan Aunty yang ada disini."
Gideon berpamitan pada Pansy Blaise dan Theo."1 lagi Giddy, kau tidak ingin berpamitan dengannya?"
"Tidak mau. Ayo mommy kita pulang." Gideon merengek makin kencang. Aku segera berpamitan pada mereka."Jangan beritahu apapun pada Draco." Bisikku pada Pansy sambil berpamitan dengannya.
Aku langsung mencari Harry dan yang lain untuk berpamitan juga.
"Harry, Ginny, aku pamit pulang duluan ya, Gideon sudah tidak betah ada disini.""Auntyy, kenapa kau cepat sekali? Baru saja aku ingin mengajakmu main." James menarik ujung bajuku. Aku langsung menurunkan Gideon dan berjongkok menyetarakan badanku.
"Aku harus cepat pulang, Giddy sudah tidak betah ada disini." Aku menjelaskan dengan pelan
"Ah garagara kau sih, Aunty tell jadi pulang."
"Tidak begitu Jamie, lagipula, 2 minggu lagi, kita akan berkumpul lagi ya, nanti juga ada sepupumu yang lain oke? Jadi anak baik ya. Aku pergi dulu." James memeluk erat tubuhku."Hermione, Ron, aku pergi duluan ya."
"Yaa, hati-hati. Sampaikan salamku pada si kembar nanti." Kata Hermione sambil melambai. Aku menggendong Gideon lagi dan pergi keluar Hogwarts menuju Hogsmeade untuk membeli beberapa coklat."Nah, kau bisa pilih coklat mana yang mau kau beli." Gideon mengambil beberapa coklat dan aku langsung segera membayarnya.
"Nah ayo, kita temui Daddy!"
xxxxxxxxxxxxxxxx
"Mommy tidak boleh pergi kalau aku tidak boleh ikut." Gideon memelukku kencang.
"Giddy, kau tidak boleh seperti itu pada mommy mu. Kau mau melihat Granny molly marah lagi padamu?" Kata George sabar.
"Tidak peduli, yang penting mommy tidak pergi."
"Gideon Arthur Weasley!" Seru George dengan kencang. Gideon langsung bersembunyi dibalik badanku. Aku langsung mengusap tangan George untuk menenangkannya."Tidak apa George. Apa boleh aku membawa Gideon pergi ke Prancis bersamaku? Jadwalku tidak sepadat sebelumnya. Gideon juga pernah kesana beberapa kali denganku kan?"
"Tapi, apa tidak merepotkanmu? Aku sering merasa tidak enak denganmu."
"George, jangan pernah merasa begitu, Gideon kan anakku juga."
"Thank you so much Estella."
"Don't mention it. Nah ayo sekarang bantu aku siapkan apa saja yang harus dibawa Gideon kesana."xxxxxxxxxxxxxxxx
Fred, George dan Aunt Molly melambaikan tangan padaku dan Gideon begitu kami harus masuk ke dalam ruang tunggu.
Yap, jika biasanya aku akan pergi dengan portkey internasional atau ber-apparate sendirian, aku akan naik pesawat terbang jika berpergian dengan Gideon. Dia masih belum terbiasa dengan hal semacam itu.
"Kau sudah cek apa saja yang ingin kau bawa?"
"Sudah mommy."
"Good. Ayo kita cepat sebelum kita tertinggal."Aku memasuki pesawat dan mencari tempat dudukku. Gideon selalu menggenggam erat tanganku begitu pesawat lepas landas. Dan aku selalu tertawa melihatnya.
xxxxxxxxxxxxxxxx
"Uncle Five!" Gideon langsung berlari dan berhambur ke pelukannya begitu melihatnya dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasíaAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...