Langit terlihat sangat gelap disertai dengan hujan dan gemuruh petir seolah - olah mengetahui kondisi hati Estella saat ini. Bagaimana tidak? Niat Estella ingin pergi ke ruang tamu mengambil peralatan gambarnya akan tetapi ia urungkan karena mendengar pembicaraan yang membuat perasaannya tidak nyaman
"Bagaimanapun juga dia tetap anak dari Sirius, Cissy. Sirius juga telah mempermalukan keluarga Black. Tidakkah kau merasa marah? Aku memang akan memberikan kasih sayangku kepada Estella. Tetapi itu hanya sebatas kewajibanku atas keputusanku untuk merawatnya."
"Kau tidak boleh seperti itu Lucius, jangan kau liat dia dari sisi Sirius. Liat dia dari sisi Charlotte. Bella bahkan sering menyuruhku untuk menjaga Charlotte tapi aku gagal menjaganya. Aku hanya meminta tolong padamu jangan terlalu membatasi diri kepada Estella"
"Bagaimana sikapku nanti, tetap saja Draco berbeda dengan Estella. Anakku harus menjadi nomor satu dalam segala hal. That's my final word Cissy." Ujar Lucius seraya menutup daily prophet.
Estella yang takut diketahui keberadaannya segera lari menuju kamarnya dan mengunci pintu. Bukan pertama kali dia merasa iri dengan Draco. Draco selalu unggul diatasnya, mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya, dan yang pasti dia masih mempunyai kedua orang tua lengkap.
Estella kemudian mengambil sebuah buku dengan niat untuk menjernihkan pikiran dan melupakan hal yang membuatnya tidak nyaman. Tapi tetap saja, dirinya semakin tidak fokus untuk membaca
Aku butuh teman untuk bicara, pikir Estella
Draco adalah tempat satu - satunya dimana ia bisa ajak bicara. Tetapi niatnya ia urungkan, karena terakhir kali dia bercerita tentang hal ini, Draco malah menyalahkan dirinya sendiri karena merasa tidak becus menjadi seorang kakak.
"Tella, are you in there?"
Seseorang memanggilnya seraya mengetuk pintu. Akan tetapi, Estella tidak merespon ucapan orang itu dan tetap mencoba fokus untuk membaca buku.
"Alohomora"
Pintu terbuka dan terlihatlah Estella yang sedang duduk membaca buku di pinggir kasur.
"Sudah berkali - kali aku katakan kepadamu Drakie. Tidak sopan masuk ke kamarku tanpa izin" omel Estella.
"Aku sudah memanggilmu dan mengetuk pintu tapi kau tidak menjawabnya." Jawab Draco seraya mengambil tempat di sebelah Estella dan membaringkan tubuhnya.
Estella pun hanya meliriknya dan melanjutkan bacaannya
"Tidakkah matamu sakit jika terus - terusan membaca seperti itu?" Tanya Draco sambil menarik buku yang sedang dibaca Estella.
"Apa yang kau inginkan Drakie?"
"Kau selalu tau apa yang aku mau. Ayo temani aku pergi ke rumah temanku. Mommy mengajakku kesana dan menyuruhku untuk menemuimu untuk menemaniku." Ajak Draco.
"Oke. Aku akan bersiap sebentar Drakie. Kau tunggu di ruang tamu saja sana" usir Estella.
Draco hanya tersenyum dan mengangguk kemudian beranjak dari kasur. Tetapi, sebelum itu
"DRAKIE!" Draco menarik rambutnya kemudian lari dari kamar Estella.
xxxxxxxxxxxxxxxx
Sesampainya mereka di Parkinson Manor, Narcissa langsung berbincang dengan Mrs. Parkinson dan Draco menarik tangan Estella untuk memperkenalkannya pada temannya.
"Pansy, Blaise, Theo kenalkan ini Estella, Adikku. dan Tella, ini teman temanku" kenal Draco pada Estella
"Hai teman teman" sapa Estella sambil tersenyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasyAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...