Chapter 14

1.7K 210 2
                                    

Hari ini kunjungan Hogsmeade. Aku menggenggam erat tangan Draco. Blaise meminta maaf padaku, dia tidak punya pilihan. Ibunya mempunyai sifat yang keras dan tidak bisa dibantah. Draco dan Blaise akan melakukan apapun untuk membatalkan hal itu.

"Uh, sepertinya temanmu tidak bisa ikut karena tidak mendapatkan izin bukan?" Aku meledek si rambut merah.

"Diam saja kau. Kau juga tidak mempunyai orang tua. Ayahmu seorang penjahat. Aunty mu seorang mantan tahanan azkaban. Kau dikelilingi orang orang jahat."
Aku berhenti melangkah dan menatap si rambut merah.

"Bukankah sebelumnya sudah kukatakan, kau tidak akan menginginkan apa yang akan aku lakukan?"
"Apa yang akan kau lakukan Ms.Black yang terhormat."

Aku masuk kedalam pikirannya melalui teknik legilimens yang Aunt Bella sering ajarkan kepadaku.
"Buka sepatumu. Dan lempar sejauh mungkin" Dan tadaa.. dia melakukan hal yang kuperintah.

"Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya Weasley. Dan sebaiknya kau lebih memperhatikan temanmu ini Ms.Granger."
Draco tertawa mendengarnya. "Sebaiknya kau ingat itu weaselbee dan mudblood"
Aku menarik tangan Draco menjauh dari sana. Menghampiri Theo, Blaise dan Pansy.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Semua murid Hogwarts dari tahun pertama sampai ketujuh, diperintahkan untuk tidur di great hall. Hal ini disebabkan karena mereka mendengar kabar bahwa Father, terlihat di kastil. Draco dari tadi terus menatapku.
"Jika kau menatapku seperti itu, matamu akan kucongkel menggunakan tongkatku Draco."
"Kau baik baik saja?"
"Aku baik baik saja. Ayo kita pergi ke great hall. Pansy Blaise dan Theo sudah menunggu kita."

"Hey Ms.Black, ayahmu terlihat di kastil, kira kira apa yang dia lakukan? Menemuimu untuk diajarkan menjadi penjahat sepertinya eh?"
"Hahahahhaha"

Brak..

Aku melempar buku bacaanku ke wajah seorang murid Gryffindor. Seamus namanya kalau tidak salah. Puas rasanya.
"Aku jadi tidak ada mood untuk membaca. Kau saja ya yang baca. Ayo teman teman kita pergi dari sini."

Aku memposisikan tubuhku diantara Draco dan Pansy. Aku menghadap ke arah Draco dan dia mengusap kepalaku dan aku terlelap.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Profesor Lupin tidak bisa menghamdiri kelas dan digantikan oleh Profesor Snape. Walaupun dia adalah kepala asrama Slytherin, tetap saja dia tidak memandang bulu jika memberikan tugas dua gulungan perkamen tentang manusia serigala.

Aku dan teman temanku langsung mengerjakan tugas itu begitu keluar dari kelas PTIH.

Besoknya aku mendengar kabar dari Pansy, bahwa si anak emas, terjatuh dari ketinggian 30 meter saat pertandingan Quidditch. Pertandingan dimenangkan oleh Hufflepuff. Aku tertawa mendengarnya

"nanti kita berikan ucapan kesedihan kepada mereka."

xxxxxxxxxxxxxxxx

Hari ini kunjungan ke Hogsmeade lagi, kali ini aku memisahkan diri dengan teman temanku, Pansy akan pergi bersama Blaise dan Theo ingin membeli banyak permen sendirian.

"Draco ayo kita pergi."
"Bisakah kita disini saja. Aku ingin menghabiskan waktu denganmu saja."
"Tidak. ayo pergi, aku tidak mau keduluan Theo untuk membeli coklat."
"Baiklah ayo." Draco menggenggam tanganku dan pergi menyusul yang lain.

Aku mengambil banyak coklat dan permen dan memamerkannya pada Theo. Draco mengajakku keluar tapi aku menolaknya dan berkata ingin menghabiskan beberapa permen dulu disini bersama Theo. Kemudian Draco pamit untuk pergi bersama temannya.

Draco kembali dengan wajah pucat dan baju berantakan. "Kau habis berolahraga dimana Draco?" Aku tertawa melihat penampilannya.

"Ada yang menarikku tadi tanpa wujud. Aku bersumpah kakiku ditarik tadi."
"Tenangkan dirimu. Theo baru mencampurkan beberapa permen menjadi satu. Kau harus mencobanya."

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Malfoy, aku perlu berbicara dengan Ms.Black sekarang juga. Mengenai ayahnya."

"Apa yang akan kau bicarakan? Berbicaralah didepanku juga. Aku juga keluarganya." Draco maju ke depan menghalangi badanku

"Baiklah jika itu maumu. Estella, ayahmu tidak lebih dari seorang pengkhianat dan pembunuh. Ayahmu adalah teman ayahku dan ayahmu membocorkan letak keberadaan ayahku sehingga Voldemort membunuhnya. Tidak cukup sampai situ, temannya yang lain, dibunuh juga oleh dia. Benar benar jiwa penjahat. Aku akan membunuhnya begitu dia menemukanku."

"You know what Potter? Aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang sedikitpun dari ayahku. Saat ayahku ingin menebus kesalahannya, dia masuk azkaban atas tuduhan yang tidak kau ketahui kebenarannya."

"Tapi itu kebenarannya, ayahmu adalah seorang pembunuh!"

"Aku tidak akan tinggal diam saat ada orang yang menghina keluargaku. Draco kau pergi duluan saja ke perpustakaan. Aku akan menyusul." Aku meninggalkan potter dan Draco kemudian pergi ke arah bridge tempatku menenangkan diri.

"Apa kau baik baik saja Ms.Black?"
"Hi Profesor Lupin, jujur saja, aku sedang tidak baik baik saja saat ini."
"Apa karena berita yang beredar?"
"Ya. Mereka berfikir aku tidak lebih dari sekedar anak seorang pembunuh."
"Mau kuberitahu sesuatu?"
"Sure"
"Dulu, aku dan ayahmu berteman dekat. Aku percaya dia tidak akan melakukan hal sekeji itu, karena memang itu faktanya. Dia difitnah melakukan hal yang bahkan tidak dia lakukan. Dia lah satu satunya sahabat yang kupunya sekarang. Kau bisa menghubungiku jika kau butuh apapun Ms.Black."
"Kau bisa memanggilku Estella. Kau dekat dengan ayahku, kau bisa memanggilku dengan nama depan."
"Oke Estella. Makanlah coklat ini. Mungkin bisa sedikit menenangkan perasaanmu."
"Thank you Profesor Lupin."

xxxxxxxxxxxxxxxx

Buckbeak mendapatkan hukuman mati dari kementrian. Uncle Lucius sempat mendatangiku dan tentu saja aku menghindar. Aku dan Pansy sedang duduk di ruang rekreasi sambil memakan cemilan yang berhasil Theo curi dari dapur. Theo dan Blaise sedang mengerjakan tugas mereka, menyalin lebih tepatnya. Sedangkan Draco sedang menyaksikan buckbeak yang akan dipenggal. Hippogriff yang malang.

Pintu ruang rekreasi terbuka dengan kencang. Draco memegang hidungnya sambil berjalan kearahku.
"Lihatlah yang si mudblood lakukan padaku. Hidungku dipukul. Ayo lakukan sesuatu kepadanya Estella. Mudblood sialan itu harus diberi pelajaran."

"Oww Draco sayang, kau pasti meledek mereka lebih dulu kan? Jangan lupakan bahwa mereka itu gampang emosi. Hahaha. Sini aku obati."

Setelah selesai diobati, Draco meletakkan kepalanya di bahu ku dan menggenggam tanganku.
"Kau mau kue? Theo mencurinya di dapur tadi dan ini enak. Buka mulutmu." Anak ini benar benar manja saat sakit.

"Draco, kau harus dengar, Hippogriff sialan itu melarikan diri." Crabbe berlari kearahku dan Draco.

"Kemana dia melarikan diri?" Draco berkata dengan nada marah. Aku mangusap tangannya dengan tujuan meredakan amarahnya.
"Entahlah. Dia kabur tidak meninggalkan jejak."

"Ayo ikut aku Estella. Aku perlu menenangkan diri."

Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx
Hii, goodnight semuanya!
Stay safe dimanapun kalian berada yaa

Don't forget to Vote!
Kesalahan penulisan adalah milik saya.
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter.
Goodbye!

27.06.21

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang