"Ada kalanya matamu mengatakan benci, isi kepalamu kacau parau, mulutmu mencebik, tetapi hatimu tersenyum. Akan ada masanya, dan rasanya sangat sulit di jelaskan."
___
Bukan hanya Song Yerin yang seolah selalu menuntut semesta bahwa apa yang dia inginkan harus selalu ia dapatkan. Tidak hanya gadis keras kepala itu, bahkan gadis selembut bidadari nirwana pun akan senangtiasa berpikir bahwa sudah sepantasnya semesta memenuhi apa yang manusia inginkan. Seperti mereka menuntut untuk apa mereka diciptakan jika hanya untuk menghuni bumi bulatnya berselimut penderitaan dan air mata. Semua manusia sudah seharusnya bahagia, apapun yang terjadi, pada intinya kebahagiaan harus menetap dalam benak sekacau dan sehancur lebur apapun duniamu.
Yerin tidak sedang menagih janji semesta meskipun ia juga tidak menyangkal ia sedang sedikit mempertanyakan pada semesta akankah ia menjadi yang ia inginkan? Apakah ia akan kembali mendapatkan apa yang ia impikan? Bukankah sudah seharusnya apa yang selalu diusahakan menemui puncak kejayaannya? Kegagalan bukan alasan dan bukan hasil. Kegagalan adalah sesuatu hal yang tidak menyenangkan, yang terjadi karena sebuah kesalahan baik teknis, internal, maupun eksternal.
Pada dasarnya, pada hakikatnya, kegagalan itu tidaklah ada. Tidak ada kata kegagalan dalam kamus hidup manapun, bahkan dalam kitab pun memandang sesuatu yang belum berhasil adalah sebuah sarana belajar. Belajar menerima, memperbesar kesabaran, meningkatkan tekad dan keseriusan yang semula masih sejengkal. Menguji apakah kaki masih mau bangkit kembali setelah dihempas? Seberapa dalam luka mengaga pada lututmu hingga enggan kembali berdiri kokoh? Badai tidak datang setiap saat, badai hanya akan datang kala kau semakin tinggi dan semakin mengerti. Badai memang selalu merusak, tetapi badai adalah bagian dari semesta. Badai hanya menjalankan tugas, dari sang pemilik semesta yang ingin manusianya hidup dengan syukur yang ada.
Song Yerin memang ingin, tapi inginnya mendasar pada sebuah kasih yang ia rindukan. Meskipun kasih kakaknya tak pernah putus hingga akhir, tetapi sebagai seorang anak, ia juga merindukan kasih yang sebesar milik Taehyung untuknya dari dua orang yang ia biasa panggil dengan sebutan 'ayah dan mama'.
Sedangkan Song Taehyung benar-benar mencari trainer. Ia mendatangi kantor ayahnya dan meminta daftar model yang sudah pernah menjadi bintang iklan untuk alat olahraga brand dari jepang.
Taehyung mulai membuka-buka daftar yang tertera. Dari mulai yang memang berasal dari korea asli, hingga blesteran beda negara. Ada yang kekar sekali, ada yang biasa. Dan sepertinya Taehyung butuh yang asli korea saja. Ia harus menyesuaikan dengan kebutuhan, tetapi nyatanya semua trainer adalah lelaki. Trainer perempuan sudah memiliki jadwal sendiri, alias perusahaan ayahnya hanya menyewa untuk panggilan tertentu. Kontrak panggilan.
Hingga ia membuka yang terakhir. Ia seperti menemukan yang terbaik. Tubuhnya proporsinya sempurna. Tidak terlalu kekar seperti orang amerika, tidak juga terlalu mungil seperti asia kebanyakan. Seperti blesteran korea-amerika, tetapi disana tertulis asli korea. Namanya Jeon Jungkook. Berumur 23 tahun dan berasal dari Busan. Dari kota kecil, riwayat pendidikannya hanya sampai sekolah menengah atas. Tetapi disana tertulis juga sedang menempuh pendidikan lagi di universitas cyber, Seoul, mengambil doble degree, olahraga dan broadcasting. Taehyung terkesima dengan CV nya. Jika ia bisa mendapatkan yang ini, ia pasti akan sangat bersyukur. Sumpah, sepertinya Yerin juga akan menyukainya. Menyukai dalam artian tidak membenci dietnya jika trainernya adalah pria seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Trainer ✓
Fanfic[COMPLETED] Song Yerin tidak bisa menjadi model. Itu fakta telak yang harus diterima oleh gadis berusia 21 tahun itu. Baru lulus dari pendidikan hukumnya namun teringin sekali mengikuti jejak kakaknya sebagai publik figur. Keadaan memaksa untuk mene...