[COMPLETED]
Song Yerin tidak bisa menjadi model. Itu fakta telak yang harus diterima oleh gadis berusia 21 tahun itu. Baru lulus dari pendidikan hukumnya namun teringin sekali mengikuti jejak kakaknya sebagai publik figur.
Keadaan memaksa untuk mene...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Semestamu terlalu dangkal, sepertinya kau harus menyelam lebih dalam ke sebuah lembah tanpa dasar."
___
Sudah bukan rahasia lagi jika Song Yerin adalah anak seorang pebisnis sukses. Dan ia telah menyelesaikan pendidikannya. Seperti halnya dengan gadis-gadis biasa yang jika sudah memperoleh kelulusannya maka mereka akan berbondong-bondong membuat surat lamaran pekerjaan. Mengisi lembar-lembar CV dengan seindah mungkin berharap akan ada panggilan dari bagian Head Research dan meminta mereka datang untuk diwawancara. Banyak sekali dan tidak hanya ada ratusan, bahkan ribuan yang mendaftar di perusahaan milik ayahnya sendiri.
Hari ini tepat hari dimana ia satu minggu penuh mendiamkan kakaknya. Tidak bertanya, dan tidak berbicara. Tidak membalas pesan pun mengangkat panggilan. Ia sedang dalam mode serius dengan ucapannya. Ia sudah mengatakan pada Taehyung bahwa ia akan mendapatkan pekerjaan tanpa merubah dirinya. Sehingga pun sekarang Yerin sedang duduk diruangan sang ayah tanpa sedikit pun rasa bersalah.
Song Yerin terbiasa semaunya sendiri, datang tidak diantar dan pulang tanpa dijemput apalagi pamit. Yerin tidak melakukan apapun selama lebih dari 3 jam disana. Ia hanya bermain ponsel dan membaca majalah, sisanya ia habiskan untuk melihat ke tiap sisi ruangan ayahnya yang sama sekali tidak berubah dari kurun waktu ke waktu. Lukisan besar milik Vincent Van Gogh yang tergantung dibelakang kursi kebesaran ayahnya, masih disana dari bertahun-tahun silam.
Lukisan itu adalah lukisan dari pelukis terkenal dan dijual dengan harga fantastis. Song Yerin tidak tahu apa yang ada dikepala ayahnya hingga membeli sebuah lukisan dengan harga selangit. Ayahnya menghabiskan AS$ 100 juta (1,3 Trilliun), hanya untuk sebuah gambar didinding yang sangat tidak ada faedahnya. Lukisan itu memang indah, dari namanya juga sudah indah; The starry night. Konon, lukisan itu dibuat disebuah rumah sakit oleh pelukisnya. Menurut yang Yerin pernah baca disebuah buku sejarah, sewaktu masih kuliah, The Starry Night dibuat pada tahun 1889 saat Van Gogh sedang dalam masa perawatan di rumah sakit jiwa setelah ia memotong sebelah kupingnya sendiri. Lukisan ini menggambarkan pemandangan dari arah timur jendela kamarnya di rumah sakit jiwa. Ia menggambarkan suasana langit sebelum matahari terbit dan sebuah desa impian. Memang, sesuai dengan yang dirinya lihat saat ini, lukisan itu menyampaikan banyak emosi yang sulit dijelaskan.
Lalu beralih disisi kiri meja kerja ayahnya, ada sofa, sofa putih dimana selalu berganti lapisan kainnya setiap 2 bulan sekali, dulu disana ayahnya sering sekali membuat dua anaknya duduk sambil bermain rubik. Alasannya tidak ada, hanya katanya ayahnya ingin bekerja ditemani 2 buah hati manisnya.
Tidak banyak perubahan, kecuali ayahnya yang terlihat semakin menawan dengan usianya yang menginjak setengah abad. Kharismanya utuh seolah tidak lekang oleh waktu. Tubuhnya yang tetap bugar karena selalu rajin pergi ke pusat kebugaran bersama kakaknya sesekali. Berbeda dengan dirinya yang semakin gempal tiap bulannya.