"Definisi cukup adalah saat apa yang dirasa telah mendekati ambang batas dan kau tidak memaksakannya."
___
Pria dan lidahnya, seringkali adalah pedang serta mata tombak secara bersamaan. Ada kalanya mulut mengucap janji tentang meyakinkan yang semula masih diragukan, dan acap kali juga mulut digunakan untuk ssetidaknya mempertahankan reputasi dan presensi agar dirindukan semua orang. Seperti taktik manipulasi tentang; jadikan kehadiranmu adalah sesuatu yang dinantikan. Maka itu akan mempermudah siapapun menguasai satu atau lebih isi kepala manusia lain yang seringnya berpacu pada ambang; butuh dan untung.
Namun, Han Jungkook tidak sama sekali menggunakan semua itu. Ia manusia yang murni dan ia melakukan apapun tanpa mengharapkan apapun, meskipun ia tidak bohong juga selalu mengharapkan timbal balik kala ia melakukan sesuatu. Misalnya; ia bekerja dan ia mengharapkan imbalan. Bukankah itu hal yang sangat wajar? Manusia butuh uang untuk bertahan hidup!
Beralih dari semua hal duniawi yang memang ia butuhkan untuk bertahan hidup, dan ia harus berjuang untuk mendapatkan semua hal itu. Menurutnya penting, tetapi tidak sepenting saat ia membiarkan dirinya pening dan berakhir berbaring seharian diatas kasur karena ingin sejenak saja tidak terlibat dengan semua yang selama ini ia geluti sebagai profesi dan rutinitas. Ia pengguna otak kanan yang dominan, ia sebenarnya benci rutinitas dan lebih suka sesuatu yang berbau seni, tapi apa boleh buat karena ia mendapatkan uang dan bisa makan dengan pekerjaan yang menuntutnya disiplin dan bersifat rutin. Menyebalkan, tetapi beginilah apa yang disebut hidup, dimana keinginan memang hak milik kita, tetapi selalu keadaanlah yang punya kenyataan.
Hari ini adalah hari dimana Jungkook sudah berjanji akan datang lagi kerumah Yerin yang notabenenya masih menjadi klien-nya. Ia sedikit kecewa karena tempo hari ia seperti dibohongi oleh harapan. Taehyung mengatakan bahwa Yerin katanya sedang berenang, tapi nyatanya tidak sama sekali. Bahkan, ah yasudahlah, tidak berguna meratapi hal yang sudah berlalu, hanya akan membuang-buang waktu saja dan membuat kepalanya memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya dipikirkan. Daripada membuat kepalanya pusing disaat ia harus mendatangi gadis itu, Jungkook akhirnya lebih memilih untuk segera keluar dari apartemen miliknya dan menuruni beberapa anak tangga dari lantai 6 apartemennya. Pagi hari ia terkadang lebih suka menggunakan tangga daripada lift, katanya ia bisa sekalian berolahraga untuk sekedar membuat otot kakinya tidak menegang.
Sembari menggenggam ponsel tangannya bergerak-gerak acak, kakinya melompati satu atau dua anak tangga menurun, maklum saja kakinya panjang, jadi dia sama sekali tidak kesulitan saat ia harus mengejar waktu dengan melompati beberapa anak tangga sekaligus. Jungkook sudah sarapan dengan roti gandum dan segelas susu tinggi protein seperti biasa. Ia tidak biasa makan pagi dengan sereal, karena ia tidak mau melebihi takaran sarapannya. Ia suka lupa diri saat sudah ada sekotak snak sereal didepannya, ia bisa saja menghabiskan 2 mangkuk tanpa rasa bersalah hanya karena itu enak dan membuatnya ingin lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Trainer ✓
Fanfiction[COMPLETED] Song Yerin tidak bisa menjadi model. Itu fakta telak yang harus diterima oleh gadis berusia 21 tahun itu. Baru lulus dari pendidikan hukumnya namun teringin sekali mengikuti jejak kakaknya sebagai publik figur. Keadaan memaksa untuk mene...