"Bersama luka ini aku tumbuh, dan bersama hampa ini aku hidup. Pada akhirnya semesta selalu benar, bertahanlah walau hanya setitik harap yang kau punya, karena setiap semesta yang datang padamu selalu menawarkan kejutan yang bahkan tak pernah ada sebelumnya."
"Jika ini adalah akhir, kuharap raga yang sekarang bersamaku adalah awal yang kusebut uphoria."
"Semestaku seimbang, dia memang seringkali menghempas harap, tapi dia tak pernah kehabisan cara untuk memberiku genggaman hangatnya."
___
Pada hakikatnya, tak ada luka yang benar-benar sembuh. Yang ada hanyalah setitik sendu yang melebur bersama senyuman. Perisai seadanya yang mencoba menghalangi sesuatu yang memiliki potensi menghancurkannya kembali luar dalam. Yerin sudah muak dengan permainan semesta, walaupun ia tahu selelah apapun ia menggumam bahwa ia ingin berhenti, permainan itu tak akan pernah menemui akhirnya selama ia masih bernapas diatas bumi agungnya.
Kesempurnaan memang tak pernah ada. Berkaca pada seulas kenyataan yang ada bahwa uang bukanlah apa yang selalu manusia itu sendiri inginkan setiap saat. Song Yerin jelas anak yang berasal dari golongan sendok emas, tapi nyatanya ia miskin kasih sayang dari orang tuanya. Lalu ada anak yang berasal dari keluarga yang biasa saja, tapi mereka bahkan tidak perlu mengisak parau untuk mendapatkan kecupan didahi dan usakan lembut penuh kasih pada pucuk kepala. Mereka dapatkan itu semudah yang tak pernah Yerin bayangkan terjadi pada dirinya.
Namun, meskipun Yerin merasa begitu, ia tidak pernah buta bersyukur pada semesta yang telah membuatnya hidup dan mengerti arti hidup setelah setiap perih yang ia rasakan menghantarkannya pada apa yang sekarang mampu mengukirkan sedikit senyum dibilah bibirnya.
Awalnya ia membenci segala hal yang tak sesuai dengan yang dirinya inginkan, tetapi bersama yang ia rasakan hingga detik dimana ia sadar bahwa standar kebahagiaan tidaklah berlaku sama untuk setiap orang. Bisa saja ia membenci sesuatu padahal itulah yang terbaik dari semesta untuknya. Dan bisa saja apa yang ia inginkan adalah yang semesta tidak ijinkan untuknya. Seindah itu semesta memberi jalan disetiap detik hidup manusia itu menggulir. Yang terkadang tak luput disalah artikan oleh manusia, padahal tak ada pilihan lain selain mengikuti apa yang semesta tetapkan untuknya.
Yerin memiliki standar kebahagiannya sendiri, dan juga orang lain yang jelas standar bahagianya berbeda dengan Yerin. Kebahagiaan menurut Song Yerin adalah saat hati tak membeban apapun yang ia lalui. Dan kebahagiaan paling indah lainnya adalah saat ia tidak menjadikan standar kebahagiaan orang lain adalah standar kebahagiannya.
Sementara Jungkook masih menunggu diatas rasa ingin tahunya. Perihal luka yang Yerin utarakan dalam kalimatnya. Begitu perih ia mendengar saat Yerin mengucapkannya dengan nada rendah yang memilukan. Jungkook tahu Yerin tidak pernah berniat terlihat lemah dihadapan manusia mana pun, tetapi akan berlaku sekuat apapun, Yerin tetaplah manusia yang memiliki hati dan perasaan. Tak peduli seserampangan apapun Yerim sebelum ini, atau sesarkas apapun mulutnya selama ini, Yerin tetaplah seorang manusia yang terkadang perlu menangis untuk melepaskan seluruh beban berat dikepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Trainer ✓
Fanfiction[COMPLETED] Song Yerin tidak bisa menjadi model. Itu fakta telak yang harus diterima oleh gadis berusia 21 tahun itu. Baru lulus dari pendidikan hukumnya namun teringin sekali mengikuti jejak kakaknya sebagai publik figur. Keadaan memaksa untuk mene...