"Ternyata ingatan manis lebih sialan daripada terjatuh dari sebuah ranting yang patah."
___
Lompatan waktu terkadang memang bukan hal yang baik. Orang disekitarnya selalu menanyakan perihal bagaimana waktu terlewat begitu cepat dengannya. Berlalu dengan tawa yang selalu menginvasi setiap pertemuan. Lalu sebongkah kebahagiaan yang selalu terpancar dari dua manik hazel yang mengerjap manis. Menawarkan seisi galaksi untuk diselami, walau yang sebenarnya terjadi adalah mereka tidak benar-benar mengerti.
Song Yerin mengakui dengan begitu yakin bahwa memiliki kenangan manis itu tidak jauh lebih baik daripada sebuah luka karena terjatuh dari ranting yang patah. Ia tidak pernah merasa sesesak ini sebelumnya. Ia belum pernah merasa sehampa ini untuk ukuran seorang gadis yang selalu mencintai dirinya sendiri. Ia belum pernah mengharapkan seseorang dengan begitu besar selama ia selalu membuat dirinya penuh kendati hanya seorang diri. Namun, tiga bulan berlalu begitu lamban dan menyiksanya. Seolah waktu pada jam gadang itu tidak sama sekali menggulir untuk menemukan hari lain yang lebih baik dari hari ini. Yerin selalu menjalani harinya dengan baik, tapi rasanya berbeda saat orang yang senantiasa ia pikirkan ada disampingnya.
11 bulan, hampir satu tahun yang lalu, Taehyung memberikan hadiah didalam kue ulang tahunnya, sebuah kertas kontrak dengan brand Gucci yang sempat datang kerumahnya. Ia tidak menyangka jika ia bisa mendapatkan kontrak secepat ini. Mungkin benar jika dirinya adalah anak mayor yang akan dimudahkan segalanya karena ia memiliki uang, tetapi untuk yang satu ini jelas Yerin tidak mendapatkannya secara mudah. Ia sudah berjuang, menahan mati-matian untuk rasa lapar dan hasrat ingin mengakhiri semuanya. Ia bukan hanya berjuang untuk tubuhnya agar kembali ideal, tetapi ia juga berusaha sekuat yang ia bisa untuk sedikit demi sedikit mengubah pola hidupnya. Ia sudah belajar banyak, dan bukankah ia sudah pantas mendapatkannya?
Rasa ingin membuat Taehyung bangga semakin besar dalam diri Yerin. Baginya, memiliki Taehyung, saja dalam hidupnya itu sudah lebih dari cukup, tetapi semesta kembali memberinya sebuah kejutan manis, yaitu ayahnya memeluknya sambil mengatakan bahwa ia bangga memiliki seorang putri. Itu adalah kalimat pertama yang Yerin dengar setelah sekian lama, ia merasa begitu berharga da diharapkan hadir dan menempati posisinya sekarang. Ini mungkin akan terdengar berlebihan oleh orang yang sedari lahir sudah penuh dengan cinta kasih.
Mereka tidak mengerti karena mereka tidak tahu. Apa yang Yerin rasakan tidak sama dengan apa yang mereka rasakan. Terkadang untuk bisa merasakan kelamnya, maka mereka harus mencebur dalam pekatnya. Namun, mereka mana mau. Mereka hanya suka membicarakannya dan menilainya. Bahkan tak jarang mereka lupa berkaca sebelum mengatakan ujaran yang bisa saja menyakitinya. Sudah biasa, manusia dan insting irinya itu memuakkan. Apalagi jika sudah seperti pisau bermata dua, maka manusia bisa lebih berbahaya dari buaya.
Yerin berjalan diatas takdirnya. Itulah yang mulai Yerin yakini dengan pekerjaannya yang sekarang. Ia menjadi model sekaligus brand ambassador seperti yang ia inginkan sejak awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Trainer ✓
Fanfiction[COMPLETED] Song Yerin tidak bisa menjadi model. Itu fakta telak yang harus diterima oleh gadis berusia 21 tahun itu. Baru lulus dari pendidikan hukumnya namun teringin sekali mengikuti jejak kakaknya sebagai publik figur. Keadaan memaksa untuk mene...