29 | Just understood!

96 13 0
                                        

"Kesalahpahaman tidak boleh dibiarkan terus terpelihara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kesalahpahaman tidak boleh dibiarkan terus terpelihara. Akhir kata terkadang memang tidak menyenangkan ditelinga, tapi setidaknya jangan pergi tanpa pamit."

___

Akhir adalah awal. Atau awal adalah akhir. Nampak sama tapi juga semu. Sesemu abu-abu yang berada diantara hitam dan putih. Yang jika pun melebur diantara keduanya, tidak akan menimbulkan reaksi berbeda. Hanya jika melebur bersama putih, maka akan sedikit lebih cerah meskipun tetap tidak berubah menjadi putih, tapi jika melebur bersama hitam, maka pekat itu jelas mendominasi, walaupun tidak menjadi sepenuhnya hitam pekat, karena seindah apapun peleburan, tidak akan pernah bisa menyamarkan warna dasarnya dan selalu menyisakan jejak meski hanya siluet tak kasat mata.

Han Jungkook memang tidak pernah menganggap semua gadis atau wanita, maupun pria yang menjadi trainee adalah seorang yang berharga. Mereka hanyalah bagian dari  perjalanan karirnya. Tidak ada yang istimewa apalagi yang menetap dalam ingatan. Jungkook selalu membuat mereka hanyalah angin lalu yang akan hilang kala ia mendapatkan seorang peserta baru yang membutuhkan jasa yang memang ia tawarkan. Membangun profesionalisme dalam karirnya adalah penting bagi seorang Han Jungkook. Meskipun hampir saja ia menodai namanya sendiri dengan melupakan tanggung jawabnya, tetapi pada akhirnya ia tetap memenuhi tanggung jawabnya dan tetap mengingat tujuan awalnya. Ia tidak boleh gegabah dan sembarangan mengikuti emosi disaat keprofesionalitasnya sedang diuji.

Siang yang terik sungguh tidak pernah menyenangkan meskipun ia lebih memilih siang yang cerah seperti ini daripada hujan badai yang mengerikan. Jungkook mencintai hujan, dan rintik sendu airnya yang menjatuh ke permukaan tanah yang kering atau yang basah, sama saja. Tapi berapa kalipun ia berpikir tentang badai yang tak berbahaya karena berada dilangit, tetap saja Jungkook membenci kilatan badai itu, apalagi gemuruhnya. Ia tidak pernah memutuskan keluar rumah saat ada badai datang. Atau gemuruh lirih yang mampir ditelinganya saat akan turun hujan. Ia membencinya, sangat.

Begitulah manusia yang tidak selalu mencintai sesuatu secara keseluruhan. Ada kalanya bagian dari semesta itu tidak disukai dan bagiannya lain disukai dengan teramat dalam. Pun begitu pula yang Jungkook rasakan. Ia tidak boleh dan tidak bisa seenaknya sendiri serakah dengan mencintai segala hal. Ia pun tak mungkin melakukannya karena ia tidak akan bisa mencintai segala hal yang memiliki cela. Manusia selalu ingin yang sempurna walaupun tidak ada kesempurnaan yang ada diatas bumi. Tapi berkait dengan badai dan hujan yang sangat Jungkook sukai dan benci dalam sekali waktu, menunjukkan bahwa sedalam apapun kebencian, pasti ada cinta yang membuatnya merindukan hal itu. Entah untuk sekedar satu tetes sendunya, atau sensasi dinginnya.

Berkali-kali Jungkook menilik jam tangannya. Ia sengaja mengganti pakaiannya tadi didalam mobil untuk persiapan bertemu dengan Song Taehyung. Sekarang pakaiannya semi formal, sengaja untuk pertemuan. Celana kerja yang dipadukan dengan kaos hitam lengan panjang. Tidak lupa topi yang menutupi kepalanya dari terik, dan juga masker yang sama saja berwarna hitam. Ia keluar dari mobil sambil membawa tas kecilnya, yang hanya berisi ponsel dan powerbank.

He's My Trainer ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang