"Apa benar mereka juga menyayangiku?"
___
Kapan siang akan menjadi favorit setiap manusia jika panasnya melebihi suhu tubuh manusia itu sendiri?
Siang tidak indah, tetapi dengan siang apa yang semula tidak terlihat dikala petang akan nampak jelas tanpa samar. Dimana seluruh apa yang semula berselimut pekat mulai mencuatkan permukaannya begitu pongah pada dunia. Entah itu goresan luka terdalam, atau malah berlian yang sudah seharusnya terlihat karena berharga tidak selalu harus terlihat setiap saat. Justru sesuatu ternilai berharga jika sesuatu itu adalah sesuatu yang langka, yang tidak semua orang punya, yang hanya ada satu-satunya dan hanya ada ditempat tertentu. Termasuk adalah luka paling berharga yang mendekam begitu nyaman didalam benak kehidupan seorang Song Yerin.
Yerin menyimpan lukanya seorang diri. Dia bertahan untuk membuat dirinya tidak memutuskan hilang dari peradaban dunia. Dan sekarang Taehyung sudah bersamanya, setelah melakukan perjalanan panjangnya, ia langsung merebah diatas kasur miliknya sendiri. Awalnya Yerin membiarkan kakaknya beristirahat dengan tenang, namun jelas itu hanya beberapa jam saja karena setelah jam kelima Yerin menunggu dilantai bawah sembari bermain rubik yang tak kunjung jadi, Yerin akhirnya berlari menuju lantai atas dan langsung membuka pintu kamar Taehyung, lalu tanpa aba-aba Yerin langsung ikut merebahkan diri disamping kakaknya yang masih tertidur pulas. Ia tahu pasti kakaknya sangat lelah, tetapi ia juga tidak bisa membiarkan dirinya sendiri diselimuti sepi yang terus menggerogotinya tanpa ampun. Untuk saat ini ia tidak butuh kekasih, karena ia memiliki kakak yang sayangnya bahkan melebihi seorang kekasih.
Taehyung yang tadinya masih tertidur pun mendadak membuka matanya karena terkejut. Ia bahkan seperti baru saja terlelap walaupun yang sebenarnya terjadi ia sudah tertidur lebih dari 5 jam.
"Aih, Yerin. Kenapa kau disini?" tanya Taehyung dengan suara serak khas bangun tidurnya. Bariton berat yang sangat memabukkan jika untuk seorang wanita. Pun jika Taehyung bukan kakaknya, Yerin sudah jatuh cinta sejak dulu, sumpah.
Yerin hanya menggelengkan kepalanya sembari membenarkan bantalnya. Ia tidak mengerti bagaimana bisa Taehyung terbangun bahkan disaat ia menaiki ranjangnya begitu pelan, hampir tidak bersuara, walaupun ada sedikit pergerakan. Dan nyatanya Taehyung memang sensitif terhadap gerak dan suara sekecil apapun.
"Coklatnya sudah dimakan? Ayolah, kakak ingin tidur sebentar lagi..." lirih Taehyung lalu berusaha membuat Yerin beranjak dengan mendorong Yerin menjauh. Alhasil nihil karena Yerin bersikeras dengan ada disana.
"Sudah lebih dari cukup tidurmu kak!" ujar Yerin lagi, adik pengganggu yang sayangnya menjadi kesayangannya Taehyung bagaimanapun menyebalkannya. Itu mutlak dan tidak pernah bisa diganggu gugat.
Harusnya Taehyung langsung bangun dan menyambut adiknya yang tidak kunjung pergi dari kamarnya, berbicara apa yang memang ingin adiknya bicarakan, tetapi nihil saja, Taehyung masih sangat mengantuk dan ia sedang tidak ada mood yang baik untuk berbincang apapun sebelum easa kantuknya hilang dari dalam pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Trainer ✓
Fanfic[COMPLETED] Song Yerin tidak bisa menjadi model. Itu fakta telak yang harus diterima oleh gadis berusia 21 tahun itu. Baru lulus dari pendidikan hukumnya namun teringin sekali mengikuti jejak kakaknya sebagai publik figur. Keadaan memaksa untuk mene...