💜 LavenderWriters Project Season 07
||Kelompok 03||
#Tema; Mantan
•- Ketua: Manda
•- Wakil: Lintang
×××
Ini kisah tentang dua insan yang tak lagi bersama, tapi selalu dipertemukan waktu agar kembali merajut cinta. Bahkan kala yang baru ingin menjad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H A P P Y R E A D I N G
🎬 🎬 🎬
Libur telah usai, ajaran baru akan segera di mulai. Yang lulus SD masuk SMP. Yang lulus SMP masuk SMA. Yang lulus SMA masuk kuliah atau nikah ya terserah.
Sama halnya dengan Daisy Aurora atau yang biasa dipanggil Dey. Gadis itu akan masuk ke SMA. Hari ini hari pertama dirinya masuk sebagai murid dengan seragam putih abu-abu. Oh iya, tahun ini pun pelaksanaan MOS tidak ada, diganti dengan pengenalan lingkungan sekolah saja seharian. Jadi, ini tahun yang beruntung.
Kini Daisy sudah rapih dengan baju seragam SMA putih abu-abu. Senyumnya melebar kala menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.
"Uh, Dey cantik banget ternyata. Pantes banyak yang suka," gumamnya berbangga diri.
"Dey, turun sarapan!"
Sebuah suara menggelegar dari arah bawah membuat Dey menghela nafas. "Gak capek apa teriak-teriak mulu? Tadi pagi neriakin Dey karena telat bangun, terus neriakin Dey karena sepatu yang ditaro di belakang kulkas, ah iya tadi Bunda juga neriakin Dey karena baju putih Dey belum di setrika. Bunda-bunda, untung Bundanya Dey, kalau bukan—"
"Kalau bukan kenapa?" tanya Abdi a.k.a Ayah Dey yang baru keluar kamar.
Dey terdiam. Menoleh ke arah ayahnya sambil menyengir. "Gak kok, tadi Dey bilang apa, yah? Hem lupa ..."
Abdi hanya menggeleng menatap tingkah laku sang anak. "Dey, hari ini mau dianterin Bunda atau Ayah?"
Dey terdiam sejenak lalu menatap kedua orangtuanya bergantian. "Sama Ayah aja," jawab Dey.
"Loh kenapa?" tanya Hana.
"Nanti Dey pasti diceramahi kalau berangkat bareng Bunda, jadi Dey mau berangkat sama Ayah aja," jawab Dey dengan senyum manisnya.
"Jahat banget sih kamu," ujar Hana menatap Dey sebal, anaknya tega sekali.
"Yaudah, sekarang selesain makannya dan kita langsung berangkat," ucap Abdi. Dan Dey langsung mengangguk.
—
10 menit kemudian, Dey keluar rumah duluan. Menghirup udara pagi yang cukup sejuk. Dey keluar dari pagar rumah, menatap jalanan komplek yang masih sepi. Emang jarang rameh sih, soalnya pada sok sibuk warganya.
"Eh Dey, mau berangkat?" tanya seorang ibu-ibu yang baru saja keluar dari rumah yang persis di depan rumah Dey. Dey yang mendapat pertanyaan langsung tersenyum.
