💜 LavenderWriters Project Season 07
||Kelompok 03||
#Tema; Mantan
•- Ketua: Manda
•- Wakil: Lintang
×××
Ini kisah tentang dua insan yang tak lagi bersama, tapi selalu dipertemukan waktu agar kembali merajut cinta. Bahkan kala yang baru ingin menjad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎬 🎬 🎬
H A P P Y R E A D I N G
Mungkin sekarang, masa sulit Dey. Bimbang dengan hati yang entah ingin hinggap pada siapa. Datangnya kembali seseorang yang sudah pernah membuat Dey enggan untuk memulai percintaan.
Benar.
Bagai diterpa angin topan, kemunculan Sisi di hadapan Dey, membuat hati Dey teramat jengkel. Apalagi dengan kedekatan gadis gila itu dengan Arlan, entah mengapa Dey tak rela pada hal itu.
Apalagi saat Dey melihat Sisi menggandeng Arlan, huh sungguh menjengkelkan.
"Gini banget kisah percintaan gue," ujar Dey dengan nada sendu. Diambilnya guling diatas kasur, dan Dey merebahkan tubuhnya. Menata langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
Berancang-ancang ingin tidur tapi,
"Dey, Ayah pulang!" Teriakan sang Bunda dari lantai bawah, membuat Dey refleks membuka matanya dan berdiri.
"HIYAAAAA!"
"Ayah balik!"
Dey langsung menuruni tangga, tapi—
Bruk!
"Dey, hati-hati!"
"Telat, Yah!" Hana menggeplak Abdi, dan segera berlari mendekati Dey yang tersandung tangga, untung tak dari atasnya.
"Aw," rintih Dey.
"Makanya hati-hati," omel Hana.
"Ya, Dey takut oleh-oleh Dey, diambil bunda," ujar Dey.
"Ayahnya baru pulang setelah sekian lama, eh yang dinanti-nantikan oleh-oleh, bukan Ayah. Hem," Abdi membuat ekspresi sedih.
Dey dengan pinggang nya yang sedikit sakit, mencoba berdiri. "Dey kangen dong sama Ayah," ucap Dey yang langsung memeluk Abdi.
Abdi menerima pelukan dari Dey, mencium kening Dey dan mengelus rambut anak kesayangannya itu.
"Dih, bundanya dilupain," ucap Hana yang cemburu melihat suami dan anaknya tak mengajak dirinya untuk ikut pelukan.
"Dih cemburuan," ejek Dey.
Hana melirik Dey jengkel. "Anak nyebelin,"
"Kan anak kalian," saut Dey.
"Udah-udah, Ayah mau mandi dulu, gerah," ucap Abdi.
Dey mengangguk.
"Yah, mandi bareng yuk!" Hana menarik Abdi langsung menuju ke kamar meninggalkan Dey yang masih belum bisa mencerna kata-kata sang bunda barusa.
