💜 LavenderWriters Project Season 07
||Kelompok 03||
#Tema; Mantan
•- Ketua: Manda
•- Wakil: Lintang
×××
Ini kisah tentang dua insan yang tak lagi bersama, tapi selalu dipertemukan waktu agar kembali merajut cinta. Bahkan kala yang baru ingin menjad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎬 🎬 🎬
H A P P Y R E A D I N G
Brum... Brum...
Deruan motor tengah menyapa pagi. Terlihat seorang cowok yang mengenakan seragam putih abu tengah sibuk memanaskan motornya di depan rumah.
"Astaga, Arlan! Berisik banget, apa mesti dipanasin tiap pagi? Lagian, motor kamu ini udah motor modern, masih aja sibuk dipanasin," omel Elle saat keluar dari rumah, dan menyaksikan anaknya tengah bermain dengan motor kecintaannya itu.
"Motor juga harus disayang Ma, masa Mama doang yang disayang," kata Arlan sambil tersenyum.
Elle hanya mampu menggelengkan kepalanya. "Ah, serah-serah. Mending cepet pergi deh, daripada bikin rungsing pagi-pagi," usir Elle.
"Dih jahat banget, lagi pms, Ma?" tanya Arlan.
"Arlan!"
"Iya Mama ku yang cantik," saut Arlan berusaha menggoda agar Elle tak marah.
Elle langsung masuk ke dalam, berhenti meladeni anak nya yang kian tak jelas karena sudah jomblo berabad-abad.
Gak ada hubungannya, bukan?
•••
Beda Arlan, beda pula Dey. Gadis itu kini sudah rapih dengan seragam dan dandannya. Dey turun dari kamarnya menuju ke ruang makan.
"Pagi, Bunda."
"Udah siap?" tanya Hana.
Dey mengangguk. "Ayah masih belum pulang?" tanya Dey yang menatap kursi tempat ayahnya masih kosong.
"Lusa Ayah baru pulang," jawab Hana.
"Hem,"
"Habisin sarapannya, baru berangkat. Kamu bareng sama Bun—"
"Sama temen, biar Bunda gak ribet mesti bolak-balik dari sekolah ke tempat kerja lagi, jadi biar hari ini Dey sama temen," ujar Dey memotong pembicaraan Hana.
"Temen? Arlan?" tanya Hana.
Mendengar nama Arlan, Dey langsung menaruh sendoknya. "Arlan bukan temen, Dey. Temen Dey ada lagi, yang lebih ganteng, lebih cakep daripada Arlan," ujar Dey yang membanggakan seseorang itu.
"Gak boleh gitu. Lagian, Deket sama orang jangan karena tampang, tapi sikap dia," ucap Hana memberi nasihat.
"Iya, Bunda. Tapi kan sama aja, Bunda mau sama Ayah juga karena ganteng, 'kan?" tanya Dey.
