💜 LavenderWriters Project Season 07
||Kelompok 03||
#Tema; Mantan
•- Ketua: Manda
•- Wakil: Lintang
×××
Ini kisah tentang dua insan yang tak lagi bersama, tapi selalu dipertemukan waktu agar kembali merajut cinta. Bahkan kala yang baru ingin menjad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎬 🎬 🎬
H A P P Y R E A D I N G
"Yes! Gue menang!" Arlan berseru keras, mengampiri para sahabatnya yang saat itu juga langsung berlari kecil menuju ke arahnya.
Mereka bercengkrama ria, saling berbagi kebahagiaan satu sama lain.
Arlan melirik sekilas pada Rino, pria itu tampak begitu murka sembari membanting helm yang sebelumnya masih ada di genggaman tangan kanannya. Tangannya mengepal, menendang kerikil kecil masih mencoba meredam emosi . Rahangnya mengeras, sedangkan irisnya menetralisir sekitaran. Menatap Arlan yang detik itu jua masih menatapnya mencemooh.
"Dey, milik gue!" gumam Arlan semakin membuat Rino menyala. Dan Arlan terlihat begitu bahagia dengan senyum devil yang tercipta di bibirnya.
Cowok itu menyibak kerumunan, kaki jenjangnya lekas membawa pada tujuan utama, yaitu Rino. Menepuk bahu cowok dihadapannya pelan dan berbisik, "Gue menang. Sesuai kesepakatan, lo harus jauhin Dey!"
"gue nggak pernah ingkar!"
Arlan kembali menegakkan tubuhnya. Menatap langit malam dengan semburat senyum yang tak bisa dipungkiri lagi terus terbit.
"Bagus kalo gitu. Jadi gue nggak perlu capek - capek buat ngingetin lo," sergahnya.
"ck!" Rino bercedak kesal, berdacak pinggang menatap tajam pada Arlan yang masih tersenyum.
"tapi gue nggak yakin, Dey mau sama lo." setelah itu Rino langsung pergi, membuat Arlan hanya bisa mengunpat dalam hati.
Arlan kembali berbalik, menuju motornya dan lekas melaju pergi. Membelah jalanan sepi ditemani angin malam yang cukup membuatnya menggigil setengah mati.
***
Arlan
Hay, mantan! Gue udah ada di depan rumah lo. Buruan turun.
Mendapati pesan itu, Dey langsung merotasikan netranya malas. Sedikit terkejut, namun tetap berusaha biasa saja. Arlan pasti hanya becanda, tak mungkin kan, sepegi ini sudah ada di depan rumahnya?
