ROL;17

100 19 47
                                    

•LavenderWriters Project VII•

•Return Of Love ©kelompok 3•

•Part 17 by : MandaVire

•Jum'at 22 Mei 2021•

•Jum'at 22 Mei 2021•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬 🎬 🎬

HAPPY READING

Dey kira hari ini ia bisa hidup lebih tenang. Tapi ternyata keinginan hanya sebatas harapan.

Karena kini, ia dan teman sekelasnya sedang berada di laboratorium kimia yang sangat luas. Seperti aula, tapi versi lebih kecilnya.

Daisy akhirnya ingat apa yang sedari tadi ingin dikatakan Sella dan Erlina. Hari ini, seperti tahun sebelumnya. Setiap satu semester, guru kimia mereka yang sok aktif itu selalu mengadakan acara dengan dua kelas yang berbeda. Bisa dibilang seperti cerdas cermat, ada kuiz, debat dan hadiah.

Sebenarnya ini tak salah Daisy sepenuhnya, tapi salah mereka yang mendaftar Dey tanpa izin.

"Makanya punya hp prioritaskan teman, bukan gebetan!" Sella tampak kesal.

"Jangan sampai gue lemparin lo ke neraka, ya! Kalian yang gak bilang mau daftarin gue!" Dey menyela. Membela dirinya.

"Dih? Gue udah bilang ye, combrang! Lo bilang iya! Apa yang lo iyain hah?!" Sella mengatakan sesuatu yang membuat Dey kembali bingung.

Tapi karena tak mau kalah, ia pun berkata nyolot. "Fitnah lo, pendek!"

Sella yang dikatain pendek itupun tampak semakin emosi, hampir saja mereka membuka perang dunia ketiga jika saja tak dihalangi Erlina.

"Ssst, udah-udah. Jangan berantem terus," Erlina melerai. Duduk ditengah mereka.

"Dey tuh ngatain gue pendek!"

"Lah kan emang lo pendek! Lo juga fitnah juga!"

"Eh si bab—"

"Stop!" Erlina mengeluarkan suara lebih besar. Berhasil menghentikan mereka, juga menarik perhatian uang lain. Bahkan sampai kelas sebelah berdiri melihat dari mana suara teriakan itu berasal. "Masih mau debat?" tanya Erlina serius.

Daisy dan Sella kicep. Akhirnya berhenti juga.

Erlina pun segera mengeluarkan ponsel sebelum aula semakin ramai. Ia menunjukkan chat mereka dua hari lalu, saat Dey mengatakan "iya" atas ajakan mereka. "Dey memang bilang iya,"

"Noh baca! Mata lo dibuka lebar-lebar!" sahut Sella.

Daisy hanya mampu terpaku. Tiba-tiba ingat dulu ia mengatakan "iya". Astaga, ketikan sangat menyeramkan.

"Itu karena gue kira kalian mau ngajak jalan ke puncak doang!" sang empu tetap tak mau ngalah.

"Iya, jalan ke puncak kalau kita menang." Erlina tersenyum, menyentuh tangan Dey. "Gak papa, Dey. Kata Sella kamu jago kimia. Pasti kita bisa!"

03; Return Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang