💜 LavenderWriters Project Season 07
||Kelompok 03||
#Tema; Mantan
•- Ketua: Manda
•- Wakil: Lintang
×××
Ini kisah tentang dua insan yang tak lagi bersama, tapi selalu dipertemukan waktu agar kembali merajut cinta. Bahkan kala yang baru ingin menjad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎬 🎬 🎬
HAPPY READING
Dey termenung di balkon kamar, menatap bintang di angkasa. Kali ini pikiran Dey dipenuhi oleh nama seseorang, dan dia adalah Rino.
Dey kira dia yang baperan, tapi ternyata feeling-nya benar. Bahwa Rino kini berubah.
Cowok yang awalnya selalu sering memberi kabar, bahkan mengajaknya jalan-jalan kini mulai perlahan menghilang. Dan setiap Dey tanya, 'Aku lagi sibuk' selalu begitu jawabannya.
Dey memainkan ponsel, pesan Arlan yang sudah 10 itu tak kunjung ia baca, bukannya sang pacar malah sang mantan yang selalu spam chat dengannya.
"Gue harus apa?" gumam Daisy lelah. Gadis itu hendak membaringkan diri di kasur, tapi seseorang tiba-tiba menelfonnya.
"Halo?" jawab Daisy.
"Dey lo lagi dimana sekarang?" tanya sang penelfon diseberang, yang tak lain adalah Erlina.
"Dirumah. Kenapa, Na?"
"Dey bantuin gue, please ...,"
Daisy menukik alisnya tajam. Tumben Erlina meminta bantuannya, tengah malam begini lagi. Apa yang harus Dey lakukan? Kalau sampai disuruh keluar rumah, Dey tak akan bisa.
"Bantuin apa, Na? Kalau keluar rumah, gue—"
"Gak, kok. Ini untuk besok!" potong Erlina cepat, bahkan Dey belum selesai mengucapkan seluruh kalimatnya.
Sang empu mengangguk, walau dalam hati tak mengerti maksud Erlina. "Gue harus apa?"
"Besok pagi lo datang cepat, ya? Temuin gue digudang. Ada sesuatu yang mau gue kasih tau ke lo, ini penting."
"Aah gitu." Daisy akhirnya paham. Meski sebenarnya bingung kenapa ia harus datang ke gudang sekolah pagi-pagi. Tapi karena Erlina yang meminta, akhirnya Dey ikuti saja kemauannya.
"Apa gak bisa ngomong di kelas aja?" tawar Daisy. Jujur takut kalau pagi-pagi harus ke gudang yang sepi.
"Gak bisa, Dey. Ini tentang Kak Rino. Jadi gak boleh ada yang tahu selain lo," jelas Erlina.
"Kak Rino?" gumam Dey mulai cemas.
Berbagai hal negatif langsung menggerogoti pikiran Dey. Mulai dari apa hal penting yang akan dibicarakan, sampai ke bagaimana Erlina tau hal itu dahulu daripada dirinya.
