Happy reading temen-temen 💕
Dua bulan kemudian...
Gaun kuning emas terlihat sangat elegan saat disandingkan dengan gaya rambut yang disanggul dan menyisakan beberapa anak rambut berbentuk curly. Sepatu high heels serta aksesoris simple juga menambah kesan 'wah' pada seseorang yang tengah berdiri di hadapan standing miror.
"Kakak cantik banget." Ia menoleh pada sumber suara.
Seseorang memakai jas hitam pekat itu terlihat lebih dewasa sekarang. Senyum tak luntur dari bibirnya seraya mendekat ke arah sang kakak.
"Yuk keluar, udah ditunggu tuh," ujar Haikal memberikan tawaran tangannya pada seorang yang sekarang tengah menahan senyum.
Mereka bergandengan berjalan keluar dari kamar menuju ruang tamu, di mana semua orang sudah menunggu sang empu untuk turun. Mereka sangat antusias saat seseorang yang ditunggu akhirnya tiba.
Alishka. Ia seolah menjadi tokoh utama untuk hari ini dan juga menjadi ratu dalam cerita yang sudah terbuat.
Haikal melepaskan genggamannya pada sang kakak, lalu mengambil tempat di sebelah Taizo dan Fajar. Ryan menelan salivanya dengan susah payah. Dirinya cengo melihat penampilan Alishka yang sangat di luar dugaan. Aura kecantikan benar-benar muncul dari dalam tubuh gadis yang notabennya adalah kekasihnya itu.
"Udah semua nih, kita langsung berangkat aja kali ya," ujar Raka yang berdiri dari tempat duduknya.
"Iya. Alishka, Ryan, Raka, sama Laila satu mobil aja ya. Nanti yang lain di mobil satunya," tambah Dona dan diangguki oleh yang lain.
Semuanya segera menuju mobil yang telah disiapkan. Dua mobil keluar dari pekarangan rumah bertingkat dua itu secara beriringan menuju tujuan mereka.
Sepanjang perjalanan, tidak ada topik pembicaraan yang bisa membuat suasana mencari. Raka yang sibuk menyetir dan Laila duduk di depan seraya mengelus perutnya yang kian membuncit.
"Pengantin wanitanya temen kamu, Lish?" tanya Laila memecah keheningan.
"Ah iya, Kak. Temen lama pas SMA," jawab Alishka.
Wanita berambut sebahu itu mengangguk mengerti. Suasana kembali hening, hanya suara radio mobil yang terdengar dan mengiringi perjalanan mereka.
Awalnya tidak ada yang berniat untuk memulai percakapan, namun Raka tiba-tiba menyeletuk."Kalian berdua kapan nyusul?"
Ryan dan Alishka sontak saling menoleh. Laila yang merasa geli pun terkikik pelan dengan sikap sepasang kekasih itu.
"Gue sih siap, nunggu dianya aja," ujar Ryan melirik Alishka di sebelah.
"Wah kode hangat nih, Lish!" tambah Raka tertawa.
Alishka hanya mengulum bibirnya, menahan agar sebuah lengkungan tidak terlihat.
"Udah, Lish. Jangan terlalu dipikirin, kamu sama Ryan masih muda jadi masih banyak waktu," ucap Laila menengahi.
"Nikah muda lebih enak loh, Lish." Raka lagi-lagi tertawa dengan perkataannya barusan.
"Mas, jangan gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US || COMPLETED
Teen FictionBermula dari sebuah pertemuan tak sengaja, membuat dunia terlihat berubah. Bersamaan dengan hadirnya seseorang yang menjadi sekat untuk mereka. Ketika semuanya hampir terucap, sebuah rahasia yang selama ini tertutupi terbongkar. Tentang rasa, hati...