AU(35) - Kenyataan

208 18 2
                                    

Happy reading temen-temen 💕

Fajar berjalan di sepanjang koridor kelas 10. Selepas memeriksa keadaan siswa yang terjatuh dari tangga di UKS, ia berencana untuk mencari adiknya.

"Dokter Fajar?" Fajar menoleh.

"Oh iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" tawar Fajar sopan.

"Ah, tidak. Kamu lupa sama saya?" tanyanya membuat Fajar heran.

Beberapa detik Fajar meneliti wajah wanita di hadapannya, namun tak bisa mengingat apapun.

"Saya Tiara, orang tua Karin yang pernah jadi pasien kamu 2 tahun lalu," ucapnya mencoba mengingatkan Fajar.

"Karina?"

Tiara tersenyum. "Kamu tidak berubah, masih seperti dulu."

Fajar hanya membalas dengan senyuman kecil atas ucapan Tiara.

"Ma, ayo ke parkiran. Karin udah selesai."

Tiara dan Fajar menoleh saat seseorang hadir di tengah mereka. Itu Karin, gadis yang pernah berhutang nyawa pada Fajar. Gadis itu memiliki riwayat jantung sedari kecil, sampai akhirnya ia memiliki donor jantung, namun hampir gagal karena dokter yang menanganinya tiba-tiba tak bisa datang.

"Dokter Fajar?" ucap Karin tak percaya.

"Senang bertemu kembali," balas Fajar.

"Kenapa harus bertemu lagi?"

****

"Alishka!"

Alishka berhenti, lalu menoleh ke sumber suara yang memanggilnya. Rama terlihat tersenyum lebar setelah ia melihat Alishka berhenti.

"Lo udah mau pulang?" tanya Rama basa-basi.

"Iya," jawab Alishka kembali menoleh ke arah jalan raya, takut bila angkot biasa membawanya pulang terlewat.

"Mama ngajak lo ke rumah lagi. Mau?"

Alishka merasa bimbang dengan ajakan Rama. Di satu sisi ia sangat ingin bersama mama Rama, namun di sisi lain ia sudah berjanji dengan Ryan untuk belajar bersama.

"Lish, mau?"

Entah kenapa kepalanya mengangguk pelan. Rama kembali tersenyum melihat Alihska menerima ajakannya.

"Gue ambil motor dulu, lo tunggu di sini," ucap Rama berlari ke arah parkiran motor.

Alishka benar-benar tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Ia mencari keberadaan Ryan yang tak memunculkan batang hidungnya sama sama sekali. Sudahlah, ia akan menjelaskannya nanti.

"Lish, lo belum pulang?" Lyra membuka kaca mobilnya saat melewati Alishka

"Belum, gue nunggu Rama," jawab Alishka memudarkan senyuman Lyra.

"Oh, gitu. Emang kalian mau ke mana?" tanya Lyra merasa sedikit canggung.

"Mau ke---"

ABOUT US ||  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang