AU(46)- Berubah

109 11 4
                                    

Happy reading temen-temen  💕

Semua pasang mata tertuju pada satu titik di mana sepasang muda-mudi tengah berjalan di koridor. Ada yang terpukau, ada yang memuji, ada juga yang berbicara sesukanya. Maklumkan saja mulut manusia tak pernah ada yang sama.

Melihat dirinya menjadi pusat perhatian, Alishka semakin mendekat ke arah Ryan yang ada di sebelahnya. Kemarin saat ingin pulang, ia sudah memutuskan untuk datang ke sekolah hari ini. Walau resikonya begini, Alishka tetap bersikukuh agar bisa pergi ke sekolah.

"Pembawa sial udah pulang."

"Shut, kok Alishka beda ya?"

"Itu yang bikin satu sekolah gempar kemarin?"

"Mereka cocok banget sih."

"Bakal jadi couplegoals terbaru nih."

Ryan masih santai berjalan dengan tas Alishka di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menggandeng jemari Alishka yang terasa dingin. Masih dengan tatapan dari beberapa siswa, Ryan membawa Alishka menuju kelasnya.

Tak sampai sepuluh menit, mereka telah tiba di kelas Alishka. Masih dengan posisi bergandengan, dua orang itu memasuki kelas hingga tiba di kursi yang biasa diduduki Alishka.

"Gue ke kelas ya," ujar Ryan meletakkan tas Alishka.

"Iya. Makasih udah nganterin sampai sini." Ryan hanya mengangguk atas jawaban Alishka.

Alishka menatap kondisi kelasnya yang tak berubah, namun suasana kelas itu yang tampak sangat berbeda.

"Tunggu," ucap Alishka yang menahan tas Ryan dari belakang.

"Kenapa?" tanya Ryan mengerutkan keningnya.

"Chinta mana?"

Ryan yang baru menyadari bila Chinta tak ada di kelas ikut mencari gadis itu. Sampai matanya menangkap seseorang yang berlari dari koridor seberang menuju kelas.

"Bentar lagi juga sampai," jawab Ryan dengan senyum miring.

"Emang dia---"

"Alishka!"

BRAK!

Sekarang bukan Alishka yang menjadi pusat perhatian, melainkan seseorang yang menabrak pintu kelas hingga ia terjatuh.

"Aw! Siapa sih yang buat pintu di sini?" pekiknya sembari mengelus jidatnya yang memerah.

"Lo biasa masuk mana? Jendela?" sahut Ryan membuat beberapa siswa di kelas itu menahan tawa.

"Hish!"

Dia Chinta. Gadis ceroboh yang tak berubah sampai sekarang. Setelah kejadian yang memalukan dirinya sendiri, Chinta berjalan tertatih menuju kursi di sebelah Alishka.

"Gue kira lo belum sekolah hari ini, jadi tadi gue mampir ke rumah," ucap Chinta menyingkirkan tangan Ryan dari mejanya.

Alishka hanya mengangguk menanggapi Chinta yang menggerutu. "Belum mau ke kelas?"

Ryan refleks melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan angka 6 dan 9. "Oke, gue ke kelas ya. Kalau ada apa-apa langsung telepon gue."

Alishka menunjukkan dua jempolnya sembari terkekeh pelan. Ryan menyandang tasnya di bahu sebelah kiri dan segera berlari kecil menuju gedung IPS.

"Ryan tulus banget sama lo," celetuk Chinta yang mulai menunjukkan wajah serius.

Alishka mengetahui itu dan dia hanya bisa tersenyum. Ryan memang terkenal badboy, tapi itu dulu. Sekarang Ryan yang dia kenal adalah Ryan yang sudah berubah.

ABOUT US ||  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang