AU(39) - Perihal Patah Hati

111 12 2
                                    

Happy reading temen-temen 💕

Semuanya tidak harus kamu dapatkan hari ini. Masih banyak hal yang harus dicapai untuk esok hari.
-About Us-

Tepuk tangan meriah memenuhi kafe yang baru saja diresmikan itu. Berbeda dengan kafe lain di sekitarnya, kafe yang memiliki keunikan tersendiri tersebut mampu menarik perhatian dengan dekorasi khas dunia laut.

Setelah beberapa rangkaian acara, tibalah acara penutup yang diiringi dengan harapan dari sang pemilik kafe. Beberapa harapan dan cita-cita juga disampaikan oleh tamu lainnya yang diberi kesempatan.

"Lish, makasih ya udah datang," ujar Hara saat mereka sudah berada di luar kafe.

"Iya, sama-sama." Alishka membalas senyuman Hara, tanpa terpaksa.

Pandangan Hara teralih pada Ryan yang ada di sebelah Alishka.

"Hum, makasih juga Ryan udah datang," ucap Hara malu-malu.

Ryan hanya mengangguk sebagai jawaban. Alishka memperhatikan sekitarnya. Orang-orang sudah banyak yang meninggalkan tempat acara dan pulang bersama kendaraan masing-masing.

"Ra, gaun ini mau dibalikin kapan?" tanya Alishka yang hampir melupakan pakaiannya.

Hara menggeleng keras. "Gaun ini buat kamu. Sebenarnya aku emang ada niat buat sekolah kalian, tapi udah duluan ketemu di danau."

"Tapi, ini punya lo. Gue nggak berhak buat miliki barang yang bukan punya gue," timbal Alishka.

"Lish, gaun ini udah jadi milik kamu. Kamu juga cocok banget pakai gaun ini. Please, jangan tolak," balas Hara menggenggam tangan Alishka.

Sekarang Alishka tak bisa memperpanjang debatnya bersama Hara. Kakinya sudah tak tahan berada di atas high heels yang membuat jari-jari terasa keram. Jangan lupakan, high heels itu juga satu paket bersama gaun yang ia kenakan.

"Oh ya, nih buat kalian berdua."

Dua buah bross berbentuk kuda laut itu menarik keinginan Alishka untuk segera mengambilnya.

"Buat apa?" Itu suara Ryan.

Hara dan Alishka saling menatap. "Buat, buat apa ya? Buat kenangan aja," celetuk Hara kemudian terkekeh.

Tangan Alishka bergerak untuk mengambil bross itu, lalu memberikan satunya pada Ryan. Alishka terkekeh dengan karakter kuda laut itu, sungguh mengemaskan.

"Aku ke dalam ya. Kalian hati-hati di jalan."

Alishka dan Ryan mengangguk sebelum Hara meninggalkan mereka. Sekarang Ryan dapat menatap wajah Alishka tanpa sekat apa pun. Gadis itu tidak menyadari bila dirinya tengah ditatap oleh seorang di hadapan.

"Lish," panggil Ryan dengan suara seraknya.

"Hm?"

Alishka terkejut saat tangannya tiba-tiba digenggam oleh Ryan. Wajahnya mendongak untuk melihat apa yang diinginkan oleh cowok itu.

"Kenapa?" tanya Alishka masih dengan nada tenangnya.

Ryan tak menjawab. Ia masih nyaman untuk menatap wajah cantik Alishka dengan polesan make up sederhana itu.

Posisi mereka sudah sangat intim. Beberapa pasang mata menatap mereka aneh, namun keduanya tak menyadari.

"Lo cantik malam ini," bisik Ryan membuat Alishka mengulum senyum.

Tidak dapat dibohongi. Alishka memang tampil beda hari ini. Yang biasanya dia hanya mengikat rambut ke belakang dan juga tanpa riasan apapun, sekarang sangat berbeda 180°. Ryan seolah bukan melihat gadis biasa, namun bidadari yang turun dari kayangan.

ABOUT US ||  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang