AU(26)- Sudah Jelas

251 16 9
                                    

Happy reading temen-temen 💕

Aku seharusnya memang tidak terlalu larut dalam waktu yang menunjukkan dirimu.
-About Us-

Satu minggu sudah dilewati oleh Alishka di rumah sakit. Hari ini adalah hari pertamanya setelah mengikuti lomba untuk datang ke sekolah. Selama di rumah sakit hanya Taizo, Dona, Rama, Chinta termasuk Fajar yang sering mengunjunginya. Diikuti oleh Lyra dan Dera yang datang bersamaan sehari sebelum ia pulang ke rumah. Sedangkan yang lain seolah tak tahu.

Alishka memasuki area sekolah dengan langkah santai. Saat di belokan tangga, ia melihat Lyra yang berjalan ke arahnya. Alishka tak menghiraukan itu, ia tetap berjalan menuju kelas sampai sebuah cekalan yang menahannya.

"Lish, gue mau ngomong sesuatu," ucap Lyra dan langsung menarik Alishka ke gedung belakang.

"Kenapa?" tanya Alishka dengan nada menolak.

"Gue udah tau urusan lo sama Ryan. Lo terlibatkan dalam tawuran mereka? Lo jadi korban, kan?" Lyra mendudukkan Alishka ke salah satu kursi lapuk yang ada di sana.

Alishka hanya diam. Ia malas untuk membahas hal seperti itu.

"Iya. Tapi, jangan kasih tau siapa-siapa. Gue nggak mau memperpanjang masalah ini. Gue mau ke kelas," jawab Alishka dan hendak beranjak.

"Lagi pula lo juga ada hubungan sama mereka, kan?" tanya Alishka sebelum benar-benar meninggalkan Lyra.

"Gue peduli sama lo, Lish. Gue takut lo terlalu dalam kenal sama rombongan Karrel dan jadi korban Satrya," ucap Lyra pelan.

Alishka memang misterius. Gadis itu mulai menaiki satu persatu anak tangga yang menghubungkan antara lantai atas dan lantai bawah.

Saat di ambang pintu, ia terkejut bukan main saat melihat keadaan kelas yang sangat berantakan. Papan tulis dipenuhi tulisan dan gambaran tak jelas, kursi-kursi berserakan, kertas yang berhamburan. Semuanya seolah baru terkena badai. Saat kakinya ingin melangkah masuk kelas, ekor matanya menangkap bayangan seseorang yang berjalan mendekati dirinya.

Alishka menoleh spontan. Seorang cowok bersama rombongannya tersenyum aneh dan berdiri di hadapan Alishka dengan tatapan tenang. Alishka tak ingin berurusan dengan segerombol orang di depannya ini.

"Kalian mau apa?" tanya Alishka mengangkat satu alisnya.

"Enggak ada apa-apa. Kita cuma mau liat keadaan lo doang. Udah enakan?" tanya Karrel dan hanya dijawab anggukan oleh gadis itu.

"Lo kasih tau Lyra tentang tawuran itu?" tanya Alishka masih dengan nada tenang.

Matanya melirik ke sebelah kanan Karrel, Ryan berdiri seolah tak peduli dengan apa yang telah dilewatinya.

Karena mereka hanya diam, Alishka anggap 'iya'. Karrel menoleh pada Ryan dan cowok itu hanya mengendikkan bahu tak peduli. Ia berjalan melewati semuanya dan turun tanpa sepatah kata pun. Kadang orang bingung dengan sikap Ryan, yang ketua itu Karrel atau Ryan?

Alishka memasuki kelasnya. Ia membenahi kursi dan meja yang tak teratur, lalu menyapu sampah kertas yang berhamburan. Karrel beserta rombongan masih berdiri di tempat. Mereka hanya melihat, tanpa berniat membantu Alishka yang tampak kelelahan membersihkan kelas.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, namun satu orang pun belum datang ke kelasnya. Alishka menoleh ke arah pintu kelas, Karrel tengah memainkan ponselnya.

"Kalian kalau nggak ada kerjaan, lebih baik ke kelas sana. Nggak usah di sini, panas," ucap Alishka kembali menghapus tulisan aneh yang ada di papan tulis putih.

ABOUT US ||  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang