AU(6)-Pasrah

474 76 33
                                    

Happy reading temen-temen 💕

Jangan salahkan bagaimana takdir yang datang padamu. Tapi bersenang-senanglah karena ia sudah sudi untuk datang tanpa diundang dan kembali saat sudah berakhir, walau itu menyakitkan.
-About Us-

Alishka memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Ia melepaskan masker dan jaket yang melekat di tubuhnya sedari rumah sakit tadi. Perkataan dokter yang mengurusi urusan check-up dirinya menjadi pikiran tersendiri bagi Alishka.

--Flashback on--

"Bagaimana kondisimu belakangan ini?" tanya pria yang sudah cukup berumur itu pada Alishka.

"Tidak cukup baik. Saya sering mimisan, Dok," jawab gadis itu lemah.

Dokter bernametag Ghani itu mengangguk. "Apakah kepalamu masih sering pusing? Mengingat sudah tiga bulan lebih kau tidak ke sini," ucap Dokter Ghani.

Alishka hanya mengangguk pelan lalu berbaring di ranjang rumah sakit. Ia hanya diam ketika Dokter Ghani memeriksa kondisi dirinya. Sedangkan ayahnya hanya menunggu di ruang tunggu sembari membayar biaya Alishka.

Dokter Ghani melepaskan stetoskopnya dan menyuruh Alishka duduk. "Sebelumnya maaf, Alishka," ucap Dokter Ghani menggantungkan kalimatnya.

"Untuk apa, Dok?"

Dokter Ghani mengembuskan napas panjang. "Jantungmu sekarang semakin melemah. Itu mungkin karena vitamin dan penanganan yang kurang untuk penyakit seperti ini."

Alishka terdiam cukup lama. "Apa masih bisa disembuhkan?"

Dokter Ghani mengusap bahu Alishka. "Tidak menutup kemungkinan bila kamu tetap bertahan. Karena kamu adalah wanita kuat, seperti Ayahmu," ucap Dokter Ghani menahan air matanya agar tidak keluar.

Alishka mulai menunduk dan merasakan jaketnya yang basah karena air mata mulai berjatuhan. Ia kembali membaringkan tubuhnya sedangkan Dokter Ghani kembali ke ruangan untuk mengambil sesuatu.

"Alishka, apa kata Dokter? Kondisimu membaik?"

Alishka menggeleng pelan. Tak lama Dokter Ghani datang dengan beberapa map berwarna-warni di tangannya.

"Oh selamat pagi, Taizo."

Taizo, menyambut uluran tangan Dokter Ghani dengan antusias. Mereka memang teman satu SMA yang sudah lama terpisah hingga kembali bertemu saat Alishka sering check-up di rumah sakit itu.

"Bagaimana keadaan putriku, Ghani?" tanya Taizo.

Seketika senyuman Ghani musnah. "Sebelumnya maaf Taizo, untuk sekarang jantung Alishka sangat lemah. Obat-obatan yang sering rumah sakit ini berikan tidak akan mampu menghalang penyakit seperti ini," jelas Dokter Ghani halus agar tidak menyakiti perasaan Taizo dan Alishka.

Terdengar embusan napas panjang dari Taizo. Alishka menyeka air matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk.

--Flashback off--

"Alishka?"

Gadis itu terlonjak kaget karena tepukan di bahunya. Taizo tersenyum lalu mengajak Alishka duduk di pinggiran kasur.

"Ada apa, Yah?" tanya Alishka.

Menatap manik indah itu saja sudah membuat Alishka menemukan jawaban dari pertanyaannya. Ayahnya tengah mengkhawatirkan dirinya dan penyakit yang sudah hinggap semenjak ia lahir itu.

ABOUT US ||  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang