Sepuluh

668 93 65
                                    

Butuh waktu satu minggu bagi Junmyeon untuk bertemu dengan Joohyun setelah apa yang dia katakan pada Chanyeol dan juga Seungwan tempo lalu. Selalu ada kendala jika akan bertemu, entah Joohyun yang sibuk ataupun Junmyeon yang tak bisa meninggalkan Ibunya yang kembali jatuh sakit. Dan baru hari ini Junmyeon bisa menemui Joohyun. Joohyun masih ingat bagaimana suara Joohyun terlihat antusias ketika Junmyeon mengajaknya makan malam bersama.

Masih dengan pakaian formal yang biasa dikenakan oleh Junmyeon saat berangkat bekerja, pria itu menatap pantulan wajahnya di spion mobil tengah. Ya, pada akhirnya Junmyeon membeli mobil baru setelah menangani proyek di Busan satu bulan yang lalu.

Beberapa kali terdengar helaan nafas dari bibir pria itu, Junmyeon gugup. Kedua tangannya bahkan terasa dingin, padahal Joohyun belum berada di sampingnya. Ketukan tiba-tiba di kaca mobilnya membuat Junmyeon terperanjat, pria itu lantas membuka kunci mobilnya dan menurunkan kaca mobilnya. Senyuman Joohyun langsung terlihat menghiasi wajah cantik wanita itu. Joohyun sangat cantik dan selalu cantik.

 Joohyun sangat cantik dan selalu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mobil baru nih ya." goda Joohyun, wanita itu tertawa kemudian membuka pintu mobil dan masuk ke dalam tak lupa menutup kembali pintunya.

"Tentu saja, bagaimana ? Bagus tidak ? Ini mahal loh dan kau penumpang pertama yang menaiki mobilku ini." balas Junmyeon, pria itu bahkan menanggapi godaan Joohyun itu dengan bercanda.

Joohyun duduk menyamping ke arah Junmyeon dengan alisnya yang mengerut. "Jinjja ? Eomma dan Yerim memangnya belum ?"

"Tentu saja mereka yang pertama, maksudku wanita selain keluarga."

Joohyun menggelengkan kepalanya kemudian kembali duduk dengan posisi yang benar dan punggung yang bersandar. "Bohong banget."

Perlahan mobil Junmyeon mulai melaju meninggalkan butik dimana Joohyun bekerja. Membelah langit jingga pada sore hari.

"Mana pernah aku bohong padamu Joohyun."

"Iya iya percaya deh. Oh iya! Gimana rasanya kerja di perusahaan Appa ?" Joohyun menoleh untuk melihat wajah Junmyeon, pria itu sibuk menatap ke depan kemudian menoleh dan menatap Joohyun sebentar.

"Seru karena ini memang pekerjaan yang aku impikan sejak dulu 'kan, kau tahu banyak tentangku Joohyun." Junmyeon mengusak poni Joohyun kemudian pria itu hanya bisa tertawa ketika Joohyun menepuk lengannya keras.

"Kebiasaan, nanti rusak tatanan rambutku. Kenapa kita tak pulang dulu sih Junmen, aku mau mandi dulu gitu." rengek Joohyun, bibirnya merenggut.

"Sekalian capek, lagian masih tetep cantik meskipun tidak mandi." jelas Junmyeon, padahal Junmyeon sedang memuji Joohyun namun wanita itu malah kembali melemparkan pukulan pada lengan Junmyeon.

"Mengapa kau jadi pembual seperti itu semenjak kerja, menyebalkan."

"Eh siapa yang membual, kau cantik Joohyun." Junmyeon menatap Joohyun lama ketika lampu lalu linta berubah merah.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang