lima belas

773 103 84
                                    

Hampir satu bulan lamanya Joohyun tak memberi jawaban pada Sejong atas apa pilihannya, selama itu pun Joohyun terus mencari keberadaan Junmyeon mempertanyakannya pada Kyungsoo, Chanyeol, Wendy, atau bahkan Sehun. Namun mereka semua terus mengatakan tidak tahu. Joohyun hanya tahu jika Junmyeon pindah ke New York, tanpa tahu dimana dia tinggal. New York merupakan kota yang padat, mana mungkin dia bisa menemukan Junmyeon disana dengan cepat.

Hari ini dia akan memutuskan untuk tak melanjutkan hubungannya dengan Sejong, dia tak ingin kembali melukai hati seseorang karena keegoisan dirinya. Sejong berhak bahagia dan kebahagiaannya bukan bersama dia, Sejong berhak mendapatkan wanita lain.

Begitupun dengan Junmyeon.

Namun bisakah dirinya ini berharap jika Junmyeon masih menaruh hati padanya ? Berpisah dengan Junmyeon selama satu bulan tak menyusutkan perasaan Junmyeon padanya 'kan ?
Atau dia tak lagi mencintai dirinya karena sikap Joohyun pada Junmyeon yang terkesan menolak ?
Joohyun berharap jika Junmyeon masih mencintainya.

Joohyun menatap pada pria tinggi yang menggunakan pakaian formal kerjanya itu nampak melangkah mendekatinya, kemudian menarik kursi tepat di depan Joohyun. "Kau menunggu lama ?"

Joohyun menggelengkan kepalanya. "Pesanlah makanan dulu, kau belum makan siang bukan ?"

Sejong mengangguk dengan senyumannya itu. "Kau sudah pesan ?"

"Belum, aku baru saja datang."

"Baiklah, aku pesan 'kan ya ?" Sejong memanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya, sedangkan Joohyun menundukkan kepalanya. Kembali teringat saat acara malam orientasi mahasiswa, di tempat yang sama. Junmyeon rela mengikuti organisasi mahasiswa hanya untuk memastikan dirinya baik-baik saja saat itu.

Junmyeon bahkan memisahkan makanan yang berbahan dasar ayam darinya, karena Junmyeon sangat tahu jika dirinya tidak suka daging ayam.

Bagaimana tatapan Junmyeon yang tak suka ketika senior pria yang berusaha menggodanya, saat itu Joohyun pikir tatapan Junmyeon hanya tatapan kesal. Rupanya salah, tatapan itupun sama ketika dirinya bercerita tentang pria lain. Tatapan Junmyeon berubah menjadi tak mengasikan. Junmyeon cemburu. Bagaimana dirinya tak menyadari hal itu sejak dulu.

Joohyun terperanjat dari lamunannya ketika Sejong menyentuh bahunya. "Sedari tadi kuajak mengobrol kau melamun. Ada apa ?"

Joohyun menggelengkan kepalanya, tak lama pesanan datang. Joohyun mengucapkan terimakasih pada pelayan yang menghantarkan makanan di mejanya.

"Makanlah terlebih dahulu." ucap Joohyun.

"Perasaanku tidak enak, tidak bisakah kau katakan sekarang ?" Joohyun kembali menggelengkan kepalanya.

"Habiskan dulu makananmu, setelah itu kita bicara."

Sejong pada akhirnya pun pasrah, pria itu segera melahap makanannya hingga habis begitupun dengan Joohyun. Sejong melipat kedua tangannya di atas meja, menatap pada Joohyun yang nampak mencari sesuatu di tasnya.

"Jadi ?"

Joohyun meletakkan sebuah kotak di atas meja. "Aku kembalikan padamu."

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini Sejong, maaf. Aku hanya tak ingin kembali membohongi perasaanku, aku pun tak ingin menyakiti perasaan orang lain lagi untuk kedua kalinya." jelas Joohyun, wanita itu menatap pada Sejong yang nampak diam.

Pria itu mengangguk. "Kau benar-benar mencintai sahabatmu ? Meskipun kau telah menyakitinya dan mengatakan jika kau tidak mencintainya ?"

Joohyun terdiam, dadanya terasa tertohok benda tumpul. "Aku tahu salah, atau bahkan ini terlambat menyadarinya. Namun jika aku tidak berjuang maka semuanya akan sia-sia."

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang