tiga puluh dua

1K 117 136
                                    

Besok adalah tanggal pernikahan Yoona dan Junmyeon, Junmyeon sudah sadar dari komanya sehari yang lalu. Bahkan Yoona berada di samping Junmyeon ketika pria itu baru membuka matanya untuk pertama kali, meski nama yang disebut oleh Junmyeon bukanlah dirinya melainkan Joohyun.

Karena reaksi Junmyeon yang seperti histeris, Yoona segera menghubungi Joohyun untuk segera ke rumah sakit. Sudah satu hari sejak dia menelfon Joohyun untuk segera ke rumah sakit, namun wanita itu tak kunjung datang. Yoona menatap ke arah Junmyeon yang tengah diam sembari menatap ke arah jendela.

"Ku pikir aku akan mati," bisik Junmyeon parau, Yoona dapat mendengarnya. Wanita itu melangkah mendekat ke arah Junmyeon

"Apa maksudmu berkata seperti itu Junmyeon, kau tidak tahu bagaimana Yerim menangis histeris ketika kau dikabarkan koma ?" ujar Yoona dengan nada tak sukanya itu.

Junmyeon diam, pria itu masih menatap ke arah jendela. "Apa Joohyun tak akan kemari ?"

"Mengapa kau menanyakan wanita lain sedangkan ada aku di sini Junmyeon." ujar Yoona lirih, matanya menatap ke arah Junmyeon.

"Kau tahu jawabannya Yoona."

"Kau melukaiku Junmyeon," wanita itu tertawa sumbang.

"Maka berhentilah Yoona, berhenti menyakiti diri sendiri."

Yoona merunduk, menatap pada jari manisnya yang masih dihiasi oleh cincin pemberian Junmyeon dengan senyum mirisnya. "Kau mencintai Joohyun ?"

"Aku mencintainya dan kau tahu itu." balas Junmyeon tegas, Yoona mengangguk. "Kau akan bahagia dengannya ?"

Junmyeon menoleh ke arahnya. "Aku akan bahagia dengannya dan kau akan bahagia dengan pria yang mencintaimu Yoona."

Yoona menengadah, menatap ke arah Junmyeon. "Bagaimana jika aku tak mencintai pria yang mencintaiku ?"

"Buka hatimu untuk menerimanya Yoona." Yoona mendecih mendengar jawaban sari bibir kecil Junmyeon. "Kau bahkan gagal membuka hatimu untukku Kim Junmyeon."

Junmyeon menepuk berulang kali punggung tangan Yoona. "Aku yakin kau akan berhasil Yoona."

Yoona menghembuskan nafasnya, wanita itu memeluk tubuh Junmyeon beberapa saat sebelum kembali dilepaskan oleh Yoona. "Bahagialah Junmyeon."

Junmyeon mengerutkan keningnya. "Apa maksudnya ? Kau mau kemana ?"

"Keluar sebentar, aku mau mencari pria yang mencintaiku." Yoona beranjak dari duduknya, wanita itu meraih tasnya itu.

"Joohyuh selalu kemari dan aku yakin, hari ini pun dia akan menemuimu Junmyeon. Aku pergi dulu ya." Wanita itu memberikan sebuah cincin pada genggaman Junmyeon.

"Yoona kau–"

Yoona menyunggingkan senyum tipisnya. "Kau mencintainya bukan ? Kalian saling mencintai, aku tidak ingin jika pernikahanku gagal seperti eomma. Jadi kau harus bahagia dengan wanita yang kau cintai Kim Junmyeon."

Junmyeon melebarkan senyumnya, pria itu menggenggam jemari Yoona erat. "Kau pun harus bahagia Yoona, kau harus bahagia dengan pria yang mencintaimu."

Yoona mengangguk. "Aku sudah membatalkan untuk acara besok, kau tak usah khawatir. Ku harap aku segera menemukan pria yang mencintaiku"

"Terimakasih Yoona dan kuharap kau segera menyadari sesuatu." Junmyeon menyunggingkan senyum jailnya, Yoona mengerutkan keningnya.

"Maksudmu ?"

Melihat Junmyeon yang terus menatap ke arah pintu membuat Yoona menoleh dan mendapati Siwon di sana. "Apa maksudnya Junmyeon ?"

"Kau akan menyadarinya, ku harap kau cepat menyadarinya. Agar tidak sepertiku dan Joohyun, rumit." Yoona masih mengerutkan keningnya, namun Junyeon terlihat mengusirnya dengan mengkibas-kibaskan tangannya ke udara. Yoona jengkel sendiri melihatnya lantas melangkah ke arah Siwon yang menatapnya heran.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang