enam belas

730 95 77
                                    

Jendela mobil kembali diketuk, Joohyun menoleh dan segera membuka kunci mobilnya ketika melihat Seungwan yang melihatnya khawatir. Wanita berambut panjang sebahu itu segera membawa Joohyun yang gemetar dalam pelukannya.

"Kau tak apa Joohyun ?" Joohyun hanya bisa menangis dan memeluk Seungwan erat, wanita berambut sebahu itu terus menenangkan Joohyun sampai Chanyeol kembali dengan nafas tersengalnya.

Beberapa menit yang lalu Joohyun memang sempat menghubungi Seungwan, beruntungnya Joohyun karena pada saat itu Seungwan sedang dalam perjalanan pulang dari berwisata dengan Chanyeol menggunakan mobil.

"Aku sudah hubungi polisi untuk mencari dua preman itu. Lebih baik kita segera pulang, di sini sangat rawan penjahat," ucap pria bertelinga lebar itu, Seungwan mengangguk.

"Kau bisa jalan ?" tanya Seungwan pada Joohyun, Joohyun mengangguk.

Seungwan merangkul bahu Joohyun dari mobil milik Joohyun ke mobil bergaya Jeep milik Chanyeol, wanita itu pun ikut duduk di belakang bersama dengan Joohyun. Sedangkan Chanyeol menyetir seorang diri.

Seungwan menyerahkan satu botol air mineral pada Joohyun, Joohyun pun menerimanya dengan tangan yang bergetar, menenggaknya perlahan.

"Bagaimana bisa kau disini Joohyun ? Sudah tahu sendiri namun memilih jalan sepih," omel Seungwan.

"Aku hanya memilih jalan yang cepat sampai, hanya itu. Namun aku tak tahu jika ban mobil akan bocor begitu saja." balas Joohyun lirih.

"Lain kali kau jangan berkendara sendiri, harus ada yang menemani. Saat ini dirimu tidak seperti dulu lagi, jika dulu ada Junmyeon yang akan siap kapanpun kau butuh berbeda dengan kali ini. Siapa yang akan kau andalkan selain dirimu sendiri ?" ucap Chanyeol, pria itu melihat Joohyun pada kaca mobil yang berada di tengah.

"Chanyeol!" seru Seungwan, karena perkataan Chanyeol barusan membuat Joohyun terdiam menatap kearah jendela.

Pria itu melirik kekasihnya dan mengucapkan kata maaf tanpa mengeluarkan suara, karena menurutnya memang benar bukan ? Joohyun begitu mengandalkan Junmyeon, terbiasa oleh keberadaan Junmyeon yang selalu ada disaat butuh dan kini pria itu tak ada.

"Kau jangan dengarkan perkataan Chanyeol, kau tahu 'kan dia seperti apa," Seungwan mengusap lengan Joohyun.

"Chanyeol benar, aku tak ada apa-apanya tanpa Junmyeon. Wanita lemah," ujar Joohyun dengan lirih. Seungwan menggelengkan kepalanya. "Tidak seperti itu Joohyun, kau kuat. Kau bahkan bisa melewati beberapa bulan ini seorang diri. Tidak, kau tidak seorang diri karena aku pun ada disini."

Joohyun hanya tersenyum miris. Apakah bisa dirinya kembali menjalani hidupnya, rasanya dia sudah frustasi mencari informasi dimana keberadaan Junmyeon.

🍁🍁🍁

Junmyeon sesekali menoleh pada wanita yang sampai saat ini belum dia ketahui namanya, wanita yang memiliki memar disudut bibirnya itu masih menatap ke arah jendela.

Saat ini Junmyeon sedang mengendarai mobil milik wanita disampingnya itu, Junmyeon ingin menolaknya ketika wanita itu memohon untuk mengantarkannya pulang. Junmyeon tidak bisa menolak, pria itu menghubungi Yerim lebih dulu jika dia akan pulang larut.

"Em-nona ?"

"Yoona, namaku Yoona," lirih wanita itu.

Junmyeon mengangguk. "Yoona-ssi, kau bisa tunjukkan dimana letak rumahmu ?"

Wanita bernama Yoona itu mengarahkan kemana jalan menuju rumahnya itu, Junmyeon pun menuruti perkataan wanita itu. 35 menit Junmyeon habiskan waktunya untuk menyetir sampai di depan rumah mewah bergaya modern milik wanita di sampingnya itu.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang