tiga puluh empat

1.4K 117 50
                                    

Okee sebelum mulai aku rekomenin ke kalian buat dengerin Baekhyun-You, Baekhyun-Is it Me dan Baekhyun-My Love.

Selamat membaca ^_^

🍁🍁🍁

H-7 mendekati hari pernikahannya Joohyun justru semakin sibuk, dia fikir kegiatannya akan senggang dan dapat beristirahat di apartemennya. Namun perkiraannya itu salah, dia justru sangat sibuk di kantornya karena brand-nya itu kembali meluncurkan barang baru setelah dress yang diluncurkan 5 bulan yang lalu sukses besar.

Junmyeon pun sama sibuknya, pria itu bahkan sedang berada di Berlin karena ada proyek besar yang dia jalankan di sana.

Setelah mendapatkan restu dari kedua orangtua Joohyun dan juga Yerim, ada beberapa kendala yang mereka hadapi saat mencari vendor EO. Joohyun bahkan sampai pusing sendiri karena Junmyeon yang selalu mengatakan.

"Terserah dirimu saja Joohyun, kau suka yang mana ? Aku pasti akan suka."

Padahal bukan point itu yang Joohyun inginkan, melainkan Junmyeon yang ikut andil dalam memilih konsep pernikahan bukan dia seorang.

"Aku tanya, siapa yang menikah ?" kata Joohyun dengan tangan yang bersedekap dada, serta pandangan yang terus menatap ke arah Junmyeon yang sibuk dengan beberapa lembar berkas di atas meja.

"Kita tentu saja," balasnya dengan pandangan yang tak beralih sedetik pun dari lembaran berkas.

"Kalau kita, seharusnya kita tentukan konsep pernikahan secara bersama-sama. Bukan membebankan semuanya padaku!" seru Joohyun, dia kesal karena Junmyeon seperti tak memperhatikannya.

"Kau tahukan aku sedang sibuk Joohyun, ada sedikit masalah sama proyek di Chile. Jadi aku tidak bisa mengabaikannya." jawab Junmyeon, pria itu kini mengalihkan pandangannya pada Joohyun yang tengah menatapnya marah.

"Kau fikir aku tidak sibuk ?!" suara Joohyun meninggi, kedua matanya bahkan kini berkaca-kaca.

"Aku pun sibuk Junmyeon, sangat sibuk! Aku sedang mempersiapkan desain baru, tapi aku berusaha untuk membagi waktuku untuk mencari vendor pernikahan! Dan setiap aku meminta pendapatmu, kau selalu mengatakan terserah!" Joohyun mengusap air matanya cepat, kalau dia tidak merasakan capek hingga seperti ini. Joohyun tak akan marah-marah sampai menangis seperti ini.

Junnyeon beranjak dari duduknya, pria itu mendadak panik ketika mendapati wanita yang dia cintai itu kini menangis. Pria bermarga Kim itu mendekati Joohyun yang kini menangis sembari berjongkok, menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya. Junmyeon lantas ikut berjongkok di depan Joohyun, pria itu mengusap kepala Joohyun lembut.

"Maafkan aku, marahlah. Kalau bisa pukul aku jika aku mulai gila kerja seperti ini." ujar Junmyeon dengan suara pelan, pria itu masih mengusap rambut Joohyun hingga wanita itu mendongakkan kepalanya dan menatap ke arahnya.

Hingga pukulan berulang kali mendarat di tubuh Junmyeon. "Menyebalkan!! Kenapa aku harus menikahi pria sok sibuk sepertimu!"

Junmyeon hanya menyunggingkan senyumnya, membawa Joohyun dalam dekapannya meskipun wanita itu selalu berontak dalam pelukannya. "Tentu saja karena kau mencintaiku Bae Joohyun,"

"Aku membencimu Kim Junmyeon!" seru Joohyun, Junmyeon terkekeh.

"Aku pun sangat mencintaimu sayang."

"Aku membencimu bodoh! Bukan mencintaimu!"

"Aku tahu bahasa cinta darimu sayang."

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang