Extra Chapter

1.8K 105 40
                                    

Dalam pernikahan memang tak selalu hal indah juga hal yang menyenangkan di dalamnya, melainkan juga ada pertikaian, perdebatan serta perselisih pahaman yang menjadi bumbu dalam berumah tangga. Saling mengenal hampir seluruh dari hidupnya itu tak membuat pertikaian serta perselisih pahaman dapat terhindar, justru banyak hal yang baru mereka temukan saat hidup bersama.

Joohyun sudah tahu bagaimana sifat Junmyeon yang menyebalkan serta sifat jahilnya itu, namun Joohyun tak menyangka jika Junmyeon pun pria yang susah diingatkan. Misalkan hal kecil saja, pria itu selalu lupa kembali menjemur handuk yang sudah digunakan. Junmyeon malah meletakkannya begitu saja di walkin closet, padahal Joohyun selalu mengingatkannya untuk menggantungkannya di tempat semula.

Atau mendebatkan Joohyun yang selalu pulang lebih malam darinya, Junmyeon pernah marah saat itu. Tidak bukan marah karena murka, dia khawatir. Saat itu Joohyun sedang hamil Trimester pertama, dia tak mengabari Junmyeon jika dia akan pulang malam bahkan menyetir mobil seorang diri malam-malam.

"Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi ? Aku bisa menjemputmu Joohyun, jangan seperti inilah. Kau ini ini sedang hamil trimester pertama, kau tidak ingat itu ?" cecar Junmyeon, saat Joohyun mulai memasuki rumah dengan tampang lelahnya itu.

"Aku lelah, jangan memarahiku," lirih wanita itu sembari melangkah menuju gundukan anak tangga.

"Joohyun, aku sedang bicara denganmu." Junmyeon mencekal lengan wanita yang kini menjadi istrinya itu, Joohyun lantas memandang ke arah Junmyeon.

"Aku capek Junmyeon, please jangan seperti ini."

"Sudah ku bilang, kau cuti saja dulu saat hamil. Tapi kau selalu tak mendengarkan ucapanku dan sekarang kau justru berkendara seorang diri saat malam hari. Kau tidak sayang dengan kandungamu Joohyun ?"

Joohyun memijit pangkal hidungnya. "Jangan buat aku tambah pusing please," lirih Joohyun lemah, wanita itu melangkah menuju sofa yang berada di ruang tengah. Joohyun bersandar pada sandaran sofa seraya memejamkan matanya.

Junmyeon yang melihat istrinya yang nampak sangat lelah itu lantas berusaha meredamkan amarahnya, Joohyun sedang hamil. Tak seharusnya dia berkata seperti itu. Pria dengan piyama yang melekat ditubuhnya utu melangkah mendekati wanita yang masih memejamkan matanya itu, menempatkan tubuhnya tepat di samping Joohyun.

"Maaf. Aku khawatir denganmu Joohyun," ujar Junmyeon, pria itu memandangi Joohyun yang masih memejamkan matanya sembari mengurut pangkal hidungnya itu.

"Kau tidak tahu apa yang kualami di kantor Junmyeon," lirihnya.

Junmyeon lantas meraih tangan Joohyun yang tadi digunakan untuk mengurut pangkul hidung wanita itu, pria dengan pakaian tidurnya itu menggenggam jemari istrinya erat sesekali menepuknya. "Ceritalah, aku akan mendengarkan. Tapi sebelum itu, kau mau membersihkan tubuhmu dulu ?"

Joohyun membuka kedua matanya, memandangi wajah yang kini terlihat sudah melunak dibandingkan sebelumnya. "Gendong ya ?"

Junmyeon terkekeh kemudian mengecup pipi Joohyun berulang kali sebelum membawa wanita yang tengah hamil 3 bulan itu dalam gendongannya. Junmyeon sangat tak menyangka sore itu, Junmyeon saat itu sedang ada proyek di luar kota tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan singkat juga foto test kehamilan di sana.

 Junmyeon sangat tak menyangka sore itu, Junmyeon saat itu sedang ada proyek di luar kota tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan singkat juga foto test kehamilan di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang