delapan belas

689 103 49
                                    

"Kau membuatku merasa bodoh Junmyeon! Seharusnya kau bilang padaku kita hanya jalan-jalan malam saja, bukan makan malam," itulah omelan yang dikeluarkan oleh Yoona sepanjang perjalanan, sedangkan Junmyeon pria itu tertawa.

Ini memang salahnya dia tak mengatakan jika malam ini hanya berjalan-jalan santai di di kota Manhattan, Yoona mengira jika dirinya akan mengajak makan malam romantis nyatanya tidak. Dan kini dirinya merasa salah kostum karena menggunakan dress formal, sedangkan Junmyeon hanya menggunakan jeans dan hoodie saja. Bayangkan perbedaannya sangat jauh.

"Maaf maaf, bagaimana kita putar balik ?" bujuk Junmyeon, Yoona memalingkan wajahnya dari Junmyeon.

"Aku masih marah ya!" Junmyeon terkekeh.

"Kau mau menggunakan apapun cantik Yoona. Kau tidak usah merajuk," Junmyeon merangkul bahu Yoona meskipun berulang kali wanita itu menangkisnya, namun pada akhirnya wanita itu menurut karena capai sendiri menangkis rangkulan Junmyeon.

"Mengapa aku bisa menyukai pria menyebalkan seperti dirimu," ucap Yoona, Junmyeon tak terkejut mendengar ucapan spontan dari Yoona itu.

"Karena aku tampan, itu mengapa kau menyukaiku." balas Junmyeon, pria itu masih terkekeh meskipun kini Yoona melayangkan cubitannya pada Junmyeon.

"Mengapa kau begitu percaya diri tuan Kim."

"Karena aku Kim Junmyeon yang tampan."

Junmyeon lagi-lagi tertawa ketika melihat ekspresi Yoona yang terlihat mengerutkan hidungnya. Lalu keduanya diam, menikmati semilir angin malam dan suara lalu lalang orang yang juga nampak menikmati jalan malam.

Junmyeon menoleh ke arah Yoona yang nampak mulai menikmati lampu-lampu toko yang menyala dengan indah, meskipun sesekali wanita itu mengusap lengannya yang terbuka.

"Maaf, seharusnya aku bilang padamu untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan juga hangat," ucap Junmyeon, Yoona menoleh kearahnya.

"Sudahlah, lagian sudah berlalu."

"Yoona~"

Wanita yang menggerai rambutnya itu hanya bergumam. "Jika aku boleh tahu, sejak kapan kau menyukaiku ?"

Yoona diam beberapa saat. "Dua tahun, dua tahun aku mencintaimu Junmyeon bukan hanya menyukai.".

Cukup lama keduanya terdiam.

Junmyeon mengangguk, pria itu menatap ke depan. "Aku pernah gagal dalam hubungan percintaan Yoona, 12 tahun mencintainya tak mudah untuk melupakannya."

Yoona cukup terkejut mendengar pengakuan Junmyeon, sebelumnya dia pernah mendengar kabar jika Junmyeon mencintai sahabatnya dan memendamnya selama itu dari Yerim. Namun Yoona tak menyangka jika Junmyeon akan menceritakan hal ini kepadanya. Ada rasa sesak menghimpit dadanya ketika mendengar jika Junmyeon mengatakan, dia tak mudah melupakan seseorang yang dia cintai sangat lama.

"Terkadang aku masih mempertanyakan bagaimana kabarnya meskipun pertanyaan itu hanya berhenti di dalam pikiran saja, karena tak berani bertanya dan bingung harus bertanya pada siapa. Dia sudah bahagia dengan pria pilihannya." Yoona masih diam, menyimak cerita Junmyeon sembari terus melangkah pelan.

"Rasanya tak mudah menerima orang baru untuk hadir dalam kehidupanku Yoona."

Yoona lantas menatap Junmyeon dan menggelengkan kepalanya. "Kau menolakku ? Bahkan sebelum aku memintamu untuk menjadi kekasihku Junmyeon."

"Bukan seperti itu Yoona."

"Lantas apa ?! Selama ini perlakuanmu padaku itu apa ? Aku pikir jika aku adalah wanita spesial bagimu, nyatanya tidak!" kedua mata Yoona berkaca-kaca, linangan itu siap untuk terjun kapan saja.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang