Lima

538 92 54
                                    

Junmyeon hanya bisa pasrah ketika Joohyun tiba-tiba mengajaknya double date, bukan double date sebenarnya. Karena Junmyeon dia sedang tidak kencan dengan siapapun, namun beberapa hari yang lalu Joohyun memperkenalkan Junmyeon dengan teman sedapartemennya itu. Eunbi cantik dan Junmyeon setuju dengan hal itu, selain itu Eunbi sangat supel dan banyak bicara seperti Joohyun. Namun soal hati siapa yang bisa merubah dengan secepatnya. Junmyeon mencintai Joohyun tidak sebulan dua bulan saja, dia mencintai Joohyun hampir 8 tahun lamanya dan itu bukanlah waktu yang sebentar.

Selama berkeliling di pusat perbelanjaan, Junmyeon hanya diam sesekali menjawab pertanyaan selebihnya pria itu menatap kearah Joohyun yang tertawa dan bercanda dengan Sejong. Dan hal itu tak luput dari pandangan Eunbi.

"Kalau mencintainya, mengapa diam ?" ucapan tiba-tiba Eunbi berhasil membuat Junmyeon menoleh sekilas lalu menatap kedepan lagi.

"Apa maksudmu ?"

"Kau mencintai Joohyun dan itu terlihat sangat jelas di matamu itu, mengapa kau diam dan hanya memandang wanita yang kau cintai bersama dengan pria lain ?" Eunbi melipat kedua tangannya, menoleh kearah Junmyeon yang terlihat terkejut.

Eunbi terkekeh. "Sepertinya Joohyun tak menyadari perasaanmu ya ? Aku baru dekat dengamu beberapa hari ini saja sudah bisa melihat jika kau mencintainya."

"Lebih baik seperti itu."

"Mengapa ?"

"Terlalu banyak resiko jika aku menyatakan perasaan, kehilangannya jauh lebih menyakitkan dari pada tak bisa menjadi kekasihnya. Sepertinya menjadi sahabat saja cukup." balas Junmyeon, pria itu merundukan kepalanya sejenak lalu kembali menatap lurus pada Joohyun yang tiba-tiba menoleh ke belakang.

"Kalian jalannya lama sekali, filmnya sebentar lagi akan di mulai. Cepat!" seru Joohyun, kemudian kembali memutar tubuhnya.

"Cinta memang tak harus dimiliki, namun cinta juga harus ada perjuangan. Jika kau tak mencoba untuk berjuang, sia-sia saja kau menunggu berpuluh-puluh tahun." ucap Eunbi, kemudian wanita itu melangkah dengan langkah cepat menyusul Joohyun dan Sejong yang sudah cukup jauh di depannya itu.

Junmyeon memaku beberapa saat, dia memang pecundang. Junmyeon tak berani untuk menyatakan perasaannya pada Joohyun dan sekarang Joohyun sudah menemukan pria yang mencintainya, dia tak mungkin menyatakan perasaannya di saat seperti ini.

🍁🍁🍁🍁

Junmyeon dikejutkan oleh kedatangan Joohyun yang tiba-tiba di Cafe & Bakery hanya seorang diri, namun wanita itu datang dengan senyuman lebarnya bahkan menyapa Sehun dan juga Wendy sebelum berdiri di depan Kasir lebih tepatnya di depan Junmyeon.

Joohyun hari ini menguncir rambut panjang indahnya, memamerkan leher jenjang dan putih bersihnya itu. "Aku mau cheese cake satu slise sama caramel machiatto nya dan satu barista untuk temani aku mengobrol."

Junmyeon mengetikkan apa yang dipesan oleh Joohyun. "Atas nama Bae Joohyun Cheese cake satu slise dan Caramel Machiatto akan segera datang, untuk barista itu tidak ada di daftar menu kami."

Joohyun terkekeh melihat bagaimana Junmyeon berbicara datar padanya. "Jangan seperti itulah Junmen, kau tak merindukan ku ? Satu minggu kita tidak main loh."

"Siapa ya yang selalu sibuk jika aku ajak kau makan bersama." Junmyeon berjalan menuju etalase yang letaknya di samping, untuk mengambil cheese cake pesanan Joohyun. Caramel Machiatto sedang dibuatkan oleh Sehun.

"Kau mengajakku di waktu yang tidak tepat." Joohyun mengerucutkan bibirnya, wanita itu menopong dagunya menatap bagaimana Junmyeon bekerja dengan cekatan.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang