Pria kecil berusia tujuh tahun itu terus mengeluh karena game yang sedang di mainkannya selalu kalah, Kim Junmyeon. Anak itu bernama Junmyeon, mengacak-acak rambutnya kesal terlebih koinnya telah abis olehnya itu padahal dia susah payah nendapatkan beberapa koin pada Ibunya. Junmyeon bahkan berbohong pada Ibunya itu demi mendapatkan koin permainan. Dan sia-sia karena dirinya tak kunjung menang dan tak akan mendapatkan mainan.
Uluran satu koin di hadapannya membuat Junmyeon menoleh, di sampingnya berdiri gadis cilik cantik berambut panjang yang sedang tersenyum kearahnya.
"Kau bisa menggunakan koin milikku, karena aku tak tahu harus di gunakannya seperti apa." ujar gadis cilik itu, masih mengulurkan tangannya yang berisi koin.
"Apa boleh ?" tanya Junmyeon ragu. Gadis itu menganggukan kepalanya mantap.
"Tapi kau harus nengajariku cara bermainnya."
Mata Junmyeon berbinar, pria kecil itu menganggukan kepalanya cepat. "Aku akan melakukannya, Gumawoyo."
Gadis itu menyunggingkan senyumnya, menempatkan tubuhnya di samping Junmyeon tanpa canggung. Memperhatikan bagaimana tangan kecil Junmyeon memasukkan satu koin itu kedalam lubang koin dan mulai menggerakan permainan, Junmyeon pun menjelaskan cara bermainnya seperti apa dan gadis itu menganggukan kepalanya, terus memperhatikan tangan Junmyeon. Dan ya! Kali ini Junmyeon memenangkan permainannya, beberapa permen coklat keluar dari sana dan sebuah kartu bergambar mobil keluar dari sana.
Junmyeon bersorak gembira karena incarannya kini di dapatkannya. "Yeah! Akhirnya dapat."
Junmyeon menoleh kearah gadis di sampingnya itu, gadis itu pun tersenyum. Junmyeon menyunggingkan senyuman lebarnya, mengulurkan tangan kanannya.
"Namaku Kim Junmyeon, gumawo untuk koinnya."
Gadis berambut panjang itu mengangguk, masih dengan senyumannya dan menyambut uluran tangan Junmyeon, menggenggamnya. "Aku Bae Joohyun, sama-sama. Itu sebagai tanda pertemanan kita, bagaimana ?"
Junmyeon mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Aku baru saja pindah dari Daegu kemarin, rumahku tak jauh dari sini. Dan aku belum memiliki teman, oleh karena itu kau teman pertamaku disini Junmyeon. Kau mau ?"
Junmyeon mengangguk, pria kecil itu tersenyum lebar. "Berarti deal ya kita berteman."
"Tentu saja!" seru Joohyun riang.
🍁🍁🍁🍁
"Bagaimana ?"
Junmyeon yang sedari tadi memperhatikan Joohyun sedari gadis itu keluar dari gerbang rumahnya, hanya menganggukan kepalanya. "Biasa aja."
"Junmyeon!" teriak Joohyun diimbangi dengan pukulan yang cukup keras di lengan Junmyeon.
"Serius dong, aku takut makeup atau dressku jelek." Joohyun memberenggut, memperhatikan Junmyeon yang masih menungganggi motor hitamnya itu.
"Kau tak pernah jelek di mataku Joohyun, kau selalu cantik. Meskipun kau baru bangun dari tidur pun. Kau akan selalu cantik bagiku." batin Junmyeon.
"Junmyeon!"
"Ne, kau cantik. Naiklah, Cepatlah dia sepertinya sudah menunggumu."
Joohyun menyunggingkan senyum lebarnya, meraih helm yang di sodorkan oleh Junmyeon dan menggenakannya. Menaiki motor Junmyeon, berpegangan pada jaket kulit Junmyeon. Dengan cepat Junmyeon melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan di sore hari.
"Tumben kau wangi, kau akan bertemu dengan siapa setelah ini ?" tanya Joohyun, mendekatkan wajahnya di samping Junmyeon.
Junmyeon terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Fanfiction"Aku tahu aku sangat bodoh berkata seperti ini, aku hanya ingin memastikan perasaanmu saja. Hanya itu." Wanita itu menggelengkan kepalanya sembari tertawa. "Junmyeon, jangan bodoh! Kita bersahabat sangat lama dan kau tahu jika aku-" "Aku tahu, san...