duapuluh

688 95 136
                                    

Yerim melangkahkan kakinya dengan cepat, sesekali gadis itu menoleh ke belakang untuk memastikan jika Joohyun tak mengikutinya. Yerim menundukkan kepalanya, dia merasa bersalah melakukan hal ini. Joohyun, wanita yang dia anggap sebagai kaka kandungnya itu kini kembali hadir dalam kehidupannya. Namun mengapa harus kembali jika sebelumnya dia menorehkan luka pada Junmyeon. 

Mengapa dia datang ketika Junmyeon sudah bahagia ?

Apa maksud dari kedatangannya itu ?

"Yerim!" gadis itu mendongak, mendapati Junmyeon dan Yoona yang tengah duduk di salah satu meja restoran. Gadis itu lantas segera melangkah mendekati keduanya, sebelumnya mereka bertiga berkeliling Mall bersama sekaligus berbelanja bulanan untuk rumah Junmyeon. Namun karena Yerim ingin membeli tas dan Junmyeon yang melarang Yoona untuk ikut, jadi Yerim memisahkan diri.

"Sudah beli tasnya ?" tanya Yoona ketika Yerim mendaratkan bokongnya di atas kursi, gadis itu mengangguk. "Sudah, untung saja masih ada stock."

"Kalau tidak ada, biar oppa yang membeli pabriknya," jawab Junmyeon dan mendapatkan sorakan dari kedua wanita di depan dan di sampingnya itu, Junmyeon tertawa puas.

"Sombong sekali oppaku ini, tapi tidak apa. Asalkan aku bisa membeli semua tas yang kuinginkan." Yerim menaik turunkan alisnya, Junmyeon menggelengkan kepalanya.

"Sudah cukup ya, tidak ada lagi untuk tahun ini. Oppa dan Yoona sudah pesan makanan, kau pesan saja sendiri. Terserah kau ingin apa saja."

Yerim mencebikkan bibirnya, gadis itu memanggil pelayan dan menyebutkan apa yang dipesannya itu. "Jadi bagaimana ? Oppa sudah mengatakannya ?"

Yoona tersenyum simpul, wanita itu menoleh kearah Junmyeon yang menyunggingkan senyumnya dan mengangguk. "Sudah,"

Yerim memekik ketika Yoona menunjukkan tangan kirinya, di jari manisnya itu kini tersemat cincin berlian cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerim memekik ketika Yoona menunjukkan tangan kirinya, di jari manisnya itu kini tersemat cincin berlian cantik. Yerim berulang kali menatap Yoona dan Junmyeon bergantian, "bagaimana cara oppa melamar Eonnie ?"

"Dia tidak romantis sama sekali," jawab Yoona, wanita itu melirik kearah Junmyeon yang berada di sampingnya.

Yoona mengangguk, membenarkan ucapan Yoona. "Aku percaya sih, karena oppa itu memang membosankan. Bagaimana bisa eonnie bisa bertahan dengan oppa yang menyebalkan ini."

Yoona menarik kedua sudut bibirnya, "karena dia Kim Junmyeon."

Junmyeon tertawa mengusak rambut Yoona, "karena kau mencintaiku, itu jawabannya."

"Kata siapa ? Aku tidak mengatakan itu ya!"

"Kata Kim Yoona, eh maksudku Im Yoona." Junmyeon terkekeh ketika melihat Yoona bersemu dan memukul lengan Junmyeon berulang kali.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang