duapuluh dua

743 109 198
                                    

"Sayang sekali Designer Bae ada urusan, kalau tidak kita bisa membicarakan perihal konsep apa yang bagus untuk acara resepsi nanti," setelah pengukuran untuk tuxedo milik Junmyeon, Joohyun tak kunjung kembali dan Sooyoung mengatakan jika Joohyun mempunyai urusan di ruangannya.

Yoona memaklumi dan mengatakan akan kembali untuk menemui Joohyun kembali, sedangkan Junmyeon sedari melihat kembali Joohyun, pria itu tak banyak bicara bahkan saat ini berada di dalam mobil. Yoona banyak membicarakan tentang Joohyun yang sukses diusia yang muda. Ketika menyadari sedari tadi dia hanya berbicara seorang diri, membuat Yoona menoleh kearah Junmyeon yang hanya diam menatap ke depan.

"Junmyeon, kau sakit ?" Yoona menempelkan punggung tangannya di pipi Junmyeon, pria itu terlonjak dan menggelengkan kepalanya.

"Kau serius," Yoona kembali bertanya dengan nada khawatirnya itu. Junmyeon hanya menyunggingkan senyum tipisnya. Yoona mengangguk, meskipun wanita itu masih menatap Junmyeon dengan kepala yang dipenuhi pertanyaan.

Dua puluh lima menit mereka habiskan di dalam perjalanan tanpa ada pembicaraan apapun, bahkan sampai mereka sampai di depan rumah Yoona. "Mau mampir dulu ?"

Yoona menyentuh lengan Junmyeon dan pria itu kembali terlonjak, pria itu menatap kearah Yoona. "Ya ?"

"Kau melamun lagi, ada apa Junmyeon ? Setelah dari butik itu kau jadi seperti ini, kenapa ? Cerita padaku," Yoona menatap kearah Junmyeon dengan tangan yang mengusap lengan Junmyeon, pria itu hanya menyugar rambutnya ke belakang.

"Aku hanya pusing dengan pekerjaan, aku langsung pulang saja ya." Junmyeon meraih tangan Yoona dari lengannya.

"Tidak ada yang kau sembunyikan 'kan ?"

Junmyeon mengangguk.

Yoona menghela nafasnya, menyampirkan tas selempangnya di pundak dan tak lupa mengecup pipi Junmyeon sebelum keluar dari mobil milik pria itu. Junmyeon membunyikan klaksonnya sebelum melajukan kembali mobilnya, menjauh dari pekarangan Yoona.

Yoona memasuki rumahnya dan di sambut oleh sang Ibu. "Junmyeon mana ?"

"Pulang."

"Tumben, kau sedang bertengkar dengannya ?" Yoona menggelengkan kepalanya.

"Tidak tahu, dia mendadak menjadi pendiam. Seperti memikirkan sesuatu, mungkin pekerjaannya memang banyak. Eomma sudah makan ?" Ibunya itu mengangguk. "Eomma sudah masak, kau segeralah mandi dan kembali turun ke bawah untuk makan ya."

Yoona mengiyakan ucapan Ibunya itu, kemudian kaki jenjangnya mulai melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Yoona segera membuka ponselnya ketika sudah berada di dalam kamarnya, wanita itu tak bergegas mandi melainkan bermain ponsel. Yoona masih penasaran, ada apa dengan Junmyeon sebenarnya. Dia akan bertanya pada Yerim.

🍁🍁🍁

"Oppa bisakah kau-"

"Aku sedang ingin sendiri Yerim," potong Junmyeon cepat, tanpa membuka pintu kamarnya itu. Setelah pulang mengantar Yoona pikirannya benar-benar tak tenang, terlebih ketika melihat Joohyun di butik.

Joohyun mengusap wajahnya kasar, sudah sangat lama rasanya tak melihat wanita bertubuh mungil itu secara langsung. Tubuhnya terlihat semakin kurus, apa dia tak bahagia dengan Sejong. Tapi tidak mungkin, dia pasti bahagia dengan Sejong. Namun mengapa dia menatap kearahnya dengan tatapan sedih dan kecewa.

Junmyeon menggeram, berusaha untuk menghapus semua pemikirannya itu. Joohyun bukan urusannya lagi. Karena Junmyeon sudah memutuskan hidupnya, memutuskan untuk melupakan Joohyun dan mengawali kehidupannya bersama Yoona.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang