Mereka terjatuh dengan posisi Liora di atas Archeron. Untungnya Archeron refleks memeluk gadis itu agar tidak cedera ketika mereka terjatuh. Archeron terhenyak sejemang menatap Liora sekilas lalu mendongak ke arah rooftop.
Seseorang di atas sana kini menatap ke arah mereka. Begitu menyadari Archeron melihatnya, dia langsung lari.
“Maaf, Ra.” Archeron menggeser Liora dan segera berlari menuju rooftop.
Jika orang yang mau mencelakakan dia turun melalui tangga, dia bisa menangkapnya dan mengungkapkan pelaku.
Archeron tidak ragu lagi menebak. Pasti orang ini kaki tangan seperti pria yang telah meninggal sebelumnya. Jikalau orang ini tertangkap, akankah dia mau mengungkapkan dalang dibaliknya?
Tetapi orang yang bersembunyi itu selalu rapi tentang jejak kejahatannya. Setelah ketahuan, dia pasti akan membunuh kaki tangannya tanpa berpikir banyak.
Yang menjadi masalah adalah dia bahkan berani melakukannya di sekolah. Ini benar-benar membuktikan bahwa orang tersebut ingin dirinya mati.
Menaiki tangga hingga rooftop, napas Archeron tersengal-sengal. Dia mengedarkan pandangan dan mencari sosok tersebut. Namun nihil, tempat ini sudah kosong.
Dia menggertakkan gigi hingga rahangnya mengeras. Matanya terus menatap sekitar tajam lalu terhenti di pagar pembatas di belakang.
Mendekat, alisnya terangkat melihat ikatan tali pada pagar besi tersebut. Dia kemudian melirik ke bawah. Dan benar saja, tali tersebut sangat panjang dan menjulur hingga tanah.
Archeron mencengkram pagar dengan kedua tangannya.
“Sialan.” desisnya pelan.
Pantas saja selama menuju rooftop dirinya tidak bertemu orang tersebut. Ternyata dia telah menyiapkan rencana ini sebelumnya.
Tidak bisa mendapatkan apa-apa lagi, Archeron pergi dari sana. Lingkungan sekolah sudah sangat sepi sehingga tidak ada yang melihat kejadian itu.
Ketika kembali, matanya tertuju pada Liora yang tengah berbincang dengan Paman Yan.
“Ra,” panggil Archeron pelan. Begitu melihat siku dan lutut Liora lecet, matanya berubah suram.
“Den, bagaimana?”
Paman Yan menatap Archeron cemas. Dia juga melihat kejadian itu dari dalam mobil walau hanya sekilas ketika pot berisi tanah itu hampir jatuh mengenai kedua remaja ini.
Archeron menggeleng pelan. “Dia kabur.”
“Tapi ini sekolah. Bagaimana dia begitu berani?” geram Paman Yan.
Liora menatap Paman Yan dan Archeron bergantian. Dia sedikit tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka. Namun dia membuat kesimpulan sendiri. Ada seseorang yang ingin menyakiti Archeron.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHERON ✓
Teen Fiction[SUDAH TERBIT | PART LENGKAP] Shaquilla Lioraca Naraya mengalami amnesia retrograde yang menyebabkannya melupakan 2 tahun belakangan. Dia tidak mengerti mengapa sahabatnya Rezi membencinya, mengapa nilainya anjlok di bangku SMA, dan mengapa dia sebe...