79

1.3K 44 0
                                    

Haechan terdiam mendengar ucapan nara. Dia tersenyum dan menghampiri nara.

"Ra, tolong benci gue untuk selamanya.."bisik haechan ditelinga nara.

Haechan mencium setiap inci leher nara dengan agresif. Nara berusaha memberontak tapi keadaan memang berpihak pada haechan.

"Nikmati permainan nya.."

Nara merasa seperti perempuan murahan yang tak mampu menolak semua perlakuan sensual haechan terhadap diri nya karena dia sangat mencintai haechan, tak mampu membenci, dan memang snagat merindukan sentuhan haechan.

Haechan membuka kemeja nara, memberi kissmark disetiap inci tubuh nara, menyesapi lebih dalam bau tubuh nara dan menikmati desahan serta rintihan yang keluar dari mulut nara.

"Chan...mmmmhhhhh..hentikan..mmmhhhhhh"desah nara Tapi tak di dengar haechan.

Haechan sudah di penuhi nafsu bejad nya, dia tak peduli akan bermain dengan wanita hamil sekali pun.

"Naraaa...mhhh..."desah haechan.

Kedua tangan haechan bermain di payudara nara yang sudah terekspos jelas. Bibir nya mencumbu bibir nara seakan menyalurkan sebuah perasaan yang kalut.

Terakhir! Terakhir untuk nya.-nara.

"Aahhhhhhh...mmmmhhh...chaaannnhhhhhhhh...."

Desahan nara memenuhi ruangan saat jari haechan menerobos masuk ke area sensitif milik nya. Menurunkan celana dalam sebelum akhirnya memajumundurkan jari nya.

Nara mendesah hebat sambil menangis. Dia bingung harus menikmati atau tidak.

"Desahkan nama gue atau gue main kasar!!"bentak haechan.

Nara dan haechan akhirnya benar-benar naked. Kedua nya saling menatap dingin. Membenci untuk menyalurkan hasrat saat ini malah menjadi api yang membesarkan nafsu.

"Aaaaaa hhhhhhhhhh..."desah nara saat milik haechan menerobos masuk ke area milik nya.

"Masih sempit seperti biasa nya.. Lo jarang main sama Jeno ya?.."bisa-bisa nya haechan mengatakan hal itu.

"Gue bukan wanita seperti ituuhhhhh.."

Haechan memajumundurkan milik nya dengan tempo teratur sampai membuat nara mendesah hebat. Hari itu mereka melakukan nya, tidak peduli benci atau marah penyatuan tetap terjadi karena saling cinta.

Nak, semoga kamu baik-baik saja.-nara.

.

.

4 hari kemudian ~~~

Nara sangat tak bersemangat. Dia selalu teringat ucapan haechan setelah mereka melakukan permainan panas itu.

"Nih, uang buat servis yang tadi.. Lo emang pemuas nafsu yang handal"kata haechan. Dia melempar uang ke muka nara.

Nara merasa harga diri nya di injak-injak hanya terdiam. Dia melihat uang itu tapi tak mengambil satu pun.

"Kenapa? Uang nya kurang? Lo mau nambah lagi?"

Nara berdiri, dia menetap haechan dengan tatapan benci.

"Gue gak butuh uang lo karena gue lebih kaya dari lo!!"kata nara.

"Cih! Sombong! Ya terserah lo lah.. Lain kali kalau jeno gak sehebat gue lo bisa datang dan mengangkang di depan gue.. Gue pastiin akan ada buat muasin nafsu lo... Dan setelah lo melahirkan air susu lo juga bisa lo bagi ke gue"bisik haechan.

Nara mendorong tubuh haechan, dia menjatuhkan air mata lagi. Benar-benar sangat membenci haechan kali ini.nara pergi saat itu juga.

"Benci gue ra.. Tolong benci gue karena gue memang gak pantas lo cintai.."gumam haechan.

Tok tok

"Ra, ayo makan.."panggil jeno.

"Gak ada niatan buat makan, gue mau tidur!!"kata nara dari dalam kamar.

"Bayi lo butuh makan ra, jangan egois lah.. Lo kenapa sih? Masih sakit ya?"

"Gak jen!! Jangan ganggu gue jen, biarin gue sendiri.. Lebih baik lo pergi jen.."

Jeno akhirnya masuk tanpa di beri izin.

"Ra! Lo itu lagi hamil, jangan keras kepala..nurut aja ya.. Nanti gue beliin apa yang lo mau"

Nara terdiam.
"Bener ya jen.."

"Iya ra, makan dulu baru gue beliin.."

"Oke deh.. Sini makanan nya..."

"Nih, memang lo mau gue beliin apaan sih?"

"Euumm gue gak minta lo untuk beliin apapun tapi gue minta lo untuk selalu bahagia.. Makasih karena lo selalu ada di samping gue..."

Mendengar itu jeno langsung mencium nara.

Be Brave🔞(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang