70

1.5K 49 0
                                    

Dua bulan berlalu, perut nara udah keliatan sedikit membuncit. Jeno sering datang buat nemenin nara dirumah karena terkadang taeyong harus kerja dan nara bakalan sendiri dirumah.

"Jen, besok temenin gue ke toko buku ya.."ajak nara.

"Hmm, boleh.."

Jeno lagi asik main game di ponsel sementara nara fokus ke siaran tv yang di tonton.

Gak usah tanya haechan dimana, dia sibuk kerja buat cari uang. Supaya bisa beli rumah buat dia, nara, dan calon bayi nya tinggal. Haechan juga harus bagi waktu antara nara dan yuka.

Sebenarnya haechan gak yakin kalau itu beneran anaknya yang di kandung yuka karena perut yuka terbilang lebih besar dari pada nara.

.

.

Jeno ngelirik nara yang masih fokus ke tv, dengan iseng jeno tiba-tiba nyium bibir nara.

Cup

"Jeno!!!.."bentak nara, dia kaget.

Jeno terkekeh pelan melihat ekspresi nara.

"Iseng aja hehehe.. Lo sih fokus banget nonton nya.."

Nara mengelap bekas ciuman jeno tadi. Dia gak suka dicium jeno apalagi tiba-tiba kayak tadi.

"Lain kali gak boleh kayak gitu!"ucap nara, memperingati.

"Lo marah?"tanya jeno.

"Hmm iya!"

"Ya maaf, kan cuman iseng.. Ibu hamil gak boleh marah loh, gak baik buat bayi yang di kandung.."

Mendengar itu nara mencoba untuk sabar.

"Ra, kalau yang lo kandung itu anak gua lo marah gak? Gua tau kalau lo cinta sama haechan tapi kalau misal nya itu bukan anak haechan lo milih gua gak?"tanya jeno tiba-tiba. Raut wajah nya berubah serius.

Nara terdiam, dia gak tau harus ngomong apa, sebenarnya dia juga gak pernah mikirin soal itu karena dia yakin kalau yang dia kandung itu anak nya haechan.

"Gak tau jen, gue gak pernah mikir sampai kesitu, gue cuman yakin kalau ini anaknya haechan.. Tapi kalau ini bukan anak nya haechan gue siap putus sama dia.. Dan soal rasa cinta gue ke lo..."nara tidak mampu menyelesaikan ucapan nya.

Jeno mengerti keadaan dan perasaan nara. Dia mengulum senyum, gak bisa berharap lebih sama nara yang sangat mencintai haechan.

Be Brave🔞(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang