Be Brave🔞(End)

37

Haechan melepaskan ciuman nya, ia menatap lekat manik mata nara.

"Maaf ra.. Gak seharusnya gua nyium lo.. Maaf.."

Nara tersenyum lalu mengelus kepala haechan.

"Kenapa lo gak marah?.. Seharusnya lo nampar gua ra"

"Lo mau gue tampar?.. Seriusan?"

"Setidaknya itu yang pantas gua dapatin.."

Tangan nara menggesturkan hendak menampar pipi haechan, haechan menutup kedua matanya karena takut bakalan sakit tapi haechan dapat balasan ciuman singkat dari nara.

"Ra?! Lo..."

"Gue gak mungkin nampar lo chan..."

Nara ngelus pipi haechan.

Haechan kelihatan gelisah banget, dia kayak nahan sesuatu.

"Lo kenapa chan?"

"Badan gua ngerasa panas.. Padahal ac disini hidup.. Gerah banget gua.."

Haechan ngelepasin jaket yang ia pakai.

"Jangan-jangan yuka naruh sesuatu di minuman itu?"gumam haechan.

"Maksud lo?.. Naruh apa?"

"Tadi pas di kamar yuka dia nawarin minuman dan gua minum itu tapi sekarang rasa nya gerah panas gitu..jangan-jangan dia masukin obat perangsang.."

"Genit banget tuh cewek sama lo chan pakai masukin obat perangsang lagi.. Lo gak boleh dekat-dekat sama cewek itu lagi!!"

"Kok lo marah?"

"Jelas lah.. Lo mau having sex sama dia?!.. Kalau mau ya udah sana balik aja lagi ke kamar dia.."nara cemberut. Bibir nya manyun.

Haechan terkekeh melihat tingkah cemberut nya nara yang gemesin. Tapi dia harus mengendalikan diri.

"Lo tunggu disini.."

"Lo mau kemana? Beneran mau kesana lagi?!"

"Ke kamar mandi.. Main solo aja dari pada lo nanti gua terkam.."

Nara diam, dia tau maksud nya haechan. Tapi dia gak mau haechan pergi.

"Jangan pergi chan.."ucap nara.

"Hah? Maksud lo?"

"Lo sayang gak sama gua?"

Haechan bungkam. Dia udah gak bisa nahan sensasi dari obat perangsang ini apalagi ditambah ada nara di depan dia.

Haechan mendorong nara ke kasur, menindih nya dan menatap nara dengan pikiran apa dia boleh ngelakuin ini dengan nara?.

"Ra?.. Boleh?"

Nara mengangguk.