77

1.2K 40 0
                                    

Setelah kejadian perubahan drastis sikap haechan ke nara, selama seminggu mereka tidak bertemu. Nara selalu mengirim pesan tapi haechan tidak pernah membalas. Nara pernah ke rumah haechan tapi tidak ada siapapun. Nara merasa hancur, dia merasa belum ada alasan kuat untuk memutuskan hubungan sama haechan.

"Ra minum obat nya dulu.."kata Jeno. Jeno selalu ada di samping nara.

Nara sedang demam jadi jeno lah yang merawat nara, taeyong juga semakin posesif sebagai kakak karena masalah itu.

"Obat nya pahit.. Aku gak suka minum obat"kata nara. Selalu saja seperti itu jika disuruh makan obat.

"Lo harus sembuh.. Kasian dede bayi nya kalau lo sakit ra.."kata jeno.

"Tapi pahit jen!! Kalau gitu lo aja yang minum"

"Bukan gue yang sakit ra.. Lo gimana sih..rewel kayak bayi, manja, cengeng, plus nyebelin.."

"Gue lagi malas bertengkar sama lo jen, gue mau tidur aja..dah sana lo keluar dari kamar gue.."

"Sebelum minum obat gue gak akan keluar kamar.."

"Ya udah"

Saat nara membalikkan tubuh nya ke kanan jeno menarik nara sampai terduduk dan tiba-tiba mencium nara, ternyata cara itu di lakukan supaya nara mau minum obat karena obat dn air nya ada di dalam mulut jeno.

Glek!!

"Yak!! Lee jeno!! Lo parah banget sih!!"omel nara.

"Siapa suruh banyak tingkah, dah lo Telen kan obat nya?"

"Udah lah.."

Setelah minum obat nara pun tertidur. Jeno masih ada di samping nara, dia mengelus lembut kepala nara. Ingin rasa nya dia menjadi sosok kebahagian buat nara yang sedang rapuh ini.

"Semoga itu anak kita ya ra, gue bakal jaga lo seumur hidup gue.. Gue sayang sama lo ra"gumam jeno.

Sebelumnya nara pergi ke toko roti sendirian. Jeno tak ikut karena ada yang harus di kerjakan sementara taeyong lagi benar-benar sibuk sama pekerjaan nya.

"Padahal aku butuh penjelasan mu chan tapi sepertinya senyum mu menjelaskan segala nya.."kata nara. Tak jauh dari toko roti nara melihat sosok haechan bersama Yuka sedang berpegangan tangan dan tersenyum lebar tanpa rasa bersalah.

Air mata nara benar-benar jatuh mengalir bagaikan air terjun dan tepat saat itu juga hujan turun. Itu lah alasan kenapa nara menjadi demam, dia terlalu lama di bawah hujan untuk menyamarkan kesedihan nya.

.

.

3 hari kemudian~~~

Saat seperti ini malah bertatap muka dengan haechan. Di depan rumah haechan nara berdiri untuk beberapa menit. Dia ingin meluruskan semua nya sebelum memutuskan ke depan nya.

"Bisa kita bicara.."kata nara sambil menunduk.

"Lo beruntung gue lagi gak sibuk, cepat masuk!!"

"Terimakasih"

Kebetulan rumah haechan sedang sepi. Hanya ada dia dan nara sekarang.

Be Brave🔞(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang