Restoran Italia

9 5 0
                                    


Halo semuanya ....

Gimana puasa hari ini? Masih berjalan dengan lancar?

Aku dan Nimas mau temanin kalian dengan cerita Joon-Hee dan Mi-Cha, nih. Yuk dibaca.

Jangan lupa like dan komen.

Enjooyyy

.

.

Hari-hari dilalui bahagia oleh Mi-Cha. Setelah berkunjung ke dokter gizi beberapa hari yang lalu, gadis bertubuh gempal tersebut mencoba menjalankan diet yang diharapkannya dengan sangat baik seperti anjuran dokter. Ia tetap menyempatkan sarapan, makan siang dengan porsi kecil, menghindari makan berat pada jam malam. Ia mengganti jam makan malamnya saat sore hendak melambaikan tangan.

Musim dingin sudah berlalu selama seminggu. Melakukan diet di musim tersebut adalah ujian yang amat besar bagi Mi-Cha. Biasanya, saat tubuhnya merasa dingin, ia menghangatkannya dengan memakan makanan apapun yang bisa membuatnya hangat. Pasti dengan tidak memikirkan banyak atau tidaknya. Namun sekarang, ia harus menahan diri untuk tidak melahap manduk-guk1, tteokbokki, kkochi eomuk2, odeng, gyeran ppang3, dan makanan yang tampak sedap lainnya.

Ah, ia membenci ini .... Namun ia harus kuat demi mendapatkan tubuh yang langsing seperti yang diinginkannya. Bukankah ini pilihannya? Maka ia harus menerimanya.

Hari ini ia ada meeting dengan Soma. Hal yang sebenarnya sangat ingin dihindari tapi mau tak mau ia harus menghadirinya. Ia harus bersikap profesional dengan pekerjaannya. Dan yang paling ia sesali, Soma minta meeting di luar hari ini. Ia memilih meeting di restoran Italia. Yang spagetinya tidak bisa ditolak oleh Mi-Cha.

"Tenang, Mi-Cha. Kau hanya perlu datang, mempresentasikan proposal yang sudah kalian siapkan. Hanya memesan minuman yang sehat. Begitu selesai kau harus segera pulang dengan alasan bahwa kau sibuk," ujar Mi-Cha mengsugestikan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja. Dirinya harus berhasil dengan diet kali ini.

Setelah merilekskan tubuhnya dengan mengatur napas, Mi-Cha pun melangkahkan kaki keluar kamar. Menghampiri Rara di dapur yang sudah siap dengan sarapannya. Mi-Cha pun mencium pipi Rara sebagai sapaan pagi. Ia duduk di seberang Mi-Cha dan meraih makanannya.

"Kau terlihat kusut, Mi-Cha~ya. Ada apa?" tanya Rara yang melihat Mi-Cha duduk di depannya dengan muka yang ditekuk.

Mi-Cha menggeleng. Ia memang belum menceritakan apa yang terjadi pada sang eomma sehingga ia memilih untuk diet kembali. Yang Rara tahu, anaknya itu diet dan olahraga karena ingin sehat.

"Mi-Cha~ya! Eomma sangat tahu bagaimana kau sebenarnya. Dan eomma tahu kalau kau sedang ada masalah. Ayo, ceritalah, Mi-Cha~ya," bujuk Rara dengan tangan yang terulur dan meremas tangan anak kesayangannya untuk mengatakan bahwa ia harus bercerita.

Hembusan napas tanda menyerah pun terdengar dari Mi-Cha. Sekuat apapun ia menyembunyikan kenyataan pada Rara, tetap akhirnya akan terbongkar juga. Dengan masih menyantap sarapan dan berusaha memasang tampang bahwa ia baik-baik saja, ia mulai bercerita.

"Eomma masih ingat Jeon Soma?" tanya Mi-Cha memulai ceritanya dengan pertanyaan. Ia berharap, eomma-nya melupakan wanita tersebut.

Wajah Rara yang tadinya lembut berubah menjadi tegang dengan sedikit kemarahan yang terselip. Ia mengangguk lantas balik bertanya, "Dia yang sering bully kamu waktu sekolah bukan?" Mi-Cha mengangguk sebagai jawaban. "Kenapa dia?" tanya Rara lagi yang kini tingkat keingintahuannya menjadi tinggi. Pun ia memasang tebakan bahwa dietnya Mi-Cha ada hubungannya dengan Soma.

(Not) Perfect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang