Makan Malam

8 6 0
                                    


Selamat malam

Selamat menghalu bareng Mi-Cha dan Joon-Hee, ya. Terselip adegan so sweet yang tidak terlalu lebay tapi cukup membuat kalian tersenyum.

Selamat menikmati.

Enjoooyyy

.

.

.

Di luar sana cuaca sangatlah dingin. Mi-Cha hanya bisa menghembuskan napas lelah saat melihat pemandangan salju yang semakin menebal. Sebentar lagi natal akan tiba. Namun pekerjaannya semakin banyak. Ia ingin libur dan meliburkan tim-timnya juga. Namun apa daya jasa mereka masih digunakan. Terlebih bukan hanya satu acara yang mereka siapkan, melainkan ada 12 acara lagi yang menanti mereka tangani.

"Kapan jadwal kita kosong, Arin?" keluh Mi-Cha yang terlihat letih.

Arin yang sedang membereskan berkas usai meeting hari ini melirik sekilas ke arah Mi-Cha yang duduk lesu di dekat kaca besar pengganti dinding. Dari lantai tiga gedung vendornya, ia bisa melihat pemandangan indah dengan salju yang menutupi jalanan, kendaraan, dan juga atap-atap rumah beserta ranting pohon.

"Awal Februari kita hanya menangani satu acara, Eonni," sahut Arin setelah membuka buku yang isinya adalah jadwal sewa vendor.

"Acara apa itu?" tanya Mi-Cha dengan mata yang tertutup rapat. Sangat jelas bahwa ia sedang lelah.

"Ulang tahun perusahaan percetakan Seoul, Eonni."

"Bisakah setelah ini kita istirahat sejenak? Di bulan tiga nanti kita mulai bekerja lagi," tanya Mi-Cha dengan usulan untuk mereka semua.

"Apa kau yakin, Eonni?" tanya Arin yang tak yakin.

"Apa kau tak ingin liburan Arin? Aku sudah sangat letih," jawab Mi-Cha sambil mengurut keningnya.

"Apa aku harus mencari pekerja visit program acara untuk menggantikan Eonni kalau lagi libur?" tanya Arin yang kasihan melihat Mi-Cha yang memang terlihat butuh istirahat.

"Ah, aniyo. Aku merasa tidak adil untuk kalian semua. Kita bekerja sama-sama, maka harus libur bersama-sama," sahut Mi-Cha menolak dengan tegas.

"Kau terlihat sangat lelah, Eonni," ujar Arin yang tidak tega.

Mi-Cha melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore. "Apa kita ada meeting atau kunjungan lagi, Arin~ya?" tanya Mi-Cha yang berharap hari ini sudah berakhir.

Arin kembali membuka buku jadwalnya. Ia menggeleng padahal Mi-Cha tidak melihatnya. "Kosong, Eonni. Apa kau ingin pulang?" tanya balik Arin yang kini sudah siap dengan berkas yang akan dibawa keluar.

Mi-Cha duduk tegap sambil mengangguk. "Atur jadwal besok sebelum kita ke Star Hotel. Aku mau mengunjungi Aren untuk melihat hasil foto kemarin. Juga akan mengunjugi Eun-Jung untuk melihat konsep dekorasi bunga yang dipilih Tae-Hyang~ssi dan Soma," jawab Mi-Cha yang bangkit dari kursinya. "Aku mau pulang," sambungnya sambil berlalu.

Sebelum ikut keluar dari ruang meeting lantai tiga, Arin mencatat jadwal yang Mi-Cha minta serta menghubungi Aren dan juga Eun-Jung. Lantas setelahnya ia berlalu untuk ke ruangannya sebelum pulang. Jika Mi-Cha sudah pulang, itu tandanya pekerjaannya pun ikut selesai. Ia akan selalu pulang jika Mi-Cha pun pulang.

***

Saat Mi-Cha turun dari mobilnya, terlihat Joon-Hee mendekat ke arahnya. Ia mengsejajarkan langkahnya dengan Mi-Cha yang masuk ke rumah.

(Not) Perfect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang