Pergi dan Melupakan

11 2 0
                                    


Jalanan kota Seoul adalah pemandangan yang tengah dinikmati lelaki bertubuh jakung. Matanya menatap kagum ranting pohon yang dihinggapi butiran salju. Salju tak lagi turun, tetapi suhu dinginnya masih menusuk ke kulit mengakibatkan ruam.

Joon-Hee memutuskan untuk meninggalkan pesta ulang tahun Soma. Menaiki sebuah taksi untuk membawanya ke tempat harapan. Jalanan terlihat senggang, beberapa memilih jalan kaki menikmati bercengkrama bersama orang spesialnya.

Sebuah destinasi wisata terlihat menjulang berganti-ganti warna, letaknya jauh di puncak gunung. Suasanya terlihat tenang tapi menyimpan banyak kenangan. Taksi yang dinaiki Joon-Hee berhenti tepat di sekitar tempat tersebut. Menara Namsan yang tinggi menyuguhkan pemandangan panorama kota Seoul.

" Unjon kisa1, kamsahamnida. Ini uangnya," ucap Joon-Hee seraya memberikan uang untuk membayar taksi.

"Ne. Menara Namsan adalah pilihan yang tepat untuk kencan. Semoga kencanmu berjalan lancar," tebak sopir taksi tentang tujuan Joon-Hee datang ke tempat tersebut.

Meski terkenal dengan cerita-cerita romatisnya, bukan berarti semua orang yang datang ke Menara Namsan memiliki tujuan berkencan atau menciptakan hal manis bersama pasanganya. Contohnya Joon-Hee, tuananganya saja telah memutuskan hubungan yang baru berjalanan selama dua bulan beberapa hari yang lalu.

"Tapi, aku ti—"

"Anak muda sekarang pemalu, ya. Sudah, turunlah! Temui kekasihmu!" seru sopir taksi menggoda Joon-Hee yang tengah berdecak kesal.

Joon-Hee membuka pintu mobil dan mulai melangkah memilih jalur untuk sampai ke spot yang ingin ia datangi sejak dulu. Kereta gantung adalah jalur yang dipilih Joon-Hee. Menikmati perjalanan di atas panorama kota Seoul selama sekitar tujuh menit bukan hal yang melelahkan.

Usai turun dari kereta gantung Joon-Hee memperhatikan sekitar. Banyak sekali pasangan kekasih yang sedang bercanda gurau serta saling menghangatkan dengan tautan pelukan yang erat. Mata Joon-Hee memanas kala mengingat kejadian di bandara juga di pesta Soma. Wajah baru Mi-Cha selalu mengganggu ketenangan hatinya. Bahkan, di tempat yang harusnya membuat suasana hati lebih bahagia sekali pun.

Muak dengan pemandangan tersebut, ia mengalihkan pandangannya menuju gembok berwarna-warni yang menghiasi tempat tersebut. Tempat ini memang bukan pusatnya, tetapi juga tak kalah menarik untuk dinikmati pemandanganya.

Lagi-lagi Joon-Hee melangkah dengan lebih pelan. Berada di dekat pagar yang dipenuhi gembok warna-warni juga. Ia memilih menikmati panorama Seoul dari atas sina. Tampak berkilap akibat cahaya-cahaya lampu yang menerangi.

Ia berusaha menenangkan semua pikirannya. Tidak pernah terpikir hubunganya dengan Mi-Cha akan hancur seperti ini. Joon-Hee tahu dirinya egois, tetapi bukan berarti ia tak ingin Mi-Cha bahagia. Semua hanya karena Joon-Hee yang teramat menyayangi Mi-Cha juga tak ingin kehilangan Mi-Cha.

Mi-Cha tak pernah berkata jujur tentang Soma yang memberikan tantangan gila itu. Meskipun jika Mi-Cha cerita pun Joon-Hee hanya akan memberikan semangat dan kata-kata pujian yang berbanding terbalik dengan orang-orang yang tak dekat dengannya.

Ia gusar. Akankah hubungan ini membaik atau sebaliknya?

Jujur saja Joon-Hee sangat kecewa. Ini sudah kali ketiga Mi-Cha mengingkari janjinya. Toleransi tak selamanya berlaku bagi para pengingkar. Rasanya ia ingin menjauh dari Korea, mengingat Mi-Cha yang sepertinya juga telah membencinya. Apalagi membatalkan pertunangan ini dalam artian Mi-Cha telah memutus segala hubungan.

"Aku sayang padamu, Noona. Tapi kenapa kau selalu mengecewakanku? Apakah aku seegois yang kau katakana? Lalu bagaimana denganmu yang tidak memikirkan perasaanku? Katakan padaku, Noona. Kapan aku mengecewakanmu? Kau terlalu berlebihan tentang berat badanmu, kau tidak akan obesitas dengan berat badanmu yang dulu, Noona. Berbeda dan sederhana tak selamanya buruk, bahkan dengan itu kau membuatku tertarik," gumam Joon-Hee sambil menangis. Ia hancur saat semuanya berakhir seperti ini. Orang yang paling ia percaya telah menghianatinya. Juga mengingat selama kepergianya selama dua bulan, Mi-Cha telah dekat dengan seorang dokter yang merupakan orang yang telah membantunya berubah sesegnifikan ini.

(Not) Perfect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang